Mendengar Suara TuhanSampel

Anda Harus Berkeinginan untuk Mendengarkan Tuhan

Bacalah ayat hari ini.

Anda tidak akan mendengarkan Tuhan kecuali jika Anda sungguh-sungguh menginginkannya. Saya tidak berkata bahwa ini adalah suatu pilihan. Saya tidak berkata ini akan menyenangkan. Ini adalah sebuah keharusan!

Tuhan tidak akan memberitahu Anda tentang impian-Nya untuk hidup Anda jika Dia tahu bahwa Anda akan membantahnya. Tuhan tidak memberitahu Anda apa yang Dia taruh di bumi untuk dikerjakan hanya supaya Anda bisa berkata, "Biar saya pikir-pikir dulu."

Bukan! Ini seharusnya menjadi sebuah kebutuhan. Anda harus berkata, "Saya harus paham mengapa saya ada di sini. Saya harus tahu apa yang Engkau ingin saya lakukan dengan hidup saya. Saya harus mendengarkan suara-Mu. Saya harus mendapatkan visi-Mu."

Raja Daud menuliskan di dalam kitab Mazmur, "aku suka melakukan kehendak-Mu" dan "Taurat-Mu ada dalam dadaku" (Mazmur 40:8 TB).

Daud sangat bergairah dalam pernyatannya bahwa yang paling diinginkannya adalah menghormati Tuhan. Menjadi taat dan mengikuti Tuhan bukanlah pilihan baginya. Itu adalah satu-satunya hal yang Daud ingin lakukan. Dia memakai perkataan-perkataan untuk mencari Tuhan, seperti, "Aku menantikan Engkau," "Aku mendambakan-Mu," "Aku mengharapkan Engkau," dan "Aku bagaikan rusa yang haus akan air."

Saat Anda begitu putus asa, Anda akan mendengarkan Tuhan.

Banyak orang berbicara kepada Tuhan, namun mereka tidak pernah mendengarkan Tuhan. Bagi mereka, doa itu monolog. Namun Anda tidak bisa memiliki suatu hubungan jika dikemas dalam suatu monolog dari Anda. Bagaimana jika saya berbicara pada isteri saya, namun dia tidak pernah berbicara pada saya? Itu bukan sebuah hubungan. Anda harus berbicara dua arah. Hal yang sama pentingnya dengan berbicara pada Tuhan dalam doa adalah mendengarkan Tuhan dan mengijinkan-Nya berbicara kepada Anda. Bagaimana hal itu terjadi? Pertama-tama, Anda harus menginginkannya lebih dari apapun juga.

Ulangan 4:29 berkata, "Dan baru di sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu" (TB). Dijamin!