Bertekun Dalam DoaSampel

Bagaimana John Hyde Belajar Untuk Berdoa

Satu terjemahan di Yesaya 62:6-7 berkata, “Mereka harus mengingatkan Tuhan akan janjiNya…dan tidak membiarkanNya tinggal tenang sampai Ia memulihkan Yerusalem.” Kita harus mengingatkan Tuhan akan janjiNya dan tidak membiarkan Ia tinggal tenang sampai ia menjawabnya. Ini adalah perikop yang mengajar John Hyde (si pendoa) untuk berdoa dengan gigih. 

Hyde bertumbuh di Carthage, Illinois, di rumah seorang pendeta. Di Seminari McCormick, ia membuat komitmen akan penginjilan luar negeri, dan setelah lulus ia pergi ke India. Pelayanan kelilingnya membawa John dari desa ke desa, tetapi kotbahnya hanya menghasilkan beberapa pertobatan sampai akhirnya ia menemukan kebenaran dalam Yesaya 62:6-7 dan mengimaninya. 

Pada permulaan tahun 1908, ia berdoa untuk memenangkan paling tidak 1 jiwa bagi Kristus setiap hari. Pada tanggal 31 Desember, ia mencatat terdapat lebih dari 400 orang yang bertobat. 

Tahun berikutnya, Tuhan menempatkan 2 jiwa per hari di hatinya, dan doanya kembali dijawab. Tahun berikutnya, ia berdoa bagi 4 jiwa per hari dengan hasil yang serupa.

Suatu ketika, ketika ia berhenti di depan sebuah pondok untuk minum, Hyde meminta 10 jiwa kepada Tuhan. Ia mengabarkan Injil kepada keluarga tersebut, dan pada akhir kunjungannya semua keluarga yang berjumlah 9 orang telah diselamatkan. Tetapi bagaimana dengan orang ke-10? Tiba-tiba saja keponakan laki-laki keluarga itu yang sedang bermain di luar masuk ke dalam ruangan dan kemudian bertobat.

Renungan

Seringkali Tuhan ingin melihat ketekunan kita dalam berdoa sebelum Dia menjawab doa-doa kita.  Pada waktu kita berdoa dengan sungguh-sungguh, hati Tuhan akan tergerak untuk menjawab doa kita.  Apakah kita selalu mempunyai hati yang selalu tekun untuk berdoa?  Marilah kita berdoa senantiasa dalam ketekunan dan pengharapan dalam menantikan jawaban doa kita.

Doa adalah hal pertama, kedua dan ketiga yang penting bagi seorang hamba Tuhan. Berdoalah saudaraku, berdoa, berdoa, berdoa (Edward Payson)