Markus 10:13-52

Markus 10:13-52 FAYH

Pada suatu hari ketika para ibu membawa anak-anak kepada Yesus agar Ia memberkati anak-anak itu, murid-murid-Nya marah dan melarang mereka mengganggu Yesus. Tetapi, ketika Yesus melihat apa yang terjadi, Ia merasa tidak senang terhadap sikap murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku. Jangan melarang mereka! Karena orang-orang yang sama seperti merekalah yang memiliki Kerajaan Allah. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa orang yang tidak menyambut Kerajaan Allah seperti anak-anak, ia tidak akan dibolehkan masuk ke dalamnya.” Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan meletakkan tangan-Nya ke atas kepala mereka serta memberkati mereka. Ketika Ia akan berangkat melanjutkan perjalanan-Nya, seseorang berlari-lari kepada-Nya lalu berlutut serta bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus saya lakukan supaya memperoleh hidup yang kekal?” “Apa sebabnya engkau menyebut Aku baik?” tanya Yesus. “Hanya Allahlah yang baik! Tetapi untuk menjawab pertanyaanmu—engkau sudah mengetahui perintah Allah: jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan bersaksi dusta, jangan menipu, hormatilah ayahmu dan ibumu!” “Guru,” jawab orang itu, “semua perintah itu sudah saya taati sejak kecil.” Yesus menatap orang itu dengan penuh kasih. “Hanya satu hal yang masih kurang padamu,” kata-Nya. “Pergi dan juallah semua yang kaumiliki, lalu berikan uangnya kepada orang miskin, maka engkau akan memiliki harta di surga. Kemudian ikutlah Aku.” Orang itu tertunduk, lalu ia pergi dengan sedih, karena ia sangat kaya. Yesus memperhatikan dia pergi, kemudian memandang sekeliling-Nya dan berkata kepada murid-murid-Nya, “Sukar sekali orang kaya masuk Kerajaan Allah.” Mereka heran. Oleh sebab itu, Yesus berkata lagi, “Anak-anak-Ku, orang-orang yang mengandalkan kekayaannya sukar sekali masuk Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melalui lubang jarum daripada orang kaya masuk Kerajaan Allah.” Murid-murid-Nya heran dan bertanya, “Jikalau orang kaya tidak dapat diselamatkan, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus menatap mereka, kemudian berkata, “Tanpa Allah hal itu mustahil, tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Lalu Petrus menyebutkan semua yang telah ditinggalkan olehnya dan oleh murid-murid yang lain. “Kami telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Guru,” katanya. Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu bahwa setiap orang yang meninggalkan segala sesuatu—rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, ayah, anak-anaknya atau harta miliknya karena mengasihi Aku dan karena mengabarkan Berita Kesukaan kepada orang lain, ia akan mendapat ganti seratus kali lipat, rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak, dan tanah, meskipun disertai penganiayaan. “Semua itu akan menjadi miliknya di dunia ini, dan di dunia yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang sekarang paling pertama akan menjadi yang paling akhir, dan beberapa orang yang sekarang paling akhir akan menjadi yang paling pertama.” Mereka sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, dan Yesus berjalan di depan. Sementara murid-murid itu mengikuti-Nya, mereka dicekam rasa cemas dan takut. Sekali lagi Yesus menjelaskan kepada kedua belas murid-Nya semua yang akan dialami-Nya di Yerusalem. “Bila kita sampai di sana,” kata-Nya, “Aku, Anak Manusia, akan dikhianati dan diserahkan kepada para imam kepala serta para pemimpin Yahudi yang akan menjatuhkan hukuman mati ke atas-Ku dan menyerahkan Aku kepada pemerintah Romawi untuk dibunuh. Mereka akan mengejek dan meludahi Aku; mereka akan mencambuki Aku, lalu membunuh Aku; tetapi pada hari yang ketiga Aku akan hidup kembali.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekat dan berbisik, “Tuhan, kami ingin mengajukan permohonan.” “Permohonan apa?” tanya Yesus. “Kami ingin duduk di atas takhta di sebelah takhta Tuhan di dalam Kerajaan Tuhan kelak,” kata mereka, “seorang di sebelah kiri dan seorang di sebelah kanan.” Tetapi Yesus menjawab, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta! Sanggupkah kalian minum dari cawan kesengsaraan pahit yang harus Kuminum? Atau dibaptiskan dengan baptisan penderitaan yang harus Kujalani?” “Ya, kami sanggup!” kata mereka. Yesus berkata, “Memang kalian akan minum dari cawan itu dan dibaptiskan dengan baptisan-Ku, tetapi Aku tidak berhak menempatkan kalian di atas takhta di sebelah takhta-Ku, karena penempatan itu sudah ditetapkan.” Ketika murid-murid yang lain mengetahui apa yang diminta oleh Yakobus dan Yohanes, mereka menjadi sangat marah. Lalu Yesus memanggil mereka dan berkata, “Sebagaimana kalian ketahui, raja-raja memiliki kekuasaan mutlak atas rakyatnya. Setiap pejabat menggunakan wewenang untuk menekan mereka, tetapi lain halnya dengan kalian. Siapa ingin menjadi besar di antara kalian, harus menjadi pelayan kalian. Siapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, maka ia harus menjadi hamba untuk semua. Karena Aku, Anak Manusia, datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Ku sebagai tebusan bagi banyak orang.” Lalu sampailah mereka di Yerikho. Kemudian, ketika mereka meninggalkan kota itu, orang banyak mengikuti mereka. Pada waktu itu seorang pengemis buta bernama Bartimeus (anak Timeus) sedang duduk di tepi jalan yang akan dilalui Yesus. Waktu Bartimeus mendengar bahwa Yesus dari Nazaret sudah dekat, ia mulai berteriak, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah saya!” “Diam!” bentak beberapa orang kepadanya. Tetapi ia justru berteriak semakin keras. “Oh, Anak Daud, kasihanilah saya!” katanya berkali-kali. Ketika Yesus mendengar teriakan orang buta itu, Ia berhenti lalu berkata, “Suruhlah dia kemari.” Mereka memanggil orang itu. “Mujur benar engkau ini,” kata mereka, “ayo, Ia memanggil engkau!” Bartimeus membuka jubahnya yang sudah tua itu serta melemparkannya ke tanah, lalu ia lompat berdiri dan mendapatkan Yesus. “Apa yang engkau ingin Kulakukan untukmu?” tanya Yesus. “Guru,” kata orang buta itu, “saya ingin dapat melihat!” Lalu Yesus berkata kepadanya, “Baik, jadilah demikian. Imanmu telah menyembuhkan engkau.” Seketika itu juga orang buta itu dapat melihat, lalu mengikuti Yesus sepanjang jalan.

Rencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Markus 10:13-52