Menemukan Kebahagiaan Dalam Kristus (Seri 2)Sampel

Materialisme

Seharusnya ini adalah kesempatan seumur hidup bagi seorang mantan narapidana, Abraham Shakespeare. Pada tahun 2006, Abraham memenangkan undian Florida bernilai $30 juta. Ia tidak berpikir bahwa uang itu akan mengubahnya. Akan tetapi 3 tahun kemudian, mayatnya ditemukan di halaman belakang rumah seorang temannya. Sementara sang teman tidak dituntut karena pembunuhan Abraham, ia dituntut sebagai seseorang yang membantu terjadinya pembunuhan.

Orang-orang tahu bagaimana Abraham menghabiskan hidupnya. Menurut berita, dia sudah dibawa ke pengadilan kenakalan remaja ketika masih remaja, ditangkap karena penyerangan, memiliki anak dari wanita yang berbeda, terlambat membayar tunjangan anaknya dan dipenjara. Polisi berusaha mencari informasi mengenai bagaimana ia menghabiskan tiga tahun terakhirnya. Ia memberikan gumpalan uang, kadang-kadang dalam jumlah yang besar, $250,000 sampai $1,000,000. Ia bertemu dengan seorang wanita yang berkata bahwa ia ingin menulis sebuah buku mengenai kehidupannya. Mereka kemudian terlibat dalam beberapa urusan keuangan. Wanita itu akhirnya membeli mansion Abraham. Abraham akhirnya dikuburkan di halaman belakang rumahnya. 

Kita cukup tahu sekarang untuk memikirkan kenyataan bahwa uang tidak hanya tak dapat membeli kebahagiaan. Uang, jika tidak ditangani dengan tanggung jawab, dapat menyebabkan kesukaran yang besar.

Renungan: Alkitab telah memberikan arahan yang jelas mengenai pengelolaan uang yang buruk akan mengakibatkan orang tidak hanya jauh dari Allah tetapi juga sanggup membuat seseorang binasa. Kebahagiaan sejati tidak didapat hanya dengan memiliki harta, tetapi ketika kita memiliki Kristus dan menjadi tuan atas segala harta dan uang kita.

Uang bisa membeli kebahagiaan ketika Anda menggunakannya untuk menolong orang lain. (Rick Warren)