Rencana Bacaan 3-Hari: Hidup Kasih KerjakanSampel
Saya selalu berpikir bahwa Jeep adalah mobil paling keren yang pernah dibuat. Mereka kuat dan menyenangkan, dan saya khususnya menyukai yang tidak memiliki atap. Saya pernah memiliki sebuah Jeep berwarna merah terang, dan ini berakhir dengan membantu saya mempelajari sebuah pelajaran yang sangat penting.
Beberapa tahun yang lalu, saya sedang berkendara pulang dari gereja. Tiba-tiba muncul, mobil lain berjalan menuju ke arah saya dari satu sisi jalan dan menabrak sisi pengemudi Jeep saya. Sebelum saya menyadari apa yang terjadi, mobil saya terbalik, dan saya terlempar keluar! Saya tahu saya seharusnya mengenakan sabuk pengaman, tetapi saat itu saya lupa. Itu adalah sebuah kesalahan yang sangat besar.
Saya mendarat dengan posisi terduduk di atas aspal, menghadap ke mobil saya yang ringsek. Potongan-potongan dari Jeep tersebar dimana-mana—di jalan, kebun, dan bahkan tersangkut di pagar yang terdekat. Kacau sekali! Saya memeriksa apakah saya baik-baik saja.
Apakah saya memiliki semua lengan dan kaki? Cek.
Jari tangan dan jari kaki? Cek.
Perlahan, saya berdiri dan menyadari bahwa saya merasa baik-baik saja. Saya berjalan ke arah mobil yang baru saja menabrak saya. Pengemudinya tertegun sedang duduk di belakang roda kemudi, berpegang erat-erat, matanya menatap ke depan. Mukanya pucat.
Saya menjulurkan kepala ke dalam jendelanya. "Hai! Saya Bob. Siapa nama Anda?"
Pengemudinya setidaknya berusia sembilan belas tahun, kecil, rapuh, dan ketakutan. Diperlukan beberapa saat untuknya menjawab. "Saya . . . Saya Lynn," dia tergagap.
"Lynn, kamu baik-baik saja?" Saya bertanya.
"Saya . . . rasa iya," dia berkata. Tiba-tiba, air mata mengalir dari matanya.
"Maafkan saya . . . Apakah Anda tahu bahwa Anda terbang keluar dari atap mobil Anda?!"
"Oh, Lynn," kata saya, menyelaraskan nada seriusnya dengan senyuman dalam perkataan saya. "Saya tidak bisa berbohong. Itu adalah kejutan yang cukup besar, tetapi untungnya saya baik-baik saja. Jadi, jangan khawatir. Semuanya baik!"
Lynn masih merasa buruk, tetapi tentu saja saya mengampuni dia saat itu juga. Ini adalah sebuah perjalanan yang luar biasa.
Beberapa hari kemudian, saya menerima sebuah panggilan telepon. Itu Lynn. "Maafkan saya, Bob," ia berkata dengan suara menangis.
"Oh, Lynn," saya berkata, "sungguh, jangan kuatir. Engkau sepenuhnya diampuni. Saya baik-baik saja! Tidak terluka sedikitpun. Tidak perlu menelpon lagi."
Lucunya, dia tidak berhenti menelpon. Selama beberapa hari ke depan, saya mendapatkan telepon dari Lynn setiap hari. Setiap kali, dia meminta maaf, dan saya mengingatkannya bahwa semuanya baik-baik saja. Untuk alasan tertentu, dia tidak mempercayai saya ketika saya berkata bahwa dia sudah diampuni.
Yesus berbicara banyak tentang mengampuni orang. Apakah Anda tahu berapa kali Yesus menginginkan Anda untuk mengampuni orang yang telah melakukan sesuatu yang buruk kepada Anda? Pikirkan angka terbesar yang dapat Anda bayangkan dan tambahkan beberapa angka nol di belakangnya, dan mungkin kemudian Anda mendekat kepada berapa kali Anda perlu mengampuni seseorang. Yesus menginginkan kita agar selalu mengampuni orang lain.
Tetapi mungkin Anda tahu bagaimana rasanya seperti Lynn, dan Anda merasa buruk karena membuat kesalahan. Mungkin Anda tidak mempercayai orang ketika mereka mengatakan Anda sudah diampuni. Kadangkala kita perlu melihat bahwa kita diampuni, daripada mendengar kata-katanya.
Lalu saya merancang suatu rencana. Pada hari kelima Lynn menelpon saya untuk mengatakan bahwa dia meminta maaf, saya menelpon tukang bunga dan memesan sebuah buket bunga besar. Saya menyertakan sebuah kartu yang tertulis, "Lynn sayang, senang untuk bertemu Anda di hari itu. Kamu tidak perlu menelpon saya lagi! Dengan kasih, Bob."
Kasih dan pengampunan membawa hampir seluruh beban ketika mereka pergi, daripada sekedar diperkatakan. Itulah mengapa penting untuk Yesus datang. Tuhan tidak hanya berkata kepada kita bahwa kita diampuni; Dia mengirimkan Yesus untuk bersama dengan kita dan menunjukkan kepada kita bahwa kita sudah diampuni.
Saya menemui Lynn beberapa kali setelah kecelakaan. Hal itu memakan sedikit waktu, tetapi saya pikir dia benar-benar percaya bahwa dia sudah diampuni. Saya rasa Tuhan berharap kita merasakan hal yang sama.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Rencana Bacaan 3-Hari Bob Goff dan Lindsey Goff Viducich: Pelajari Bagaimana Kasih Melakukannya akan membantu anak Anda untuk belajar bagaimana untuk hidup di dalam belas kasih dan berjalan di dalam kasih! Dari belajar bagaimana untuk mengambil kepemilikan atas kesalahan-kesalahan mereka (dan belajar bagaimana untuk mengampuni orang lain), sampai dengan menggunakan iman mereka menjadi aksi dengan menghabiskan waktu bersama—dan bertindak lebih serupa—Yesus, kepergian anak-anak terasa lebih bersemangat untuk membuat suatu perubahan yang nyata di dunia.
More