Orang-orang Cacat dalam Alkitab: Pembelajaran Hidup untuk Kita SemuaSampel

Wanita Yang Memuliakan Tuhan

Orang-orang dalam komunitas disabilitas cukup familiar dengan milestone dan penetapan tujuan. Terapis, konselor, dan guru banyak memiliki titik pemeriksaan dan sasaran untuk dicapai atau langkah selanjutnya yang harus diambil. Kebanyakan orang suka akan perasaan saat mengembangkan kemampuan baru!

Dan saat Anda mencapai suatu tujuan, apa yang langsung Anda lakukan?

Anda mungkin ...

Memasang sesuatu di media sosial.

Menulis pesan pada keluarga atau teman-teman baik.

Pergi untuk makan es krim atau melakukan kesenangan lainnya.

Dan tidak ada yang salah dengan melakukan semuanya itu, namun wanita dalam bacaan hari ini dari Lukas 13 mengajarkan kita bahwa hal pertama yang harus kita lakukan adalah ...

Memuliakan Tuhan

Wanita ini tidak dapat berdiri tegak. Dia bungkuk punggungnya selama 18 tahun. Ketika Yesus menyembuhkan dia, "dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah" (Lukas 13:13).

Dalam terjemahan New Living Translation, dengan sedikit lebih puitis, dikatakan bahwa Yesus menyembuhkan wanita itu, kemudian dinyatakan, "Betapa dia memuliakan Tuhan!"

Betapa dia memuliakan Tuhan! Tidakkah Anda, juga, ingin diingat karena cara Anda menyembah? Karena hati dan sikap Anda dalam memuji Tuhan?

Apa yang dia lakukan setelah memuliakan Tuhan tidaklah tertulis. Mungkin dia memberitahukan kepada keluarganya, teman-temannya, dan siapa saja yang mau mendengar. Namun pertama-tama, dia memuliakan Yesus. Betapa dia memuliakan Tuhan!

Mungkin Anda dapat menuliskannya pada daftar tujuan Anda bahwa saat sesuatu tercapai, Anda akan bersyukur kepada Tuhan. Mungkin Anda berkata bahwa Anda harus berdoa dan bersyukur pada Tuhan sebelum mendapatkan kesenangan lain. Mungkin Anda melakukan perayaan dengan menari diiringi sebuah lagu pujian.

Apapun yang Anda lakukan, ingatlah untuk mengucap syukur pada Tuhan. Mudah untuk ingat agar berseru kepada-Nya pada saat-saat penderitaan dan pergumulan; tidaklah mudah untuk ingat agar menyerukan ucapan syukur dan pujian. Namun keduanya sangatlah penting.

Pikirkan: Bagaimana Anda dapat menciptakan sebuah sistem sehingga Anda akan ingat untuk memuliakan dan mengucap syukur pada Tuhan lain kali ketika Anda mencapai sebuah tujuan? Bagaimana Anda dapat mulai membangun sikap memuliakan dan mengucap syukur kepada Tuhan dalam situasi sehari-hari?