Markus 10:13-52

Markus 10:13-52 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Ada orang-orang membawa anak-anak kepada Yesus supaya Ia menjamah dan memberkati mereka. Tetapi pengikut-pengikut Yesus memarahi orang-orang itu. Melihat hal itu, Yesus marah lalu Ia berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan melarang mereka, sebab orang-orang seperti inilah yang menjadi anggota umat Allah. Ingatlah ini! Siapa tidak menghadap Allah seperti seorang anak, tidak akan menjadi anggota umat Allah.” Sesudah mengatakan demikian, Yesus memeluk anak-anak itu, kemudian Ia meletakkan tangan-Nya ke atas mereka masing-masing dan memberkati mereka. Waktu Yesus meneruskan lagi perjalanan-Nya, seorang datang berlari-lari kepada Yesus. Orang itu sujud di hadapan Yesus dan bertanya, “Guru yang baik, saya harus berbuat apa supaya dapat menerima hidup sejati dan kekal?” “Mengapa engkau mengatakan Aku baik?” tanya Yesus. “Tidak ada yang baik, selain Allah sendiri. Engkau sudah tahu perintah-perintah Allah, ‘Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan bersaksi dusta, jangan menipu, hormatilah ayah dan ibumu.’ ” “Bapak Guru,” kata orang itu, “semua perintah itu sudah saya turuti sejak muda.” Yesus memandang orang itu dengan sayang lalu berkata, “Tinggal satu hal lagi yang engkau perlukan. Pergilah jual semua milikmu; berikanlah uangnya kepada orang miskin, dan engkau akan mendapat harta di surga. Sesudah itu datanglah mengikuti Aku.” Mendengar Yesus berkata begitu, orang itu kecewa, lalu meninggalkan tempat itu dengan susah hati karena ia kaya sekali. Maka Yesus memandang pengikut-pengikut-Nya lalu berkata kepada mereka, “Sukar sekali untuk orang kaya menjadi anggota umat Allah!” Pengikut-pengikut-Nya heran mendengar perkataan Yesus itu. Tetapi Yesus berkata pula, “Anak-anak-Ku, memang sukar untuk menjadi anggota umat Allah! Lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk Dunia Baru Allah.” Kata-kata Yesus itu membuat pengikut-pengikut-Nya heran, sehingga mereka bertanya satu sama lain, “Kalau begitu, siapa yang bisa selamat?” Yesus memandang mereka dan menjawab, “Bagi manusia itu mustahil, tetapi tidak mustahil bagi Allah; semua mungkin bagi Allah.” Lalu Petrus berkata, “Lihatlah, kami sudah meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Bapak.” Kata Yesus, “Percayalah: orang yang sudah meninggalkan rumah tangganya, atau saudaranya yang laki-laki atau perempuan, atau ibunya, atau bapaknya, atau anak-anaknya, ataupun sawah ladangnya karena Aku dan karena Kabar Baik dari Allah, orang itu akan menerima lebih banyak pada masa sekarang ini. Ia akan mendapat seratus kali lebih banyak rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak, sawah ladang, -- dan siksaan juga. Dan nanti di zaman yang akan datang, orang itu akan menerima hidup sejati dan kekal. Tetapi banyak orang yang sekarang ini pertama akan menjadi yang terakhir dan banyak yang sekarang ini terakhir akan menjadi yang pertama.” Yesus dan pengikut-pengikut-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan, dan pengikut-pengikut-Nya cemas semuanya. Dan orang-orang yang mengikuti mereka dari belakang pun merasa takut. Kemudian Yesus memanggil lagi pengikut-pengikut-Nya tersendiri dan memberitahukan kepada mereka apa yang akan terjadi nanti atas diri-Nya. “Dengarlah,” kata-Nya, “kita sekarang sedang menuju Yerusalem. Di sana Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan guru-guru agama. Ia akan dihukum mati, kemudian diserahkan kepada orang-orang bukan Yahudi. Mereka akan mengolok-olok Dia, meludahi Dia, menyiksa Dia, dan menyalibkan Dia. Tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan Yohanes, yaitu anak-anak Zebedeus, datang kepada Yesus. “Bapak Guru,” kata mereka, “ada suatu hal yang kami ingin Bapak lakukan untuk kami.” “Apa yang kalian ingin Aku perbuat bagimu?” tanya Yesus. Mereka menjawab, “Kami ingin duduk di kanan kiri Bapak, apabila Bapak bertakhta dengan mulia.” “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta,” kata Yesus kepada mereka, “Sanggupkah kalian minum dari piala penderitaan yang akan Aku minum dan masuk ke dalam kancah penderitaan yang akan Aku masuki?” “Sanggup,” jawab mereka. Maka Yesus berkata lagi kepada mereka, “Memang kalian akan minum dari piala penderitaan yang akan Aku minum, dan masuk ke dalam kancah penderitaan yang akan Aku masuki. Tetapi mengenai siapa yang akan duduk di kanan atau kiri-Ku, itu bukan Aku yang berhak menentukan. Allah yang menentukan siapa-siapa yang akan duduk di tempat-tempat itu.” Ketika sepuluh pengikut Yesus yang lainnya itu mendengar hal itu, mereka marah kepada Yakobus dan Yohanes. Jadi Yesus memanggil mereka semuanya, lalu berkata, “Kalian tahu bahwa pemimpin-pemimpin bangsa yang tidak mengenal Allah menindas rakyatnya. Dan pembesar-pembesar mereka menekan mereka. Tetapi kalian tidak boleh begitu! Sebaliknya, orang yang mau menjadi besar di antara kalian, ia harus menjadi pelayanmu. Dan orang yang mau menjadi yang pertama di antara kalian, harus menjadi hamba bagi semua. Sebab Anak Manusia pun tidak datang untuk dilayani. Ia datang untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak orang.” Mereka tiba di Yerikho. Dan waktu Yesus dengan pengikut-pengikut-Nya serta orang banyak meninggalkan kota itu, seorang buta sedang duduk minta-minta di pinggir jalan. Namanya Bartimeus, anak dari Timeus. Ketika ia mendengar bahwa yang sedang lewat itu adalah Yesus orang Nazaret, ia berteriak, “Yesus, Anak Daud! Kasihanilah saya!” Ia dimarahi oleh banyak orang dan disuruh diam. Tetapi ia lebih keras lagi berteriak, “Anak Daud, kasihanilah saya!” Maka Yesus berhenti lalu berkata, “Panggillah dia.” Jadi mereka memanggil orang buta itu. Mereka berkata kepadanya, “Tenanglah! Kau dipanggil Yesus, bangun!” Orang buta itu pun melemparkan jubahnya, lalu cepat-cepat berdiri dan pergi kepada Yesus. “Apa yang kauingin Aku perbuat untukmu?” tanya Yesus kepadanya. Orang buta itu menjawab, “Pak Guru, saya ingin melihat.” “Pergilah,” kata Yesus, “karena engkau percaya kepada-Ku, engkau sembuh.” Pada saat itu juga orang itu dapat melihat. Lalu ia mengikuti Yesus di jalan.

Markus 10:13-52 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Kemudian beberapa orang datang membawa anak-anak mereka kepada Yesus supaya Dia memberkati mereka. Tetapi murid-murid-Nya dengan tegas melarang orang-orang itu. Waktu Yesus melihat perbuatan para murid-Nya, Dia marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan melarang mereka! Karena orang-orang seperti merekalah yang menjadi warga kerajaan Allah. Aku menegaskan kepadamu: Tidak ada orang yang menjadi warga kerajaan Allah karena jasanya sendiri. Siapa yang menjadi warga kerajaan Allah, dia menerima pemberian itu dengan rendah hati seperti anak kecil.” Sesudah berkata begitu, Yesus memeluk anak-anak itu dan meletakkan tangan-Nya pada kepala mereka sambil berdoa meminta berkat bagi mereka. Waktu Yesus sedang keluar dari rumah itu, seorang lelaki berlari-lari menghampiri Dia. Sambil bersujud di hadapan Yesus dia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan hidup yang kekal?” Tetapi Yesus menjawab, “Mengapa kamu mengatakan Aku baik? Hanya Allah satu-satunya yang baik. Tidak ada yang lain. Nah, untuk hidup kekal, tentu kamu sudah tahu perintah ini: ‘Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan memberi kesaksian palsu, jangan menipu, hormatilah ayah ibumu.’” Jawab orang itu kepada-Nya, “Guru, saya sudah menaati semua itu sejak masa muda.” Yesus pun merasa kasihan kepadanya dan sambil memandang orang itu, Dia berkata, “Masih ada satu hal lagi yang belum kamu lakukan. Pergilah, juallah semua milikmu, lalu bagi-bagikanlah uangnya kepada orang miskin. Dengan begitu kamu akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah kepada-Ku dan ikutlah Aku dengan tekad untuk tetap setia sekalipun harus mati disalibkan.” Orang itu sangat kecewa mendengar jawaban Yesus, lalu dia pergi dengan sedih karena dia sangat kaya dan tidak mau melepaskan hartanya. Yesus memandang para murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Sulit sekali bagi orang kaya untuk menjadi warga kerajaan Allah!” Mereka terheran-heran mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus berkata lagi, “Anak-anak-Ku, memang sulit sekali bagi orang yang mengandalkan kekayaannya untuk menjadi warga kerajaan Allah! Lebih gampang seekor unta melewati lubang jarum daripada orang kaya masuk kerajaan Allah.” Mendengar itu, mereka semakin tercengang dan bertanya satu sama lain, “Kalau begitu, siapa yang bisa selamat dan masuk surga?” Sambil memandang mereka, Yesus berkata, “Manusia tidak sanggup menjamin dirinya diselamatkan dan masuk surga, tetapi Allah sanggup melakukan segala sesuatu.” Lalu Petrus berkata kepada-Nya, “Bagaimana dengan kami? Kami sudah meninggalkan semua milik kami dan mengikut Engkau.” Jawab Yesus, “Aku menegaskan kepada kamu semua: Setiap orang yang sudah meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, orangtuanya, pasangannya, anak-anaknya, atau ladangnya karena mengikut Aku atau karena memberitakan Kabar Baik, maka dalam hidupnya yang sekarang juga, dia pasti akan menerima kembali hal-hal tersebut seratus kali lipat. Di dunia ini dia akan menerima lebih banyak rumah, saudara laki-laki dan perempuan, ibu, anak-anak, dan ladang. Namun selain itu dia juga akan dianiaya. Tetapi pada akhirnya dia akan menerima upah besar di zaman yang akan datang, yaitu hidup yang kekal. Tetapi kelak, banyak orang yang sekarang mempunyai kedudukan tinggi akan mendapat kedudukan yang rendah. Dan banyak orang yang sekarang mempunyai kedudukan rendah akan mendapat kedudukan yang tinggi.” Yesus bersama murid-murid-Nya dan beberapa orang lain pergi ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan mereka. Murid-murid-Nya merasa heran, sementara orang banyak yang mengikuti mereka dari belakang merasa takut, karena mereka tahu bahwa di kota itu ada orang-orang yang memusuhi Yesus. Lalu Yesus kembali mengumpulkan kedua belas murid-Nya secara tersendiri dan memberitahukan apa yang akan terjadi pada diri-Nya. “Dengarkanlah baik-baik! Kita sedang menuju Yerusalem. Di sana Aku akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhkan hukuman mati kepada-Ku. Kemudian mereka akan menyerahkan Aku kepada para penguasa yang bukan orang Yahudi. Lalu mereka akan mengejek, meludahi, mencambuk, dan membunuh-Ku. Tetapi pada hari ketiga sesudah kematian-Ku, Aku akan hidup kembali.” Sesudah itu, Yakobus dan Yohanes anak-anak Zebedeus datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, kami ingin meminta sesuatu dari Engkau.” Lalu Yesus bertanya, “Apa yang kalian kehendaki untuk Aku perbuat bagimu?” Jawab mereka, “Waktu Engkau menjadi Raja nanti dan duduk di atas takhta kerajaan-Mu, izinkanlah kami berdua duduk di sebelah kanan dan kiri-Mu dalam kemuliaan-Mu.” Tetapi jawab Yesus, “Kalian tidak mengerti apa yang kalian minta. Apakah kalian sanggup menerima penderitaan seperti yang akan Aku alami? Apakah kalian siap ditimpa kesengsaraan seperti yang akan Aku alami?” Jawab mereka, “Kami bisa.” Lalu kata Yesus, “Memang kalian akan menderita dan memikul kesengsaraan besar sama seperti yang akan Aku alami. Tetapi Aku tidak berhak untuk menentukan siapa yang akan duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, karena kedua kursi itu disiapkan untuk orang yang sudah dipilih oleh Allah.” Waktu kesepuluh murid yang lain mendengar permintaan Yakobus dan Yohanes, mereka sangat marah kepada kedua bersaudara itu. Lalu Yesus memanggil semua murid-Nya dan berkata, “Kalian tahu bahwa para penguasa bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan keras dan menindas hak-hak mereka. Tetapi kalian tidak boleh seperti mereka. Kalau kamu mau menjadi orang yang terkemuka, kamu harus mengambil tempat yang paling hina dan menjadi pelayan bagi yang lain. Dan kalau kamu mau menjadi nomor satu, kamu harus menjadi budak bagi semuanya. Kalian harus mengikuti teladan-Ku. Biarpun Aku Sang Anak Adam, Aku datang ke dunia ini bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan hidup-Ku sebagai kurban untuk menebus banyak orang dari dosa-dosa mereka.” Lalu Yesus, murid-murid-Nya, dan orang banyak yang juga mengikuti Yesus tiba di Yeriko. Sewaktu mereka meninggalkan kota itu, ada seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus anak Timeus. Dia selalu duduk di pinggir jalan untuk mengemis. Ketika mendengar bahwa Yesus orang Nazaret sedang lewat, dia pun berteriak-teriak, “Yesus, Keturunan Daud, kasihanilah saya.” Banyak orang kesal mendengarnya dan menyuruh dia diam. Tetapi dia semakin keras berteriak, “Yesus, Keturunan Daud, kasihanilah saya.” Yesus pun berhenti dan berkata, “Bawalah dia kemari.” Lalu mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya, “Cepat bangun! Berdirilah. Yesus memanggilmu.” Maka orang buta itu langsung berdiri dan mencampakkan jubahnya, lalu datang kepada Yesus. Yesus bertanya, “Apa yang kamu mau untuk Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu, “Guru, tolonglah supaya saya bisa melihat kembali.” Kata Yesus kepadanya, “Karena kamu percaya penuh kepada-Ku, sekarang kamu bisa melihat. Jadi kamu boleh pergi.” Saat itu juga dia langsung dapat melihat lalu mengikut Yesus dalam perjalanan itu.

Markus 10:13-52 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Pada suatu hari ketika para ibu membawa anak-anak kepada Yesus agar Ia memberkati anak-anak itu, murid-murid-Nya marah dan melarang mereka mengganggu Yesus. Tetapi, ketika Yesus melihat apa yang terjadi, Ia merasa tidak senang terhadap sikap murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku. Jangan melarang mereka! Karena orang-orang yang sama seperti merekalah yang memiliki Kerajaan Allah. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa orang yang tidak menyambut Kerajaan Allah seperti anak-anak, ia tidak akan dibolehkan masuk ke dalamnya.” Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan meletakkan tangan-Nya ke atas kepala mereka serta memberkati mereka. Ketika Ia akan berangkat melanjutkan perjalanan-Nya, seseorang berlari-lari kepada-Nya lalu berlutut serta bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus saya lakukan supaya memperoleh hidup yang kekal?” “Apa sebabnya engkau menyebut Aku baik?” tanya Yesus. “Hanya Allahlah yang baik! Tetapi untuk menjawab pertanyaanmu—engkau sudah mengetahui perintah Allah: jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan bersaksi dusta, jangan menipu, hormatilah ayahmu dan ibumu!” “Guru,” jawab orang itu, “semua perintah itu sudah saya taati sejak kecil.” Yesus menatap orang itu dengan penuh kasih. “Hanya satu hal yang masih kurang padamu,” kata-Nya. “Pergi dan juallah semua yang kaumiliki, lalu berikan uangnya kepada orang miskin, maka engkau akan memiliki harta di surga. Kemudian ikutlah Aku.” Orang itu tertunduk, lalu ia pergi dengan sedih, karena ia sangat kaya. Yesus memperhatikan dia pergi, kemudian memandang sekeliling-Nya dan berkata kepada murid-murid-Nya, “Sukar sekali orang kaya masuk Kerajaan Allah.” Mereka heran. Oleh sebab itu, Yesus berkata lagi, “Anak-anak-Ku, orang-orang yang mengandalkan kekayaannya sukar sekali masuk Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melalui lubang jarum daripada orang kaya masuk Kerajaan Allah.” Murid-murid-Nya heran dan bertanya, “Jikalau orang kaya tidak dapat diselamatkan, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus menatap mereka, kemudian berkata, “Tanpa Allah hal itu mustahil, tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Lalu Petrus menyebutkan semua yang telah ditinggalkan olehnya dan oleh murid-murid yang lain. “Kami telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Guru,” katanya. Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu bahwa setiap orang yang meninggalkan segala sesuatu—rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, ayah, anak-anaknya atau harta miliknya karena mengasihi Aku dan karena mengabarkan Berita Kesukaan kepada orang lain, ia akan mendapat ganti seratus kali lipat, rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak, dan tanah, meskipun disertai penganiayaan. “Semua itu akan menjadi miliknya di dunia ini, dan di dunia yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang sekarang paling pertama akan menjadi yang paling akhir, dan beberapa orang yang sekarang paling akhir akan menjadi yang paling pertama.” Mereka sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, dan Yesus berjalan di depan. Sementara murid-murid itu mengikuti-Nya, mereka dicekam rasa cemas dan takut. Sekali lagi Yesus menjelaskan kepada kedua belas murid-Nya semua yang akan dialami-Nya di Yerusalem. “Bila kita sampai di sana,” kata-Nya, “Aku, Anak Manusia, akan dikhianati dan diserahkan kepada para imam kepala serta para pemimpin Yahudi yang akan menjatuhkan hukuman mati ke atas-Ku dan menyerahkan Aku kepada pemerintah Romawi untuk dibunuh. Mereka akan mengejek dan meludahi Aku; mereka akan mencambuki Aku, lalu membunuh Aku; tetapi pada hari yang ketiga Aku akan hidup kembali.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekat dan berbisik, “Tuhan, kami ingin mengajukan permohonan.” “Permohonan apa?” tanya Yesus. “Kami ingin duduk di atas takhta di sebelah takhta Tuhan di dalam Kerajaan Tuhan kelak,” kata mereka, “seorang di sebelah kiri dan seorang di sebelah kanan.” Tetapi Yesus menjawab, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta! Sanggupkah kalian minum dari cawan kesengsaraan pahit yang harus Kuminum? Atau dibaptiskan dengan baptisan penderitaan yang harus Kujalani?” “Ya, kami sanggup!” kata mereka. Yesus berkata, “Memang kalian akan minum dari cawan itu dan dibaptiskan dengan baptisan-Ku, tetapi Aku tidak berhak menempatkan kalian di atas takhta di sebelah takhta-Ku, karena penempatan itu sudah ditetapkan.” Ketika murid-murid yang lain mengetahui apa yang diminta oleh Yakobus dan Yohanes, mereka menjadi sangat marah. Lalu Yesus memanggil mereka dan berkata, “Sebagaimana kalian ketahui, raja-raja memiliki kekuasaan mutlak atas rakyatnya. Setiap pejabat menggunakan wewenang untuk menekan mereka, tetapi lain halnya dengan kalian. Siapa ingin menjadi besar di antara kalian, harus menjadi pelayan kalian. Siapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, maka ia harus menjadi hamba untuk semua. Karena Aku, Anak Manusia, datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Ku sebagai tebusan bagi banyak orang.” Lalu sampailah mereka di Yerikho. Kemudian, ketika mereka meninggalkan kota itu, orang banyak mengikuti mereka. Pada waktu itu seorang pengemis buta bernama Bartimeus (anak Timeus) sedang duduk di tepi jalan yang akan dilalui Yesus. Waktu Bartimeus mendengar bahwa Yesus dari Nazaret sudah dekat, ia mulai berteriak, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah saya!” “Diam!” bentak beberapa orang kepadanya. Tetapi ia justru berteriak semakin keras. “Oh, Anak Daud, kasihanilah saya!” katanya berkali-kali. Ketika Yesus mendengar teriakan orang buta itu, Ia berhenti lalu berkata, “Suruhlah dia kemari.” Mereka memanggil orang itu. “Mujur benar engkau ini,” kata mereka, “ayo, Ia memanggil engkau!” Bartimeus membuka jubahnya yang sudah tua itu serta melemparkannya ke tanah, lalu ia lompat berdiri dan mendapatkan Yesus. “Apa yang engkau ingin Kulakukan untukmu?” tanya Yesus. “Guru,” kata orang buta itu, “saya ingin dapat melihat!” Lalu Yesus berkata kepadanya, “Baik, jadilah demikian. Imanmu telah menyembuhkan engkau.” Seketika itu juga orang buta itu dapat melihat, lalu mengikuti Yesus sepanjang jalan.

Markus 10:13-52 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Orang-orang bawa anak-anak kecilnya kepada Yesus supaya Ia memberkati mereka dengan menaruh tangan-Nya di atas mereka. Tetapi para pengikut melarang orang-orang itu. Ketika Yesus melihat itu, Ia menjadi marah lalu berkata kepada pengikut-Nya, “Biarkanlah anak-anak kecil itu datang kepada-Ku! Jangan larang mereka sebab Kerajaan Allah adalah milik orang-orang seperti anak-anak. Sesungguhnya, kamu harus menerima Kerajaan Allah sama seperti anak kecil, atau kamu tidak akan pernah masuk ke dalamnya.” Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, lalu memberkati mereka dengan menaruh tangan-Nya atas mereka. Ketika Yesus akan berangkat, seseorang berlari-lari dan sujud di hadapan-Nya. Orang itu bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kulakukan untuk mendapat hidup yang kekal?” Yesus menjawab, “Mengapa kamu menyebut Aku baik? Tidak ada seorang pun yang baik, kecuali Allah. Dan kamu sudah tahu perintah-perintah-Nya: ‘Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan berkata bohong, jangan menipu, serta hormatilah ayah dan ibumu.’” Orang itu berkata, “Guru, Aku sudah menaati semua perintah ini dari kecil.” Yesus memandang orang itu dengan rasa kasihan, lalu berkata, “Masih ada satu hal lagi yang harus kamu lakukan. Pergi dan juallah seluruh hartamu dan bagikan uangnya kepada orang-orang miskin, maka kamu akan mempunyai harta di surga. Sesudah itu, datanglah kemari dan ikutlah Aku.” Ketika Yesus menyuruh dia untuk membagikan uangnya, ia sangat kecewa karena ia sangat kaya. Lalu orang itu pergi dengan hati yang sedih. Kemudian Yesus beralih pada pengikut-Nya dan berkata kepada mereka, “Sangat sulit bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah!” Pengikut-Nya heran mendengar perkataan Yesus. Lalu Ia berkata lagi, “Anak-anak-Ku, betapa sulitnya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah! Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah!” Para pengikut semakin heran dan saling bertanya, “Kalau begitu, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandangi mereka dan berkata, “Inilah sesuatu yang tidak bisa dilakukan manusia, tetapi Allah bisa. Allah bisa melakukan apa saja.” Petrus berkata kepada Yesus, “Kami sudah meninggalkan segalanya untuk ikuti Engkau!” Yesus menjawab, “Aku berjanji bahwa setiap orang yang telah meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki, saudaranya perempuan, ibunya, ayahnya, anak-anaknya atau ladangnya karena Aku atau karena Kabar Baik, akan mendapat seratus kali lipat dari apa yang mereka tinggalkan. Di dunia ini, mereka akan dapat banyak rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang. Dan dengan semuanya itu mereka akan menderita penganiayaan. Tetapi di dunia yang akan datang, mereka akan memperoleh kehidupan kekal sebagai pahalanya. Banyak orang yang mempunyai tempat tertinggi saat ini, kelak mereka akan dapat tempat yang paling rendah. Orang yang saat ini mempunyai tempat yang paling rendah, kelak mereka akan mempunyai tempat yang tertinggi.” Yesus dan mereka yang bersama-Nya pergi ke Yerusalem dan Ia berjalan di depan mereka. Pengikut-Nya merasa khawatir, dan orang banyak yang mengikuti mereka dari belakang merasa takut. Kemudian Yesus kumpulkan kembali kedua belas rasul-Nya dan berbicara dengan mereka sendiri. Ia memberitahukan apa yang bakal terjadi di Yerusalem kepada mereka. Ia berkata, “Kita akan pergi ke Yerusalem. Di sana, Anak Manusia akan diserahkan kepada para imam kepala dan guru Taurat. Mereka akan mengatakan bahwa Ia harus mati dan akan menyerahkan Dia kepada orang-orang asing, yang akan menertawakan dan meludahi-Nya. Mereka akan menyambuki-Nya dan membunuh-Nya. Tetapi tiga hari kemudian, Ia akan bangkit kembali.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendatangi Yesus dan berkata, “Guru, kami mohon Engkau perbuat sesuatu bagi kami.” Yesus bertanya, “Apa yang kamu mau Aku lakukan bagimu?” Mereka berkata, “Biarlah salah satu dari kami duduk di sebelah kanan-Mu dan di sebelah kiri-Mu dalam kemuliaan-Mu.” Yesus berkata, “Kalian tidak mengerti apa yang kamu minta. Apakah kamu sanggup minum dari cawan yang harus Aku minum dan dibaptis dengan baptisan yang sama yang harus Aku jalani?” Mereka menjawab, “Ya, kami sanggup!” Yesus berkata kepada mereka, “Memang, kamu akan minum dari cawan yang Aku minum, dan kamu akan dibaptis dengan baptisan yang harus Aku jalani. Tetapi Aku tidak berhak menentukan siapa yang akan duduk di sebelah kanan atau sebelah kiri-Ku. Allah telah siapkan tempat-tempat itu untuk orang-orang yang Ia pilih.” Ketika kesepuluh pengikut lainnya mendengar hal itu, mereka menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Lalu Yesus mengumpulkan semua pengikut-Nya dan berkata, “Orang-orang yang bukan Yahudi mempunyai orang tertentu yang mereka sebut pimpinan. Kamu tahu bahwa para pimpinan seperti itu suka menunjukkan kekuasaannya atas orang-orang. Dan pimpinan utamanya suka menggunakan semua kuasanya untuk menindas orang-orang. Tetapi kamu seharusnya janganlah seperti itu. Siapa pun yang mau menjadi pemimpinmu, harus bersedia melayani lainnya. Siapa yang mau menjadi orang pertama, harus melayani lainnya seperti seorang hamba. Ketika Anak Manusia datang ke dunia, Ia bukan datang untuk dilayani orang. Ia datang untuk melayani orang lain, dan memberikan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak orang.” Kemudian mereka tiba di kota Yerikho. Ketika Yesus meninggalkan kota itu dengan pengikut-Nya, banyak sekali orang-orang ikut bersama mereka. Seorang buta bernama Bartimeus (artinya anak Timeus) duduk di pinggir jalan sambil mengemis. Bartimeus mendengar bahwa Yesus dari Nazaret sedang lewat, maka ia mulai berteriak, “Yesus, Anak Daud, tolonglah aku!” Banyak orang memarahi orang buta itu dan menyuruhnya diam, tetapi malah teriakannya semakin keras, “Anak Daud, tolonglah aku!” Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia ke sini!” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata, “Kamu bisa senang sekarang. Berdirilah, sebab Yesus memanggilmu.” Orang buta itu berdiri secepatnya. Ia melepaskan jubahnya dan mendatangi Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kamu inginkan Aku perbuat bagimu?” Ia menjawab, “Guru, aku mau melihat lagi.” Lalu kata Yesus, “Pergilah. Kamu sudah sembuh karena kamu percaya.” Seketika itu juga orang itu dapat melihat lagi, dan ia mengikuti Yesus dalam perjalanan itu.

Markus 10:13-52 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: ”Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: ”Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: ”Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Lalu kata orang itu kepada-Nya: ”Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: ”Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: ”Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: ”Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: ”Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: ”Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” Berkatalah Petrus kepada Yesus: ”Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, kata-Nya: ”Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: ”Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!” Jawab-Nya kepada mereka: ”Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?” Lalu kata mereka: ”Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi kata Yesus kepada mereka: ”Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” Jawab mereka: ”Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: ”Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.” Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: ”Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: ”Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: ”Anak Daud, kasihanilah aku!” Lalu Yesus berhenti dan berkata: ”Panggillah dia!” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: ”Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.” Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya: ”Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu: ”Rabuni, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya: ”Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami