Mengenali Suara Tuhan // Belajar untuk Menemukan DiaSampel

Recognizing God's Voice // Learn to Encounter Him

HARI KE 4 DARI 4

Bagaimana Menjadi Tak Takut (Di Tengah Rasa Sakit Anda)

Roh Kudus di dalam kami, inilah yang kami dengar untuk Anda:

Aku tahu apa yang dikatakan ini sulit untuk didengar. Aku tahu hatimu sakit saat mendengarnya. Aku telah membuat hatimu lembut. Jika terluka, ketika perkataan kasar datang, itu bukan hal yang buruk. Itu menunjukkan bahwa hatimu belum mengeras; itu menunjukkan bahwa kamu telah membiarkan Aku masuk; itu menunjukkan bahwa kamu telah membiarkan Aku tinggal.

Biarkan Aku tinggal.

Tapi apa yang harus dilakukan dengan rasa sakit itu? Apa yang bisa dilakukan ketika situasinya tetap sama, lagi dan lagi? Apa yang bisa dilakukan ketika rasanya tidak ada yang menjadi lebih baik, ketika kamu yakin bahwa kamu terjebak dan belokan di pojokan terasa seperti tidak akan pernah datang? "Apa lagi sekarang?" katamu. “Bagaimana melanjutkannya?” kamu memohon.

Aku tahu kamu frustrasi. Kamu ingin situasinya diperbaiki—dan adalah baik untuk datang kepada-Ku, untuk meminta bantuan-Ku. Tapi dengarkan sekarang, nak. Saat rasa sakit itu datang, kamu harus tetap berpegang pada-Ku. Ingatlah bahwa kamu tidak harus terjun ke depan, ke wilayah yang tidak diketahui, tanpa mengetahui ke mana harus berbelok.

Balik. Berbaliklah, anak-Ku. Aku di sini.

Balik. Berbaliklah, anak-Ku. Aku di sini.

Aku mengasihimu, kau tahu. Dan kasih itulah yang akan membantumu tetap memperhatikan-Ku. Mungkin tidak ada solusi yang mudah di sini—bisakah kamu bayangkan? Mungkin tidak ada perubahan mendadak dalam situasi ini. . . dan mungkin sesungguhnya itu tidak apa-apa.

Apa kamu tidak masalah dengan itu?

Aku menyayangkan kamu terluka. Tapi Aku menjaga hatimu. Biarkan Aku menjaga hatimu. Berikan ini pada-Ku. Tidak usah terlalu khawatir tentang solusi dengan orang ini dan pertama-tama fokus pada hadirat-Ku saat perselisihan terjadi selanjutnya. Berlatihlah mencari Aku ketika kamu berbicara dengan mereka lagi. Lakukan saat ini, bukan sesudahnya. Berlatihlah mendengarkan Aku ketika kamu bertanya-tanya tentang apa yang harus dikatakan. Lakukan pada saat kamu ditentang lagi. Aku bersamamu, Roh Kudus di dalam dirimu.

Aku mengasihimu, yang tak penakut.

Latihan:

Bagaimana melanjutkannya? Ketika terluka? Ketika sebuah argumen terasa lebih besar dari argumen biasa. . . Ketika seseorang menyakiti kita. . . Ketika kita mengatakan hal-hal yang tidak kita maksudkan. . . atau hal-hal yang kita maksudkan, tetapi kita sesali. . . Ketika kata-kata telah memotong begitu dalam. . . Ketika kita bergumul untuk memaafkan. . . memaafkan diri sendiri atau orang lain.

Bagaimana kita tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya . . . apa yang harus dikatakan?

Bagaimana kita tetap menjalin hubungan—dan menemukan kehendak serta keberanian untuk mengasihi—saat kita frustrasi . . . kewalahan . . . takut tentang apa yang akan terjadi?

Ini semua adalah pertanyaan-pertanyaan yang bagus . . . pertanyaan-pertanyaan penting. Tetapi pertanyaan yang lebih besar adalah: Bagaimana kita menjaga agar hati kita tidak mengeras? Karena sangat mudah untuk masuk ke mode bertahan hidup, untuk mengambil kendali dan melindungi diri kita sendiri, untuk menutup hati kita dari luka, untuk menutupnya dari Tuhan.

Tapi, sekarang, justru saat kita paling membutuhkan-Nya.

Mari kita berpaling kepada Tuhan, sekarang juga. Bersama-sama, mari percaya kebaikan-Nya, kuasa-Nya, kemampuan-Nya, kesediaan-Nya untuk campur tangan. Mari buka hati kita dan minta Dia untuk melindunginya, daripada kita mencoba melakukannya sendiri. Dan mari kita beri Dia situasi ini. Serahkan sepenuhnya kepada-Nya—semua rasa sakit, semua frustrasi; semua kekacauan, semua luka.

Ulurkan pada-Nya. Dan tunggulah. Tunggu tanggapan-Nya. Perhatikan dan dengarkan apa yang Yesus lakukan. Karena tanggapan-Nya itulah yang kita nantikan. Itulah yang kita butuhkan sekarang.

Yesus, aku mengasihi-Mu. Aku percaya pada-Mu. Engkau lebih dari mampu mengatasi rasa sakit ini. Engkau baik hati. Engkau bijak, dan Engkau baik. Engkau mengasihiku. Engkau mengenal aku lebih baik daripada aku mengenal diriku sendiri. Engkau menginginkan yang terbaik untukku. Jadi, aku percaya pada-Mu. Aku percaya solusi-Mu. Aku percaya Jalan-Mu. Aku mendengarkannya sekarang. Jadi, bantu aku melihat-Mu, bantu aku melihat Jalan-Mu, dan bantu aku menjaga hatiku tetap terbuka. . .

Alami podcast Rush—dan temui Roh Kudus dalam kehidupan modern Anda.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3

Tentang Rencana ini

Recognizing God's Voice // Learn to Encounter Him

Suara Tuhan bisa datang seperti bisikan yang lembut atau badai yang kuat. Kuncinya adalah mengenalinya bagaimanapun datangnya—dan percaya bahwa Dia baik, bahwa Dia lebih besar dari segala pergumulan kita. Mulailah rencana empat hari ini dan mulai belajar bagaimana menemukan Dia, suara-Nya, hadirat-Nya—dan bergabunglah dengan banyak pria dan wanita yang mengalami Rush | Roh Kudus di Kehidupan Modern.

More

Kami berterima kasih kepada Gather Ministries (Loop/Wire) yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://rushpodcast.com