Walau Dijepit Tetap Melejit | Oleh Pdt. Dr. Rubin Adi AbrahamSampel

Banyak orang berpikir bahwa dengan ikut Yesus, semua urusan akan menjadi lancar dan beres. Jalan hidup kita akan mulus tanpa hambatan. Namun, tidak demikian. Kita bisa melihat hal ini dalam perjalanan bangsa Israel menuju tanah Kanaan. 

Dalam ayat ke 2 yang barusan kita baca, ada frase “balik kembali”. Artinya, mereka sudah melewati Pi-Hahirot, tetapi harus kembali lagi ke sana. Sebenarnya, Pi-Hahirot bukanlah tempat yang strategis karena di kanan kirinya terdapat padang gurun, sedangkan di depannya terbentang Laut Teberau. Jika tentara Mesir mengejar mereka sampai ke tempat itu, mereka akan benar-benar terpojok. Bangsa Israel bisa saja binasa di tangan orang-orang Firaun dengan mudah. 

Siapa yang membawa bangsa Israel dalam kondisi sulit itu? Jawabannya adalah Tuhan. Terkadang Tuhan memang membawa kita masuk dalam keadaan sulit dan terjepit. Namun Allah memiliki rencana yang besar bagi kita. Dia membawa kita pada kesulitan bukan karena Allah membenci atau ingin menghancurkan hidup kita, melainkan karena Allah memiliki rencana yang indah dalam kehidupan kita. Itulah yang Ia janjikan dalam ayat yang ke-4. Jika Tuhan membawa kita pada situasi yang sulit, sebenarnya itu karena Dia ingin membawa kita kepada kehidupan yang penuh dengan mukjizat. 

Perenungan – Situasi sulit apakah yang sedang Anda alami saat ini? Bagaimanakah cara Anda memandang situasi sulit ini? 

Penerapan – Belajarlah untuk melihat situasi yang sulit ini dari sudut pandang Allah; yaitu sebagai kesempatan untuk Allah dapat menyatakan mukjizat-Nya yang luar biasa. 

Doa: Tuhan Yesus, meskipun kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini, namun kami mau belajar percaya bahwa Engkau punya rencana. Dan rencana-Mu itu selalu indah buat kami. Bantu kami untuk melihat situasi sulit ini dari sudut pandang-Mu dan setia menantikan pertolongan-Mu. Amin.