BeraniSampel

Berani Mengasihi

Mudah mengasihi saat keadaan kita sedang baik dan saat orang lain sudah mengasihi kita terlebih dulu. Tetapi apakah kita tetap mengasihi, saat keadaan sedang tidak baik dan saat kita disakiti orang lain? 

Mengasihi perlu keberanian karena mengasihi menempatkan kita dalam posisi berkorban. Tuhan yang adalah kasih mengajarkan kita untuk mengasihi bukan dengan setengah—tetapi segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan. Mengasihi dengan cara demikian tidak mungkin kita lakukan tanpa kasih yang telah lebih dulu Tuhan berikan kepada kita.

Semakin kita mengasihi, semakin kita serupa dengan Tuhan. Mengasihi seperti Tuhan memerlukan proses, seperti menanam sebuah pohon, tidak bisa tumbuh dalam sehari semalam. Setiap hari, kita perlu menyiram, memberi pupuk, dan merawatnya. Setiap kesempatan adalah waktu yang tempat bagi kita merespon dengan kasih.

Renungkan

Lihat hal-hal kecil maupun besar yang kita temui setiap hari. Dari bangun tidur, pergi bekerja, dan saat bersama orang lain, bagaimana kita bisa menaruh kasih setiap waktu?