Dalam Segala HalSampel

In All Things

HARI KE 5 DARI 5

Sukacita Kita Penting bagi Yesus

Pada malam hari sebelum Dia wafat, Yesus melakukan perjamuan terakhir dan berbicara kepada murid-murid-Nya. Apa yang Yesus cemaskan saat Dia bersiap-siap untuk meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya?

Di dalam Yohanes 14-16 kita membaca bahwa Yesus menghibur para murid-Nya dan menyemangati mereka agar jangan bersedih. Dia juga mengajar mereka untuk tetap tinggal. Tanpa Yesus mereka tidak bisa melakukan apapun.

Dan kemudian Yesus menjelaskan mengapa Dia memberitahu mereka segala hal tersebut. Dia berkata, "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh" (Yohanes 15:11).

Yesus sangat memperhatikan sukacita kita.

Ketika saya menulis kata-kata ini saat ini, mata saya dipenuhi dengan air mata. Kasih-Nya begitu menakjubkan, begitu ilahi! Pada puncak penderitaan-Nya, Yesus menginginkan sukacita saya dan Anda. Tidak bisa dipercaya, bukan? Demi sukacita yang disediakan bagi-Nya, Yesus tekun memikul salib (Ibrani 12:2).

Dan Yesus tidak berharap agar kita memiliki sedikit kebahagiaan. Dia ingin kita memiliki sukacita yang penuh—meluap, melimpah. Sukacita kita penting bagi Yesus.

Yesus adalah sumber sukacita kita, dan Dia yang memeliharanya. Terpisah dari-Nya, hidup kita diisi oleh usaha-usaha yang kosong, tak bermakna untuk mendapatkan kepuasan. Kita tersesat, haus dan putus asa sebelum kita minum daripada-Nya. Dialah awal dan akhir, Alfa dan Omega. Semua pemberian yang baik datang dari tangan-Nya, dan tidak ada hal baik yang bukan dari Dia. Keinginan kita akan sukacita pada akhirnya adalah keinginan untuk Yesus.

Dalam kitab Filipi, kita melihat sukacita yang murni. Sukacita dimulai dari keselamatan dan bertambah saat kita mengalami persekutuan yang sejati, memahami ketuhanan Kristus, ambil bagian dalam kerendahan hati Kristus, dan menaati Firman Tuhan. Saat kita bertumbuh di dalam iman, keinginan kita berubah. Kita ingin mengenal Yesus. Kita menaruh harapan kita ke dalam sukacita surgawi daripada situasi duniawi. Kita berdoa dengan ucapan syukur daripada merasa resah dengan kekhawatiran. Kita memberi dengan murah hati untuk memperluas pekerjaan pemberitaan injil.

Sama seperti Paulus mempelajari rahasia dari merasa cukup dalam kelimpahan dan kekurangan, saat kita bertumbuh dalam ketergantungan kita kepada Tuhan, kita tumbuh mekar menjadi wanita-wanita penuh sukacita.

Pesan terakhir dari saya menunjukkan keinginan terdalam saya bagi Anda: Jangan berhenti mempelajari Firman Tuhan. Tetap tinggal di dalam Tuhan, berdoalah kepada-Nya, carilah Dia terus-menerus.

Semoga sukacita-Nya ada di dalam Anda, dan semoga itu menjadi penuh.

Apakah artinya memilih sukacita, tak peduli apapun situasinya?

Hari 4

Tentang Rencana ini

In All Things

Surat yang Paulus tulis untuk jemaat di Filipi telah melintasi banyak generasi untuk memupuk dan menantang hati dan pikiran kita hari ini. Renungan lima hari ini akan memberi Anda cita rasa dari kitab Filipi, berabad-abad sejak Allah menuliskannya lewat Paulus. Semoga Allah memenuhi Anda dengan kekaguman dan pengharapan saat Anda membaca surat sukacita ini! Karena itu bukan sekedar perkataan Paulus kepada jemaat mula-mula—ini adalah Firman Allah untuk Anda.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada WaterBrook Multnomah yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://waterbrookmultnomah.com/books/561570/in-all-things-by-melissa-b-kruger/