Menjaga Kesehatan JiwaSampel

Keterbukaan

Ketika ada masalah, kelemahan, atau dosa, kita cenderung menutup diri dan tidak ingin orang lain tahu. Kita mungkin takut orang lain akan menyebarkan masalah kita. Atau kita takut terbuka pada Tuhan karena merasa tidak layak. Akhirnya, kita berusaha keluar dari pergumulan seorang diri saja, padahal salah satu hal yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jiwa kita adalah keterbukaan. 

Beranikan diri terbuka kepada Tuhan. Tuhan tahu segala sesuatu tentang kita. Dia menunggu kita sebagai anak-Nya untuk menceritakan setiap pergumulan, kesedihan, bahkan mengakui dosa kita. Lukas 8 menceritakan seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun. Ketika dia berani terbuka dan mengakui perbuatannya, Yesus melihat itu sebagai tanda iman yang menyembuhkan dia. Tuhan menilai tinggi keberanian kita untuk terbuka di hadapan-Nya. Keterbukaan adalah tanda bahwa kita merendahkan hati dan mengizinkan kuasa Tuhan memulihkan hidup kita.

Beranikan diri terbuka kepada orang lain. Tuhan ingin kita ada dalam komunitas di mana kita bisa saling terbuka, menguatkan, dan mendoakan satu sama lain. Setidaknya berceritalah kepada satu orang terdekat yang kita percayai. Ceritakan yang senang maupun sedih, bahkan ceritakan kelemahan kita dan minta dia mendoakan. Komunitas yang sehat adalah orang-orang yang Tuhan bisa pakai untuk menjaga hidup kita. Ketika jatuh, kita tidak akan jatuh terlalu dalam karena ada orang yang mau menopang, mendukung, bahkan mengangkat kita untuk bangkit lagi.

Keterbukaan adalah awal dari pemulihan dan perubahan hidup. Saat kita terbuka, kita sedang membiarkan kuasa Tuhan bekerja, sehingga perubahan pun mulai terlihat di dalam hidup kita.

Renungkan

1. Apakah Anda lebih mudah terbuka (bercerita) pada Tuhan atau orang lain?
2. Apakah Anda punya komunitas yang sehat?

Lakukan

Beranikan diri untuk terbuka dan mengakui kondisi Anda kepada Tuhan melalui doa, dan kepada orang lain yang Anda percayai (komunitas).