Mengapa Yesus?Sampel

Sekarang Apa?

1. Beritahu seseorang

Adalah penting untuk memberitahu seseorang agar menegaskan keputusan yang telah Anda buat. Seringkali hanya ketika Anda memberitahu orang lain maka hal itu menjadi sebuah kenyataan bagi Anda. Mungkin yang paling baik adalah dengan mulai memberitahu seseorang yang Anda pikir akan gembira mendengar kabar tersebut.

2. Membaca Alkitab

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yohanes 1:12).

Dia adalah Bapa Surgawi kita. Sama seperti bapa manapun, Ia ingin agar kita memiliki hubungan yang dekat dengan-Nya. Kita menumbuhkan hubungan ini ketika kita mendengarkan-Nya (terutama lewat Alkitab) dan ketika kita berbicara kepada-Nya di dalam doa. Alkitab adalah Firman Allah, dan Anda mungkin merasa terbantu dengan mulai membaca beberapa ayat dari Injil Yohanes setiap hari. Mintalah Allah untuk berbicara kepada Anda saat Anda membacanya.

3. Mulai berbicara kepada Allah setiap hari (misalnya berdoa)

Saya dapati hal berikut sangat membantu:

A – Adoration (Pujian)... Memuji Allah karena siapa Dia dan apa yang telah Dia lakukan.

C – Confession (Pengakuan)... Meminta pengampunan Allah atas segala kesalahan yang kita perbuat.

T – Thanksgiving (Ucapan Syukur)... Bersyukur kepada Allah atas kesehatan, keluarga, sahabat dan lainnya.

S – Supplication (Permohonan)... Berdoa untuk diri sendiri, untuk sahabat-sahabat kita dan orang lain.

4. Bergabung dengan jemaat yang hidup

Penting untuk menjadi bagian dari sekelompok orang Kristen yang berkumpul bersama untuk menyembah Allah, mendengarkan apa yang Allah katakan kepada mereka, saling memberi semangat dan berteman. Gereja seharusnya adalah tempat yang menyenangkan!

Saya pertama kali berdoa seperti doa Hari ke-4 pada tanggal 16 Februari 1974. Itu mengubah hidup saya. Itulah hal terbaik dan terpenting yang pernah saya lakukan. Saya percaya itu akan sama juga untuk Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, ketuk di sini untuk melihat keseluruhan buku, Why Jesus?, oleh Nicky Gumbel.