Matius 23:2-36

Matius 23:2-36 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

“Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi sudah duduk di posisi Musa sebagai hakim yang sah untuk menjelaskan dan mengajarkan hukum Taurat. Karena itu, lakukan dan taatilah semua yang mereka ajarkan kepada kalian. Tetapi jangan meniru perbuatan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, karena mereka tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Mereka membebani umat yang mengikuti mereka dengan banyak peraturan agama yang sangat sulit dilakukan, tetapi mereka sendiri sama sekali tidak menjadi teladan bagi umat yang berusaha menanggung beban berat itu. Bahkan seujung kuku pun mereka tidak berusaha melakukannya. Semua perbuatan baik yang mereka lakukan hanyalah untuk pamer. Misalnya, mereka memperbesar kotak peringatan mereka dan memanjangkan rumbai-rumbai di keempat ujung jubah mereka. Di rumah-rumah pertemuan atau di pesta-pesta makan, mereka suka duduk di kursi-kursi paling depan, yaitu tempat yang terhormat. Demikian juga waktu berjalan di tempat umum, mereka senang sekali waktu orang-orang memberi salam yang penuh hormat dengan memanggil mereka guru. “Tetapi kalian yang mengikut Aku, janganlah mengizinkan orang lain memanggilmu guru, karena Guru kalian hanya satu yaitu Kristus, dan kalian semua bersaudara. Dan janganlah kalian memanggil siapa pun di dunia ini bapa, karena hanya ada satu Bapa kita, yaitu Bapa yang di surga. Kalian juga jangan mau disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpin kalian, yaitu Aku yang adalah Kristus. Sebaliknya, di mata Allah, yang terbesar di antara kalian adalah orang yang rendah hati dan menjadi pelayan bagi orang lain. Siapa yang meninggikan dirinya akan direndahkan oleh Allah. Dan siapa yang merendahkan dirinya akan ditinggikan.” Yesus berkata, “Celakalah kalian, hai para ahli Taurat dan orang Farisi! Kamu semuanya munafik! Di antara kamu ada yang merampas harta para janda, lalu berdoa begitu panjang dalam kumpulan umat TUHAN supaya kamu dianggap sebagai orang baik. Allah pasti akan menjatuhkan hukuman berat kepada setiap orang yang berbuat demikian. Celakalah juga kalian, hai para ahli Taurat dan orang Farisi! Kamu semua munafik! Karena kalian menjadi penghalang besar bagi orang lain yang ingin menjadi warga kerajaan Allah, sedangkan kalian sendiri tidak masuk. “Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semua munafik! Kamu mencari ke sana kemari sampai menjelajahi lautan dan daratan untuk mendapat satu orang yang mau menjadi anggota kelompokmu. Dan ketika orang itu sudah bergabung, kamu menjadikan dia calon penghuni neraka yang dua kali lebih jahat daripada kamu sendiri. “Celakalah kalian! Karena kalian mau menjadi penuntun jalan bagi orang-orang lain, padahal kalian semua buta! Kalian mengajarkan, ‘Kalau seseorang menguatkan perjanjiannya hanya dengan menyebut rumah Allah, dia tidak wajib menepati janjinya itu. Tetapi kalau dia menguatkan perjanjiannya dengan menyebut emas yang ada di rumah Allah, maka dia harus menepati janjinya itu.’ Kalian bodoh dan buta! Kenapa kalian sampai tidak menyadari bahwa di mata Allah, rumah Allah lebih penting daripada emas di sana?! Karena rumah Allah itulah yang menjadikan emas di dalamnya suci. Kalian juga mengajarkan, ‘Kalau seseorang menguatkan perjanjiannya dengan menyebut mezbah di rumah Allah, dia tidak terikat kepada janjinya. Tetapi kalau dia menguatkan perjanjiannya dengan menyebut persembahan yang ada di atas mezbah, dia terikat kepada janjinya itu.’ Kalian bodoh dan buta! Kenapa kalian sampai tidak menyadari bahwa di mata Allah mezbah lebih penting daripada persembahan?! Karena mezbahlah yang menjadikan persembahan di atasnya itu kudus. Jika kita menguatkan perjanjian dengan menyebut mezbah, berarti kita melibatkan mezbah Allah sekaligus semua persembahan yang ada di atasnya. Jika kita menguatkan perjanjian dengan menyebut rumah Allah, berarti kita melibatkan rumah-Nya itu sekaligus Dia yang sudah tinggal di dalamnya sejak lama. Dan jika kita menguatkan perjanjian dengan menyebut surga, berarti kita melibatkan takhta Allah sendiri sekaligus Dia yang duduk di atas takhta itu. “Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semuanya munafik! Kamu hanya mengikuti semua peraturan hukum Taurat yang kecil, tetapi lupa melakukan perintah Allah yang paling penting. Misalnya, kamu rajin memberikan perpuluhan ke rumah Allah dari rempah-rempah hasil kebunmu, seperti selasih, adas manis, dan jintan. Tetapi kamu lupa mengikuti perintah Allah yang paling penting, yaitu berbelas kasihan, melakukan yang adil, dan menepati janji-janjimu kepada orang lain. Seharusnya kamu melakukan hal-hal yang paling penting itu, dan jangan melupakan hal-hal yang kecil juga. Hai kamu yang mau menjadi penuntun jalan bagi orang-orang lain, padahal kamu sendiri buta! Caramu mengikuti perintah Allah ibarat mengeluarkan semut kecil dari air minummu, tetapi unta yang ada di dalamnya langsung kamu telan! “Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semuanya munafik! Caramu mengikuti perintah Allah ibarat orang yang mencuci cangkir dan mangkuk pada bagian luarnya saja, tetapi lupa mencuci bagian dalamnya yang sangat kotor. Begitu jugalah hatimu penuh dengan kotoran, artinya kamu rakus dan jahat. Hai kamu orang Farisi yang buta, pastikanlah dulu bahwa hatimu bersih, baru segenap dirimu juga akan bersih. “Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semuanya munafik! Kamu seperti kuburan yang sudah dicat putih. Bagian luarnya memang kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh dengan tulang-belulang dan berbagai macam kotoran. Begitu juga dengan kamu! Waktu orang lain melihatmu dari luar, kamu tampak seperti orang yang benar. Tetapi sesungguhnya hatimu penuh dengan keinginan untuk melanggar perintah-perintah Allah dan kamu hanya berpura-pura sebagai orang benar. “Celakalah kalian para ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Kamu semua munafik! Kamu sendiri mengakui sebagai keturunan para pembunuh nabi-nabi! Nenek moyang kalian membunuh para nabi, dan sekarang kalian membangun kuburan-kuburan bagus untuk para nabi itu serta menghiasinya. Dengan mulut kalian berkata, ‘Seandainya kami hidup di zaman nenek moyang kami, pasti kami tidak akan ikut bersama mereka membunuh orang-orang benar itu.’ Tetapi dengan perkataan itu, sudah jelas bahwa kalian sendiri mengaku bahwa kalian adalah keturunan para pembunuh! Kalau begitu, lanjutkan dan selesaikanlah pekerjaan yang sudah dimulai oleh nenek moyang kalian itu! “Kalian sama saja seperti ular berbisa! Nenek moyang kalian pun ular berbisa! Orang-orang seperti kalian tidak mungkin bisa melarikan diri dari hukuman neraka! Oleh karena itu, perhatikanlah! Aku akan tetap mengutus nabi-nabi, orang-orang bijak, dan ahli-ahli Taurat kepada kalian. Sebagian dari mereka akan kalian bunuh, sebagian akan kalian salibkan, dan sebagian lagi akan kalian cambuk di rumah-rumah pertemuanmu. Sebagian yang lain juga akan kalian aniaya dan kalian mengejar mereka dari kota yang satu ke kota yang lain. “Oleh karena itu, Allah sudah memutuskan untuk menanggungkan hukuman yang paling berat kepada kalian para pemimpin Yahudi, karena kalian sudah menumpahkan darah orang-orang benar. Aku menegaskan kepadamu: Kalian yang sudah menyaksikan pelayanan-Ku akan menanggung hukuman atas semua pembunuhan orang benar dalam sejarah kita, mulai dari pembunuhan Habel sampai pembunuhan Zakaria anak Berekya. Habel dibunuh hanya karena dia hidup dengan benar, dan Zakaria adalah orang yang kalian bunuh di antara ruang kudus dan mezbah di rumah Allah.”

Matius 23:2-36 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

“Para guru agama dan orang-orang Farisi menafsirkan Hukum Musa. Lakukanlah semua yang mereka ajarkan kepada kalian, tetapi janganlah meniru perbuatan mereka. Karena mereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka perintahkan. Mereka membebani kalian dengan tuntutan-tuntutan agama yang sangat berat, tetapi mereka sendiri tidak mengangkat satu jari pun untuk memenuhinya. “Segala perbuatan yang mereka lakukan hanya sekadar supaya dilihat orang. Mereka berpura-pura suci dengan mengenakan pada lengan mereka kotak doa berisi ayat-ayat Kitab Suci, dan dengan memperpanjang rumbai pada tepi jubah mereka. Mereka senang duduk di tempat kehormatan, di rumah ibadat maupun pada perjamuan. Mereka ingin dihormati bila berjalan di tempat umum. dan dipanggil ‘Rabi’ atau ‘Tuan’! Janganlah kalian mau dipanggil orang dengan sebutan demikian. Karena hanya Allahlah yang menjadi ‘Rabi’ kalian, sedangkan kalian ini semua sederajat sebagai saudara. Jangan sekali-kali memanggil seorang pun di bumi ini dengan sebutan ‘Bapa’, karena hanya Allah yang di surga yang patut menerima sebutan itu. Dan jangan kalian mau dipertuan, karena hanya ada satu Tuan, yaitu Mesias. “Semakin kalian merendahkan diri melayani orang lain, semakin besarlah kalian. Supaya menjadi yang terbesar, hendaklah kalian menjadi pelayan. Mereka yang meninggikan diri akan direndahkan, tetapi mereka yang merendahkan diri akan ditinggikan. “Celakalah kalian, hai para guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian munafik, karena kalian tidak mau membiarkan orang lain masuk ke dalam Kerajaan Surga dan kalian sendiri pun tidak mau masuk. Kalian berpura-pura suci dengan berdoa panjang-panjang di depan umum. Padahal dengan tipu muslihat kalian mengusir janda-janda dari rumah mereka. Munafik benar kalian ini. Celakalah kalian, hai para guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian munafik! Karena kalian bersusah payah menobatkan satu orang, tetapi kemudian kalian menjadikan dia anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Pemimpin buta! Celakalah kalian! Karena menurut kalian sumpah ‘Demi Bait Allah’ tidak berarti apa-apa dan boleh dilanggar, tetapi sumpah ‘Demi emas yang ada dalam Bait Allah’ adalah sumpah yang mengikat. Orang bodoh yang buta! Mana lebih besar, emas atau Bait Allah yang menyucikan emas itu? Dan kalian mengatakan bahwa sumpah ‘Demi mazbah’ boleh dilanggar, tetapi sumpah ‘Demi persembahan yang di atas mazbah’ adalah sumpah yang mengikat! Orang buta kalian ini! Mana lebih besar, persembahan yang di atas mazbah, atau mazbah itu sendiri yang menyucikan persembahan itu? Jika kalian bersumpah ‘Demi mazbah’, maka kalian bersumpah demi mazbah itu dan demi segala sesuatu yang ada di atasnya. Dan jika kalian bersumpah ‘Demi Bait Allah’, maka kalian bersumpah demi rumah ibadat itu dan demi Allah yang tinggal di dalamnya. Dan jika kalian bersumpah ‘Demi surga’, maka kalian bersumpah demi Takhta Allah dan demi Allah sendiri. “Celakalah kalian, hai para guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian munafik, karena kalian memberi persepuluhan untuk setiap daun selasih yang tumbuh di kebun kalian, tetapi mengabaikan hal-hal yang lebih penting: keadilan, belas kasihan, dan iman. Tentu saja kalian wajib memberi persepuluhan, tetapi kalian tidak boleh mengabaikan hal-hal yang jauh lebih penting. Pemimpin buta! Kalian berusaha keras menyaring nyamuk dari dalam minuman, tetapi unta kalian telan. “Celakalah kalian, hai para guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian munafik! Kalian begitu teliti membersihkan bagian luar dari cawan, tetapi bagian dalamnya najis karena pemerasan dan ketamakan. Orang-orang Farisi yang buta! Pertama-tama bersihkanlah bagian dalam dari cawan itu, maka seluruh cawan itu akan menjadi bersih. “Celakalah kalian, hai para guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian seperti makam yang kelihatan indah, tetapi di dalamnya penuh dengan tulang-tulang orang mati, najis, dan busuk. Kalian berusaha agar kelihatan seperti orang saleh; tetapi di balik jubah yang tampaknya suci itu terdapat hati yang dicemarkan oleh segala macam kemunafikan dan dosa. “Celakalah kalian, hai para guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian munafik, karena kalian membangun tugu-tugu peringatan bagi para nabi yang dibunuh oleh nenek moyang kalian dan meletakkan karangan bunga di atas kubur orang-orang saleh yang mereka binasakan, serta berkata, ‘Seandainya kami hidup pada masa itu, kami tentu tidak akan berbuat seperti nenek moyang kami.’ “Dengan berkata demikian kalian mengakui bahwa kalian adalah keturunan orang-orang jahat. Kalian mengikuti jejak mereka dan berbuat sama jahatnya seperti mereka. Hai ular! Anak-anak ular beludak! Bagaimana mungkin kalian melepaskan diri dari hukuman neraka? “Aku akan mengutus kepada kalian nabi-nabi, orang-orang bijaksana, dan para guru agama yang sebenarnya. Namun, beberapa dari mereka ada yang akan kalian cambuki di rumah ibadat, dan ada yang akan kalian kejar-kejar dari kota ke kota. Dengan demikian kalian akan menanggung darah segala orang suci yang dibunuh mulai dari Habel sampai kepada Zakharia (anak Berekhya), yang kalian bunuh di antara mazbah dan Tempat Kudus di Bait Allah. Sesungguhnyalah, segala hukuman yang sudah terkumpul selama berabad-abad itu akan ditanggungkan ke atas angkatan ini.

Matius 23:2-36 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Kata-Nya, “Guru-guru Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang mempunyai kuasa untuk menjelaskan isi hukum Taurat Musa. Karena itu, perhatikanlah apa yang mereka ajarkan dan lakukanlah semuanya. Tetapi jangan sekali-kali kamu mencontohi kelakuan mereka, karena mereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Mereka membuat peraturan-peraturan yang berat dan memaksa orang lain untuk mematuhi semua peraturan itu, tetapi mereka sendiri tidak mau mematuhinya. Setiap perbuatan baik yang mereka lakukan adalah hanya untuk dilihat oleh orang lain. Mereka membuat kotak kecil tempat ayat Suci yang mereka pakai menjadi semakin besar dan besar. Dan mereka membuat tali baju sembahyang menjadi semakin panjang supaya terlihat oleh orang-orang. Mereka suka duduk di tempat-tempat terhormat di pesta-pesta dan tempat duduk terpenting di rumah-rumah ibadah. Mereka suka dihormati di pasar-pasar dan suka sekali bila orang memanggil mereka ‘Guru’. Tetapi janganlah kamu dipanggil ‘Guru’, karena kalian semua adalah saudara seiman dan hanya mempunyai satu Guru. Janganlah memanggil seseorang ‘Bapa’ di dunia ini, karena kamu hanya mempunyai satu Bapa, yaitu Ia yang ada di surga. Juga janganlah mau dipanggil ‘Guru’, karena kamu hanya mempunyai satu Guru, yaitu Kristus. Siapa yang melayanimu seperti seorang hamba, ialah yang paling terbesar di antara kamu. Orang yang berpikir dia lebih baik dari orang lain, akan direndahkan. Tetapi orang yang merendahkan dirinya, akan ditinggikan. Celakalah kamu, hai guru-guru Taurat dan orang Farisi! Kamu adalah orang-orang munafik! Kamu menutup jalan bagi orang-orang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kamu sendiri tidak mau masuk, tetapi kamu menghalangi orang-orang yang mencoba untuk masuk. [Celakalah kamu, hai guru-guru Taurat dan orang Farisi yang munafik. Kamu merampas rumah janda-janda, tetapi berpura-pura menjadi orang suci dengan mengucapkan doa yang panjang-panjang. Karena itu, kamu akan mendapat hukuman yang lebih berat.] Celakalah kamu, hai guru-guru Taurat dan orang Farisi! Kamu adalah orang-orang munafik! Kamu menyeberangi lautan dan menjelajahi daratan untuk menemukan seseorang agar mengikuti jalanmu. Setelah kamu mendapat orang tersebut, kamu membuatnya jauh lebih buruk dari dirimu. Dan kamu demikian jeleknya sehingga tempat tinggalmu adalah neraka. Celakalah kamu, hai guru-guru Taurat dan orang Farisi! Bagaimana kamu bisa menuntun orang? Kamu sendiri buta! Kamu berkata, ‘Jika seseorang bersumpah demi Bait Allah bahwa mereka akan menepati janjinya, sebenarnya mereka tidak perlu menepati janji itu. Tetapi siapa yang bersumpah demi emas yang ada di Bait Allah, maka mereka harus menepati janjinya.’ Hai kamu orang bodoh yang buta! Tidak tahukah kamu bahwa Bait Allah lebih besar daripada emas yang ada di dalamnya? Karena Bait Allahlah yang membuat emas itu menjadi suci! Kamu juga berkata, ‘Jika seseorang bersumpah demi mezbah bahwa mereka akan menepati janjinya, sebenarnya mereka tidak perlu menepati janji itu. Tetapi siapa yang bersumpah demi persembahan yang ada di mezbah, maka mereka harus menepati janjinya.’ Hai kamu orang-orang buta! Tidak tahukah kamu bahwa mezbah lebih besar daripada persembahan yang ada di atasnya? Karena mezbahlah yang telah membuat persembahan itu menjadi suci! Siapa yang bersumpah demi mezbah, sesungguhnya ia juga bersumpah demi semua yang ada di atas mezbah itu. Dan siapa yang bersumpah demi Bait Allah, sesungguhnya ia juga bersumpah demi Bait Allah dan demi Allah yang tinggal di dalamnya. Siapa yang bersumpah demi surga, sesungguhnya ia juga telah bersumpah demi takhta Allah dan demi Dia yang duduk di atasnya. Celakalah kamu, hai guru-guru Taurat dan orang Farisi! Kamu adalah orang-orang munafik! Kamu memberi persepuluhanmu dari makananmu, bahkan selasih, adas manis dan jintanmu. Tetapi kamu mengabaikan apa yang sungguh penting, yaitu keadilan, belas-kasihan dan kesetiaan. Kamu seharusnya berikan persembahanmu tanpa mengabaikan hal-hal yang juga penting tersebut. Kamu menuntun orang, tetapi kamu sendiri buta! Bayangkan seseorang yang mengeluarkan lalat dari minuman, tetapi menelan unta yang ada di dalamnya! Kamu seperti itu. Celakalah kamu, hai guru-guru Taurat dan orang Farisi! Kamu adalah orang-orang munafik! Kamu membersihkan bagian luar dari cangkir dan piringmu. Tetapi bagian dalamnya penuh apa yang kamu peroleh dengan menipu orang lain dan menyenangkan dirimu sendiri. Hai orang Farisi, kamu orang yang buta! Bersihkanlah terlebih dahulu bagian dalam cangkir minum itu, barulah bagian luarnya juga dibersihkan. Celakalah kamu, hai guru-guru Taurat dan orang Farisi! Kamu adalah orang-orang munafik! Kamu seperti kuburan yang dicat putih. Bagian luarnya tampak bagus, tetapi bagian dalamnya penuh dengan tulang belulang orang mati dan hal-hal yang najis. Begitu juga dengan kamu. Dari luar kamu terlihat seperti orang benar, padahal di dalammu penuh dengan kemunafikan dan kejahatan. Celakalah kamu, hai guru-guru Taurat dan orang Farisi! Kamu adalah orang-orang munafik! Kamu membangun kuburan untuk nabi-nabi dan menghormati kuburan orang-orang saleh yang dibunuh. Dan kamu berkata, ‘Seandainya kami hidup pada jaman leluhur kami, pastilah kami tidak ikut-ikutan membunuh para nabi ini.’ Dengan mengatakan hal itu, kamu sendiri mengakui bahwa kamu adalah keturunan orang-orang yang telah membunuh para nabi tersebut. Dan kamu akan meneruskan perbuatan jahat yang telah dimulai oleh leluhurmu! Hai ular-ular! Hai keturunan ular berbisa! Bagaimana kamu akan terlepas dari hukuman neraka? Kalian akan dipersalahkan dan akan dikirim ke neraka. Karena itu Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan guru-guru Taurat. Tetapi kamu akan membunuh dan menyalibkan sebagian dari mereka. Kamu akan menyambuk sebagian di dalam rumah ibadahmu dan akan mengejar mereka dari satu kota ke kota lain. Jadi, kamu akan bertanggung-jawab atas setiap darah orang benar yang ditumpahkan di atas bumi, mulai dari darah Habel sampai darah Zakharia anak Berekhya. Ia dibunuh pada saat berada di antara Bait Allah dan mezbah. Percayalah kepada-Ku ketika Aku berkata bahwa semua ini akan terjadi kepada kalian semua yang hidup saat ini.”

Matius 23:2-36 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

”Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.] Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri. Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu! Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka? Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota, supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!”

Matius 23:2-36 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

“Guru-guru agama dan orang-orang Farisi mendapat kekuasaan untuk menafsirkan hukum Musa. Sebab itu taati dan turutilah semuanya yang mereka perintahkan. Tetapi jangan melakukan apa yang mereka lakukan, sebab mereka tidak menjalankan apa yang mereka ajarkan. Mereka menuntut hal-hal yang sulit dan memberi peraturan-peraturan yang berat, tetapi sedikit pun mereka tidak menolong orang menjalankannya. Semua yang mereka lakukan hanyalah untuk dilihat orang saja. Mereka sengaja memakai tali sembahyang yang lebar-lebar dan memanjangkan rumbai-rumbai jubah mereka! Mereka suka tempat yang terbaik pada pesta-pesta, dan kursi istimewa di rumah-rumah ibadat. Mereka senang dihormati orang di pasar-pasar, dan dipanggil ‘Bapak Guru’. Tetapi kalian, janganlah mau dipanggil ‘Bapak Guru’, sebab Gurumu hanya ada satu dan kalian semua bersaudara. Dan janganlah kalian memanggil seorang pun di dunia ini ‘Bapak’, sebab Bapakmu hanya satu, yaitu Bapa yang di surga. Dan janganlah kalian mau dipanggil ‘Pemimpin’, sebab pemimpinmu hanya ada satu, yaitu Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Allah. Orang yang terbesar di antara kalian, haruslah menjadi pelayanmu. Orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan, dan orang yang merendahkan dirinya akan ditinggikan.” “Celakalah kalian guru-guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian tukang berpura-pura. Kalian menghalangi orang untuk menjadi anggota umat Allah. Kalian sendiri tidak mau menjadi anggota umat Allah, dan orang lain yang mau, kalian rintangi. [ Celakalah kalian guru-guru agama dan orang-orang Farisi: Kalian tukang berpura-pura. Kalian menipu janda-janda dan merampas rumahnya dan untuk menutupi kejahatan itu kalian berdoa panjang-panjang. Itu sebabnya hukuman kalian nanti berat!] Celakalah kalian guru-guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian tukang berpura-pura! Kalian pergi jauh-jauh menyeberang lautan, dan menjelajahi daratan hanya untuk membuat satu orang masuk agamamu. Dan sesudah orang itu masuk agamamu, kalian membuat dia calon neraka yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri! Celakalah kalian pemimpin-pemimpin yang buta! Kalian mengajarkan ini, ‘Kalau orang bersumpah demi Rumah Tuhan, orang itu tidak terikat pada sumpahnya; tetapi kalau ia bersumpah demi emas di dalam Rumah Tuhan, ia terikat pada sumpahnya itu.’ Kalian orang-orang bodoh yang buta! Mana yang lebih penting: emasnya, atau Rumah Tuhan yang menjadikan emas itu suci? Kalian mengajarkan ini juga, ‘Kalau seorang bersumpah demi mezbah, orang itu tidak terikat oleh sumpahnya; tetapi kalau ia bersumpah demi persembahan di atas mezbah itu, ia terikat oleh sumpahnya itu.’ Alangkah butanya kalian! Mana yang lebih penting? Persembahannya atau mezbah yang menjadikan persembahan itu suci? Sebab itu, kalau seorang bersumpah demi mezbah, itu berarti ia bersumpah demi mezbah, dan demi semua persembahan yang ada di atasnya. Dan kalau seorang bersumpah demi Rumah Tuhan, itu berarti ia bersumpah demi Rumah Tuhan itu, dan demi Allah yang tinggal di situ. Dan kalau seorang bersumpah demi surga, itu berarti ia bersumpah demi takhta Tuhan, dan demi Allah yang duduk di takhta itu. Celakalah kalian guru-guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian tukang berpura-pura. Rempah-rempah seperti selasih, adas manis, dan jintan pun, kalian beri sepersepuluhnya kepada Tuhan. Padahal hal-hal yang terpenting dalam hukum-hukum agama, seperti misalnya: Keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan, tidak kalian hiraukan. Padahal itulah yang seharusnya kalian lakukan, tanpa melalaikan yang lain-lainnya juga. Kalian pemimpin-pemimpin yang buta! Lalat dalam minumanmu kalian saring, padahal unta kalian telan! Celakalah kalian guru-guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian tukang berpura-pura! Mangkuk-mangkuk dan piring-piringmu kalian cuci bersih-bersih bagian luarnya, padahal bagian dalamnya kotor sekali dengan hal-hal yang kalian dapat dengan kekerasan dan keserakahan. Farisi buta! Cucilah dahulu bersih-bersih bagian dalam dari mangkuk-mangkuk dan piring-piringmu, supaya bagian luarnya menjadi bersih juga! Celakalah kalian guru-guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian tukang berpura-pura! Kalian seperti kubur-kubur yang dicat putih; di luarnya kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh dengan tulang dan semuanya yang busuk-busuk. Begitu juga kalian. Dari luar kalian kelihatan baik kepada orang; tetapi di dalam, kalian penuh dengan kepalsuan dan pelanggaran-pelanggaran.” “Celakalah kalian guru-guru agama dan orang-orang Farisi! Kalian tukang berpura-pura! Kalian membangun makam-makam yang bagus untuk nabi-nabi, dan menghiasi tugu-tugu peringatan dari orang-orang yang hidupnya baik. Dan kalian berkata, ‘Seandainya kami hidup di zaman nenek moyang kami dahulu, kami tidak akan turut dengan mereka membunuh nabi-nabi.’ Jadi kalian mengaku sendiri bahwa kalianlah keturunan orang-orang yang membunuh nabi-nabi! Kalau begitu, teruskanlah dan selesaikan dosa-dosa yang sudah dimulai oleh nenek moyangmu itu! Kalian jahat dan keturunan orang jahat! Bagaimana kalian bisa menyelamatkan diri dari hukuman di neraka? Dengarlah baik-baik: Aku akan mengirim kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijak, dan guru-guru; sebagian dari mereka akan kalian bunuh, dan sebagian yang lain akan kalian salibkan. Ada yang akan kalian siksa di dalam rumah-rumah ibadat, dan kalian kejar-kejar dari satu kota ke kota yang lain. Sebab itu, kalian akan dihukum karena pembunuhan yang dilakukan terhadap semua orang yang tidak bersalah -- mulai dari pembunuhan Habel yang tidak bersalah, sampai pembunuhan Zakharia anak Berekhya, yang kalian bunuh di antara Rumah Tuhan dan mezbah. Percayalah: Semuanya itu akan ditanggung oleh orang-orang zaman ini!”