Roma 1:19-32

Roma 1:19-32 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Sebenarnya, hal yang seharusnya diketahui manusia tentang Allah sudah jelas sekali, sebab Dia sendiri sudah menyatakannya kepada manusia. Karena sejak penciptaan dunia, sifat-sifat-Nya sebagai Allah sudah terlihat jelas melalui seluruh ciptaan-Nya. Dengan demikian, kita mengerti hal-hal tentang Dia yang tidak bisa dilihat mata, yaitu keilahian-Nya dan kuasa-Nya yang kekal. Jadi tidak ada alasan apa pun bagi manusia untuk tidak mengenal Allah. Namun, meskipun mereka mengetahui tentang Dia, mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, mereka memikirkan hal-hal yang sia-sia dan bodoh, sehingga pikiran mereka penuh dengan kegelapan. Mereka mengaku bijaksana, tetapi kenyataannya bodoh. Mereka menolak untuk memuliakan Allah yang kekal. Sebaliknya, mereka malah menyembah patung-patung berhala yang mereka buat sendiri dalam bentuk makhluk yang bisa mati, seperti manusia, burung-burung, binatang-binatang berkaki empat, dan binatang-binatang menjalar. Oleh karena itu, Allah lepas tangan dan membiarkan mereka diperbudak oleh keinginan-keinginan mereka yang jahat. Akibatnya, mereka saling menajiskan tubuh mereka dengan melakukan berbagai perbuatan memalukan. Meskipun mereka tahu hal-hal yang benar tentang Allah, mereka memilih untuk percaya kepada yang salah. Daripada menyembah dan melayani Dia yang menciptakan segala sesuatu, mereka lebih memilih untuk menyembah ciptaan-Nya, padahal hanya Dialah yang layak dipuji untuk selama-lamanya! Amin. Nah, karena manusia bersikap seperti itu, maka Allah membiarkan mereka diperbudak oleh keinginan-keinginan mereka yang memalukan. Contohnya, ada perempuan-perempuan yang bersetubuh dengan sesama perempuan, padahal perbuatan itu tidak wajar dan seharusnya tidak boleh dilakukan. Begitu juga dengan laki-laki. Mereka mulai bosan pada persetubuhan yang wajar dengan perempuan, dan ingin melakukan hal yang memalukan, yakni bersetubuh dengan sesama laki-laki. Karena itu, mereka menerima hukuman Allah dalam diri mereka sesuai dengan cara hidup mereka yang memalukan itu. Manusia merasa tidak perlu lagi mengenal Allah. Oleh sebab itu, Allah lepas tangan dan membiarkan mereka diperbudak oleh pikiran mereka yang sia-sia, sehingga manusia semakin melakukan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Hati mereka dikuasai oleh segala macam dosa, seperti berbagai perbuatan cabul, pikiran jahat, kebencian, dan keserakahan. Pikiran mereka penuh dengan iri hati, keinginan membunuh, berkelahi, serta menipu. Mereka menyimpan dendam, memfitnah orang lain, dan saling menjelekkan. Mereka benci kepada Allah. Mereka juga kasar, congkak, menyombongkan diri, dan pintar memikirkan cara-cara baru untuk berbuat jahat. Mereka durhaka kepada orangtua, keras kepala, suka ingkar janji, masa bodoh terhadap orang lain, tidak mau memaafkan, dan tidak punya belas kasihan. Mereka sudah tahu hukum Taurat yang mengatakan bahwa orang yang hidup seperti itu pantas dihukum mati, tetapi mereka terus saja hidup dalam kejahatan, bahkan memuji orang lain yang juga melakukan kejahatan.

Roma 1:19-32 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Sebab kebenaran mengenai Allah diketahui oleh mereka secara naluri. Allah telah menanamkan pengetahuan ini dalam hati mereka. Sejak mula pertama manusia telah melihat bumi, langit, dan segala ciptaan Allah, dan mengetahui tentang adanya Allah serta kuasa-Nya yang besar lagi kekal itu. Jadi, mereka tidak dapat berdalih (pada waktu mereka berdiri di hadirat Allah pada Hari Penghakiman). Memang mereka mengetahui tentang Allah, tetapi mereka tidak mau mengakui-Nya dan tidak mau menyembah Dia atau mengucap syukur kepada-Nya atas segala pemeliharaan-Nya dari hari ke hari. Kemudian mereka pun mulailah memikirkan hal-hal yang bodoh mengenai rupa Allah serta kehendak-Nya. Akibatnya, pikiran mereka yang picik menjadi gelap dan kacau. Dengan mengaku bijaksana tanpa Allah, mereka sebenarnya menunjukkan kebodohan. Kemudian, mereka bukannya menyembah Allah yang mulia dan kekal, melainkan mengambil kayu atau batu dan mengukirnya menjadi berhala yang tidak berdaya, seperti burung-burungan, hewan-hewanan, ular-ularan, dan orang-orangan. Dengan demikian, Allah membiarkan mereka melakukan segala macam dosa percabulan, mengumbar hawa nafsu, serta melakukan dosa dan kejahatan dengan tubuhnya seorang dengan yang lain. Mereka mengetahui kebenaran tentang Allah, tetapi mereka tidak mau memercayainya, lebih suka mendengarkan kebohongan. Mereka menyembah dan melayani ciptaan, bukan Pencipta. Hanya Dialah yang layak dipuji untuk selama-lamanya! Amin. Itulah sebabnya Allah menyerahkan mereka pada nafsu mereka, sehingga bahkan kaum wanita pun menentang rencana Allah bagi mereka dan mencemarkan diri mereka dengan bersenang-senang dalam dosa percabulan dengan sesama wanita. Sedangkan kaum pria, bukannya hidup dengan wanita dalam hubungan seksual yang wajar, melainkan berahi mereka berkobar-kobar terhadap sesama pria. Pria melakukan perbuatan yang memalukan dengan pria lain, dan sebagai akibatnya, pada tubuh dan jiwa mereka menerima hukuman yang benar-benar setimpal. Demikianlah, ketika mereka menjauhkan diri dari Allah dan bahkan tidak mau mengakui-Nya, Allah membiarkan mereka melakukan apa saja yang terlintas dalam pikiran mereka yang jahat itu. Hidup mereka menjadi penuh dengan segala macam kejahatan dan dosa, ketamakan dan kebencian, iri hati, pembunuhan, perkelahian, kebohongan, dendam, dan fitnah. Mereka adalah pengumpat, pembenci Allah, orang-orang sombong yang tinggi hati, dan kurang ajar, yang senantiasa mencari cara-cara baru untuk melakukan dosa dan terus-menerus tidak taat kepada orang tua mereka. Mereka memutarbalikkan kenyataan, tidak memegang janji, berhati kejam, dan tidak mengenal belas kasihan. Mereka tahu benar bahwa Allah menjatuhkan hukuman mati untuk kejahatan seperti itu. Walaupun demikian, mereka terus melakukannya, dan bahkan mendorong orang lain untuk melakukannya juga.

Roma 1:19-32 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Manusia sebenarnya dapat mengetahui tentang Allah dengan jelas karena Allah telah menunjukkan diri-Nya kepada mereka. Ada hal-hal tentang Allah yang tidak terlihat, yaitu kuasa-Nya yang kekal dan semua yang membuat-Nya sebagai Allah. Tetapi sejak waktu dunia diciptakan, semuanya ini mudah dilihat manusia. Manusia bisa mengerti apa itu Allah dengan mengamati semua ciptaan-Nya. Maka manusia tidak mempunyai alasan untuk semua kejahatan yang dilakukannya. Manusia mengenal Allah, tetapi mereka tidak menghormati Dia sebagai Allah atau bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, mereka memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang tiada guna. Pikiran mereka penuh dengan kegelapan dan kebingungan. Manusia menganggap dirinya bijaksana, padahal mereka telah menjadi bodoh. Mereka tidak menghormati kebesaran Allah, yang hidup selama-lamanya. Mereka menggantikan penyembahan Allah dengan penyembahan berhala yang dibuat supaya terlihat seperti manusia, burung-burung, binatang berkaki empat, dan binatang-binatang melata, yang hidupnya singkat. Oleh karena itu, Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu mereka yang bejat. Akibatnya, mereka saling mencemarkan tubuh mereka dengan segala kejahatan. Mereka menukar kebenaran Allah dengan kebohongan. Mereka menyembah benda-benda ciptaan-Nya bukannya si Pencipta. Ialah yang seharusnya dipuji selama-lamanya. Amin! Karena alasan itulah, Allah menyerahkan mereka kepada hal-hal memalukan yang mereka inginkan. Perempuan mereka menggantikan hubungan intim yang wajar dengan hubungan yang tidak wajar. Mereka saling berhubungan intim dengan sesama mereka. Begitu juga dengan laki-laki. Mereka menolak hubungan intim yang wajar dengan perempuan dan membakar nafsu birahinya dengan sesamanya. Laki-laki melakukan tindakan yang memalukan dengan laki-laki lainnya. Mereka akan menerima hukuman yang setimpal dengan dosa-dosanya itu. Orang-orang ini berpikir bahwa tidak penting untuk mengenal Allah. Karena itu, Allah membiarkan mereka memiliki pikiran-pikiran yang bejat sehingga mereka melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Hidup mereka dipenuhi dengan segala macam ketidakbenaran, kejahatan, keserakahan, keburukan, iri hati, pembunuhan, pertengkaran, penipuan, kedengkian dan suka membicarakan orang lain. Mereka memfitnah, membenci Allah, suka menghina dan sombong. Mereka mencari cara-cara baru untuk membuat kejahatan. Mereka tidak menaati orang tua mereka. Mereka bodoh, tidak menepati janjinya, tidak memiliki hati yang mengasihi dan kasar. Walaupun mereka tahu hukum Allah yang mengatakan bahwa orang yang hidup seperti itu harus dihukum mati. Tetapi mereka justru melakukan semuanya itu, dan malah mendorong orang lain untuk melakukannya.

Roma 1:19-32 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.

Roma 1:19-32 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Apa yang dapat diketahui manusia tentang Allah sudah jelas di dalam hati nurani manusia, sebab Allah sendiri sudah menyatakan itu kepada manusia. Semenjak Allah menciptakan dunia, sifat-sifat Allah yang tidak kelihatan, yaitu keadaan-Nya sebagai Allah dan kuasa-Nya yang abadi, sudah dapat difahami oleh manusia melalui semua yang telah diciptakan. Jadi manusia sama sekali tidak punya alasan untuk membenarkan diri. Manusia mengenal Allah, tetapi manusia tidak menghormati Dia sebagai Allah dan tidak juga berterima kasih kepada-Nya. Sebaliknya manusia memikirkan yang bukan-bukan; hati mereka sudah menjadi gelap. Mereka merasa diri bijaksana, padahal mereka bodoh. Bukannya Allah yang abadi yang mereka sembah, melainkan patung-patung yang menyerupai makhluk yang bisa mati; yaitu manusia, burung, binatang yang berkaki empat, dan binatang yang melata. Oleh sebab itu Allah membiarkan mereka dikuasai oleh keinginan hati mereka untuk berbuat yang bejat, sehingga mereka melakukan hal-hal yang kotor terhadap sama sendiri. Allah yang benar, mereka ganti dengan sesuatu yang palsu. Bukan Pencipta melainkan yang diciptakan itulah justru yang disembah dan dilayani oleh mereka. Padahal yang menciptakan itulah yang seharusnya dipuji selama-lamanya! Amin. Karena manusia berbuat yang demikian, maka Allah membiarkan mereka menuruti nafsu mereka yang hina. Wanita-wanita mereka tidak lagi tertarik kepada laki-laki seperti yang lazimnya pada manusia, melainkan tertarik kepada sesama wanita. Lelaki pun begitu juga; mereka tidak lagi secara wajar mengadakan hubungan dengan wanita, melainkan berahi terhadap sesama lelaki. Laki-laki melakukan perbuatan yang memalukan terhadap sesama laki-laki, sehingga mereka menerima pembalasan yang setimpal dengan perbuatan mereka yang jahat itu. Oleh sebab manusia tidak merasa perlu mengenal Allah, maka Allah membiarkan pikiran mereka menjadi rusak, sehingga mereka melakukan hal-hal yang mereka tidak boleh lakukan. Hati mereka penuh dengan semua yang jahat, yang tidak benar; penuh dengan keserakahan, kebusukan dan perasaan dengki; penuh dengan keinginan untuk membunuh, berkelahi, menipu dan mendendam. Mereka suka membicarakan orang lain, suka memburuk-burukkan nama orang lain; mereka sombong dan kurang ajar, yang benci kepada Allah dan suka membual. Mereka pandai mencari cara-cara baru untuk melakukan kejahatan. Mereka melawan orang tua; mereka tidak mau mengerti orang lain; mereka tidak setia dan tidak berperikemanusiaan. Mereka tahu, bahwa menurut hukum Allah, orang yang melakukan semuanya itu patut dihukum mati. Walaupun begitu mereka melakukan juga hal-hal itu; dan malah menyetujui pula orang lain melakukannya.

Roma 1:19-32

Roma 1:19-32 TBRoma 1:19-32 TB