Berduka Dengan Pengharapan Setelah Keguguran Dan Kehilangan Oleh Adriel BookerSampel

Grieving With Hope After Miscarriage And Loss By Adriel Booker

HARI KE 2 DARI 7

Hari Kedua

Buasnya Duka cita

Bacaan: Mazmur 69:1-5


Saya ingat hari-hari ketika saya ingin merangkak masuk ke dalam gua, meringkuk diam di sana dan tidak pernah terbangun lagi. Bukan ingin mati, hanya saja saya tidak tahu bagaimana cara terus hidup dalam kesedihan dan harapan-harapan yang telah runtuh.

Kesedihan itu kerap menghantam seketika seperti gelombang panas, menyesakkan dada, hingga tak tahan rasanya ingin menanggalkan setiap lapisan yang saya kenakan biar lega. Tetapi bahkan ketika dalam kesepian yang teramat sangat, saya juga ingat indahnya hadirat Tuhan di waktu-waktu kelam itu. Ada sesuatu yang berkata kepada saya bahwa diamnya Tuhan bukanlah pembiaran, melainkan sebuah penyertaan.

Saya tidak berkata bahwa saya dapat selalu merasakan kehadiran-Nya, atau bahwa saya tidak menginginkan sesuatu yang lebih jelas—sebuah sentuhan atau perkataan. (Papan iklan dengan lampu neon kelap-kelip dengan latar belakang pelangi kembar, misalnya.) Namun, bahkan ketika merasa seperti meraba-raba dalam kegelapan, entah bagaimana saya tahu bahwa ada Allah yang paham tentang penderitaan berada bersama-sama saya dalam penderitaan itu.

Mungkin Anda belum pernah mengalaminya sama sekali. Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana jiwa Anda akan kembali seperti sedia kala setelah kesedihan tiada akhir atau kepercayaan yang tak kunjung pulih. Mungkin Allah seakan absen atau diam. Atau kalimat itu “tidak ada detak jantung” baru saja diucapkan kepada Anda dan Anda mencari cara untuk bertahan hidup. Mungkin Anda bertanya-tanya bisakah Anda merasa dekat lagi dengan Allah atau apakah Anda perlu mempertahankan iman Anda sementara Anda menanti. Mungkin Anda hanya ingin tahu bahwa Anda tidak sendirian.

Saya ingin dapat berkata kepada Anda bahwa kita akan "merasakan" Yesus dekat ketika kita paling butuh Dia, sayang saya tidak bisa. Saya tidak bisa menjamin pengalaman saya pasti akan Anda alami juga? Tidak. Dan ini, temanku, adalah kebenaran tentang duka cita: kesedihan itu buas. Duka cita tidak punya cetak biru. Tidak ada alur pasti. Bukan daftar tugas yang bisa dicentang, tidak bisa dimasukkan dalam aplikasi favorit Anda, dan yang pasti tidak akan duduk manis di kalender Anda.

Duka cita itu seganas lautan, tetapi tidak perlu sampai menghancurkan kita. Kita tidak dapat menaklukkannya, tetapi kita dapat melaluinya, dan kita juga dapat menemukan Yesus di sana.


Apakah kesedihan makin buas, alih-alih jinak, dalam hidupmu belakangan ini?

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Grieving With Hope After Miscarriage And Loss By Adriel Booker

Renungan ini adalah undangan untuk merasakan, untuk bergumul, untuk sepenuhnya sadar dalam penderitaan Anda setelah keguguran atau kehilangan lainnya. Ini juga adalah undangan untuk ditumbuhkan dan dipahami dan untuk mendengar dari wanita lain bahwa sakit ini akan membaik, bahkan ketika kita mengharapkan hari di mana air mata kita dihapuskan dan sakit kita dihilangkan. Di manapun Anda di perjalanan kedukaan Anda setelah kehilangan seorang bayi—atau patah hati akibat apapun atau penderitaan—Saya berdoa kata-kata ini akan menjadi gerbang bagi anugerah Allah. Mari kita selami bersama.

More

Kami mengucapkan terima kasih pada Baker Publishing yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://adrielbooker.com/