Yohanes 4:27-54

Yohanes 4:27-54 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Pada saat itu, kami murid-murid-Nya sudah kembali dan sampai di sumur itu. Kami heran melihat Yesus sedang berbicara dengan seorang perempuan. Tetapi tidak satu pun dari kami yang berani bertanya kepada perempuan itu, “Ibu cari apa?” Dan tidak ada yang berani bertanya kepada Yesus, “Kenapa Guru bicara dengan dia?” Lalu perempuan itu meninggalkan tempat airnya di pinggir sumur dan kembali ke kampung untuk memberitakan, “Ayo lihat! Di sana ada seseorang yang sudah mengetahui dan mengatakan tentang semua yang pernah saya lakukan! Mungkinkah dia itu Kristus?!” Jadi orang-orang kampung itu pun keluar dan mendatangi Yesus. Tetapi sebelum mereka tiba, kami mengajak Yesus makan dengan berkata, “Guru, mari kita makan!” Tetapi Dia menjawab, “Aku mempunyai makanan yang kalian belum ketahui.” Karena itu kami bertanya-tanya satu sama lain, “Apa mungkin tadi seseorang datang membawa makanan untuk Dia?” Lalu Yesus berkata kepada kami, “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutus Aku ke dunia ini, yaitu menyelesaikan tugas yang Dia berikan kepada-Ku. Kalian tahu pepatahnya, ‘Empat bulan sesudah menanam, tibalah waktu panen.’ Tetapi Aku berkata kepada kalian, lihatlah ladang-ladang di sekitar kita. Sebenarnya gandum ini sudah siap dipanen. Aku sudah menyuruh orang-orang menanam gandum yang ada sekarang. Maksud-Ku, gandum adalah gambaran dari jiwa-jiwa yang sedang diselamatkan, dan orang yang memanen adalah gambaran dari kita yang bekerja supaya orang lain bisa masuk ke dalam hidup yang kekal. Semua orang yang ikut memanen gandum ini akan menerima upah yang bertahan untuk selama-lamanya. Jadi akhirnya, mereka yang dulu menanam gandum ini akan bergembira bersama-sama dengan kita yang sekarang sedang memanen. Jadi, benarlah kata pepatah ini: ‘Ada yang bertugas menanam, dan ada yang bertugas untuk panen.’ Aku menyuruh kalian untuk memanen hasil ladang-Ku, di tempat dulu Aku tugaskan orang lain untuk menanam. Sekarang kalian hanya tinggal memanen hasil usaha mereka.” Akhirnya, banyak orang Samaria dari kampung itu percaya kepada Yesus karena mereka mendengar kesaksian perempuan tadi yang berkata, “Yesus memberitahukan kepada saya tentang semua hal yang pernah saya lakukan!” Waktu orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta Dia tinggal bersama mereka. Yesus setuju, dan kami pun tinggal di sana selama dua hari. Lalu semakin banyak lagi orang-orang kampung itu yang menjadi percaya karena mereka sendiri mendengar ajaran-Nya. Dan mereka berkata kepada perempuan itu, “Memang sebelumnya kami percaya kepada Yesus karena apa yang kamu katakan. Tetapi sekarang kami percaya karena kami sudah mendengar sendiri ajaran-Nya. Sekarang kami tahu pasti bahwa Dia ini sungguh Kristus, Raja Penyelamat manusia.” Sesudah dua hari di Sikar, Yesus bersama kami murid-murid-Nya berangkat ke provinsi Galilea. Dia sendiri pernah mengajarkan bahwa seorang nabi jarang dihormati di daerahnya sendiri. Tetapi waktu Dia tiba, orang Galilea menyambut-Nya dengan baik karena mereka juga hadir pada perayaan Paskah di Yerusalem dan melihat sendiri semua yang Dia lakukan di sana. Ketika berada di Galilea, Yesus kembali lagi ke desa Kana di mana Dia pernah mengubah air menjadi anggur. Desa itu tidak jauh dari kota Kapernaum. Ada seorang pejabat pemerintah yang tinggal di Kapernaum, dan pada waktu itu anak laki-lakinya sedang sakit, bahkan hampir mati. Jadi waktu pejabat itu mendengar bahwa Yesus sudah datang dari provinsi Yudea dan ada di Galilea, dia pergi ke Kana untuk memohon kepada Yesus agar langsung ikut bersamanya ke Kapernaum dan menyembuhkan anaknya. Tetapi Yesus berkata kepada pejabat itu dan semua orang yang ada di situ, “Orang-orang di sini tidak mau percaya kepada-Ku kalau belum melihat keajaiban-keajaiban.” Lalu pejabat itu berkata kepada-Nya, “Tuan, tolong datanglah, sebelum anak saya mati!” Tetapi Yesus menjawabnya, “Kamu boleh pulang, karena anakmu sudah sembuh dan tidak jadi mati.” Pejabat itu percaya kepada perkataan Yesus dan langsung pulang. Dalam perjalanan kembali ke Kapernaum, dia bertemu dengan beberapa budaknya yang datang dari rumahnya. Mereka memberitahukan kepadanya, “Anak Tuan sudah sembuh.” Pejabat itu bertanya kepada mereka, “Jam berapa dia sembuh?” Dan mereka menjawab, “Kemarin siang, kira-kira jam satu demamnya hilang.” Lalu dia teringat bahwa tepat pada jam itu juga Yesus berkata kepadanya, “Anakmu sudah sembuh.” Jadi dia dan semua orang serumahnya menjadi percaya kepada Yesus. Itulah keajaiban kedua yang Yesus lakukan di Galilea, sewaktu Dia kembali dari Yudea.

Yohanes 4:27-54 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Pada waktu itu pengikut-pengikut Yesus kembali. Mereka heran melihat Yesus berbicara dengan seorang wanita. Tetapi tidak seorang pun dari mereka yang bertanya kepada wanita itu, “Ibu perlu apa?” atau yang bertanya kepada Yesus, “Mengapa Bapak berbicara dengan wanita itu?” Maka wanita itu meninggalkan tempayannya di situ lalu lari ke kota dan berkata kepada orang-orang di sana, “Mari lihat orang yang memberitahukan kepada saya segala sesuatu yang pernah saya lakukan. Mungkinkah Ia itu Raja Penyelamat?” Maka orang-orang itu pun meninggalkan kota lalu pergi kepada Yesus. Sementara itu pengikut-pengikut-Nya mengajak Yesus makan. “Bapak Guru,” kata mereka, “silakan makan.” Tetapi Yesus menjawab, “Ada makanan pada-Ku, yang tidak kalian tahu.” Maka pengikut-pengikut-Nya mulai saling bertanya, “Apakah ada orang membawa makanan untuk Dia?” Lalu Yesus berkata, “Makanan-Ku adalah mengikuti kemauan Dia yang mengutus Aku, dan menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan-Nya kepada-Ku. Kalian berkata, ‘Empat bulan lagi musim panen.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning, siap untuk dituai! Orang yang menuai sudah mulai menerima upahnya dan mengumpulkan hasil untuk hidup yang sejati dan kekal. Maka orang yang menabur dan orang yang menuai boleh bersenang bersama-sama. Peribahasa ini benar juga, ‘Yang satu menanam, yang lain menuai.’ Aku menyuruh kalian pergi menuai di ladang yang tidak kalian usahakan; orang lain sudah bekerja di sana, dan kalian menerima keuntungan dari pekerjaan mereka.” Banyak orang Samaria penduduk kota itu percaya kepada Yesus, karena wanita itu berkata, “Ia mengatakan kepada saya segala sesuatu yang pernah saya lakukan.” Maka ketika orang-orang Samaria itu bertemu dengan Yesus, mereka minta dengan sangat supaya Ia tinggal dengan mereka. Jadi Yesus tinggal di situ dua hari lamanya. Kemudian lebih banyak lagi orang percaya kepada Yesus karena apa yang diajarkan-Nya sendiri kepada mereka. Mereka berkata kepada wanita itu, “Kami percaya sekarang, bukan lagi karena apa yang engkau katakan kepada kami, tetapi karena kami sendiri sudah mendengar Dia, dan tahu bahwa Ia memang Penyelamat dunia.” Sesudah dua hari tinggal di Sikhar, Yesus pergi ke Galilea. Yesus sendiri telah berkata, “Seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.” Tetapi waktu Ia sampai di Galilea, orang-orang di sana menyambut-Nya dengan senang hati, sebab mereka ada di Yerusalem pada Hari Raya Paskah, dan sudah melihat semua yang dilakukan Yesus. Kemudian Yesus kembali ke Kana di Galilea, di mana Ia pernah mengubah air menjadi anggur. Di kota itu ada seorang pegawai pemerintah, anaknya sedang sakit di Kapernaum. Ketika ia mendengar bahwa Yesus telah datang ke Galilea dari Yudea, ia pergi kepada Yesus dan minta Yesus datang ke Kapernaum untuk menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Yesus berkata kepada pegawai pemerintah itu, “Kalau kalian tidak melihat keajaiban-keajaiban, kalian tidak percaya.” “Tuan,” jawab pegawai pemerintah itu, “cepatlah datang sebelum anak saya mati.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu sembuh.” Orang itu percaya akan perkataan Yesus, lalu ia pergi. Di tengah jalan, pelayan-pelayannya datang kepadanya dan mengabarkan, “Anak Tuan sudah sembuh.” Lalu ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Mereka menjawab, “Kemarin kira-kira pukul satu tengah hari demamnya hilang.” Lalu ayah anak itu teringat bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu sembuh.” Maka ia dan seluruh keluarganya percaya kepada Yesus. Itulah keajaiban kedua yang dibuat Yesus di Galilea setelah Ia datang dari Yudea.

Yohanes 4:27-54 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata: ”Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?” Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: ”Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: ”Rabi, makanlah.” Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: ”Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” Kata Yesus kepada mereka: ”Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.” Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: ”Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu: ”Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Maka setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya: ”Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: ”Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Kata Yesus kepadanya: ”Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: ”Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: ”Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Yohanes 4:27-54 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Pada saat itu, kami murid-murid-Nya sudah kembali dan sampai di sumur itu. Kami heran melihat Yesus sedang berbicara dengan seorang perempuan. Tetapi tidak satu pun dari kami yang berani bertanya kepada perempuan itu, “Ibu cari apa?” Dan tidak ada yang berani bertanya kepada Yesus, “Kenapa Guru bicara dengan dia?” Lalu perempuan itu meninggalkan tempat airnya di pinggir sumur dan kembali ke kampung untuk memberitakan, “Ayo lihat! Di sana ada seseorang yang sudah mengetahui dan mengatakan tentang semua yang pernah saya lakukan! Mungkinkah dia itu Kristus?!” Jadi orang-orang kampung itu pun keluar dan mendatangi Yesus. Tetapi sebelum mereka tiba, kami mengajak Yesus makan dengan berkata, “Guru, mari kita makan!” Tetapi Dia menjawab, “Aku mempunyai makanan yang kalian belum ketahui.” Karena itu kami bertanya-tanya satu sama lain, “Apa mungkin tadi seseorang datang membawa makanan untuk Dia?” Lalu Yesus berkata kepada kami, “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutus Aku ke dunia ini, yaitu menyelesaikan tugas yang Dia berikan kepada-Ku. Kalian tahu pepatahnya, ‘Empat bulan sesudah menanam, tibalah waktu panen.’ Tetapi Aku berkata kepada kalian, lihatlah ladang-ladang di sekitar kita. Sebenarnya gandum ini sudah siap dipanen. Aku sudah menyuruh orang-orang menanam gandum yang ada sekarang. Maksud-Ku, gandum adalah gambaran dari jiwa-jiwa yang sedang diselamatkan, dan orang yang memanen adalah gambaran dari kita yang bekerja supaya orang lain bisa masuk ke dalam hidup yang kekal. Semua orang yang ikut memanen gandum ini akan menerima upah yang bertahan untuk selama-lamanya. Jadi akhirnya, mereka yang dulu menanam gandum ini akan bergembira bersama-sama dengan kita yang sekarang sedang memanen. Jadi, benarlah kata pepatah ini: ‘Ada yang bertugas menanam, dan ada yang bertugas untuk panen.’ Aku menyuruh kalian untuk memanen hasil ladang-Ku, di tempat dulu Aku tugaskan orang lain untuk menanam. Sekarang kalian hanya tinggal memanen hasil usaha mereka.” Akhirnya, banyak orang Samaria dari kampung itu percaya kepada Yesus karena mereka mendengar kesaksian perempuan tadi yang berkata, “Yesus memberitahukan kepada saya tentang semua hal yang pernah saya lakukan!” Waktu orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta Dia tinggal bersama mereka. Yesus setuju, dan kami pun tinggal di sana selama dua hari. Lalu semakin banyak lagi orang-orang kampung itu yang menjadi percaya karena mereka sendiri mendengar ajaran-Nya. Dan mereka berkata kepada perempuan itu, “Memang sebelumnya kami percaya kepada Yesus karena apa yang kamu katakan. Tetapi sekarang kami percaya karena kami sudah mendengar sendiri ajaran-Nya. Sekarang kami tahu pasti bahwa Dia ini sungguh Kristus, Raja Penyelamat manusia.” Sesudah dua hari di Sikar, Yesus bersama kami murid-murid-Nya berangkat ke provinsi Galilea. Dia sendiri pernah mengajarkan bahwa seorang nabi jarang dihormati di daerahnya sendiri. Tetapi waktu Dia tiba, orang Galilea menyambut-Nya dengan baik karena mereka juga hadir pada perayaan Paskah di Yerusalem dan melihat sendiri semua yang Dia lakukan di sana. Ketika berada di Galilea, Yesus kembali lagi ke desa Kana di mana Dia pernah mengubah air menjadi anggur. Desa itu tidak jauh dari kota Kapernaum. Ada seorang pejabat pemerintah yang tinggal di Kapernaum, dan pada waktu itu anak laki-lakinya sedang sakit, bahkan hampir mati. Jadi waktu pejabat itu mendengar bahwa Yesus sudah datang dari provinsi Yudea dan ada di Galilea, dia pergi ke Kana untuk memohon kepada Yesus agar langsung ikut bersamanya ke Kapernaum dan menyembuhkan anaknya. Tetapi Yesus berkata kepada pejabat itu dan semua orang yang ada di situ, “Orang-orang di sini tidak mau percaya kepada-Ku kalau belum melihat keajaiban-keajaiban.” Lalu pejabat itu berkata kepada-Nya, “Tuan, tolong datanglah, sebelum anak saya mati!” Tetapi Yesus menjawabnya, “Kamu boleh pulang, karena anakmu sudah sembuh dan tidak jadi mati.” Pejabat itu percaya kepada perkataan Yesus dan langsung pulang. Dalam perjalanan kembali ke Kapernaum, dia bertemu dengan beberapa budaknya yang datang dari rumahnya. Mereka memberitahukan kepadanya, “Anak Tuan sudah sembuh.” Pejabat itu bertanya kepada mereka, “Jam berapa dia sembuh?” Dan mereka menjawab, “Kemarin siang, kira-kira jam satu demamnya hilang.” Lalu dia teringat bahwa tepat pada jam itu juga Yesus berkata kepadanya, “Anakmu sudah sembuh.” Jadi dia dan semua orang serumahnya menjadi percaya kepada Yesus. Itulah keajaiban kedua yang Yesus lakukan di Galilea, sewaktu Dia kembali dari Yudea.

Yohanes 4:27-54 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Pada saat itulah murid-murid-Nya tiba. Mereka sangat heran melihat Dia bercakap-cakap dengan seorang wanita, tetapi tidak seorang pun menanyakan apa sebabnya atau apa yang diperbincangkan mereka. Wanita itu meninggalkan buyungnya di tepi sumur, lalu kembali ke kampungnya memberitahukan kepada setiap orang, “Marilah menjumpai Orang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang pernah kulakukan. Mungkinkah Dia Mesias itu?” Maka berduyun-duyunlah orang kampung itu pergi menemui Dia. Sementara itu murid-murid mengajak Yesus makan. “Tidak,” kata-Nya, “Aku mempunyai makanan yang tidak kalian ketahui.” “Siapakah yang membawakan Dia makanan?” murid-murid itu saling bertanya. Kemudian Yesus menjelaskan, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Allah, yang mengutus Aku, dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Apakah kalian kira bahwa panen tidak akan mulai sebelum musim panas berakhir, empat bulan lagi? Lihatlah sekelilingmu! Ladang-ladang yang luas sudah menguning dan jiwa-jiwa siap untuk dituai. Para penuai akan mendapat upah yang memuaskan dan akan mengumpulkan jiwa-jiwa yang kekal di dalam lumbung surga! Betapa besar kesukaan yang menantikan para penabur dan para penuai! Sebab benarlah bahwa yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku menyuruh kalian menuai di tempat kalian tidak menabur; orang lain yang menabur dan kalian yang menerima hasilnya.” Banyak orang Samaria dari kampung itu percaya, bahwa Dialah Mesias, karena wanita itu berkata, “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang pernah kulakukan!” Ketika mereka menemui Dia di tepi sumur, mereka memohon dengan sangat supaya Ia singgah di kampung mereka. Ia tinggal di sana selama dua hari, cukup lama sehingga banyak dari mereka percaya kepada-Nya setelah mendengar pengajaran-Nya. Kemudian mereka berkata kepada wanita itu, “Sekarang kami percaya, bukan hanya karena apa yang kaukatakan kepada kami, melainkan karena kami sendiri telah mendengar Dia. Sesungguhnyalah Dia Juru Selamat dunia.” Setelah tinggal di sana dua hari lamanya, Yesus meneruskan perjalanan-Nya ke Galilea, karena sebagaimana kata Yesus, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di negerinya sendiri!” Tetapi orang-orang Galilea menyambut Dia dengan tangan terbuka, sebab mereka berada di Yerusalem pada waktu perayaan Paskah dan telah menyaksikan beberapa mukjizat yang dilakukan-Nya. Dalam perjalanan-Nya melalui Galilea, tibalah Yesus di Kota Kana, di mana Ia pernah mengubah air menjadi anggur. Ketika Ia berada di sana, seorang pejabat pemerintah di Kota Kapernaum, yang putranya sedang menderita sakit payah, mendengar bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea. Ia pergi ke Kana menemui Yesus, dan memohon dengan sangat agar Ia ikut ke Kapernaum untuk menyembuhkan anaknya yang sudah hampir mati itu. Yesus bertanya, “Tidakkah seorang pun percaya kepada-Ku, kecuali kalau Aku melakukan lebih banyak mukjizat?” Pejabat itu memohon dengan sangat, “Marilah kita pergi sekarang, sebelum anakku mati.” Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Pulanglah. Anakmu sudah sembuh!” Orang itu percaya kepada Yesus, lalu pulang. Ketika ia masih di tengah perjalanan, beberapa orang pelayannya menyongsong dia dengan berita gembira: anaknya telah sembuh! Ia bertanya kepada mereka kapan anaknya mulai sembuh. Mereka menjawab, “Kira-kira jam satu kemarin siang demamnya tiba-tiba hilang!” Si ayah ingat bahwa pada saat itulah Yesus berkata, “Anakmu sudah sembuh.” Maka pejabat itu serta seisi rumahnya percaya, bahwa Yesus adalah Mesias. Inilah mukjizat kedua yang dilakukan oleh Yesus di Galilea, setelah Ia meninggalkan Yudea.

Yohanes 4:27-54 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Pada saat itu, pengikut Yesus kembali dari kota. Mereka heran karena melihat Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tak seorang pun dari mereka yang bertanya kepada perempuan itu, “Apa yang kamu inginkan?” Atau bertanya kepada Yesus, “Mengapa Engkau bercakap-cakap dengan perempuan ini?” Kemudian perempuan itu meninggalkan tempat airnya dan kembali ke kota. Di sana, ia memberitahukan kepada orang-orang, “Ada seorang yang bilang kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mari dan lihatlah Dia! Mungkin Ia adalah Mesias.” Maka semua orang meninggalkan kota dan pergi melihat Yesus. Waktu perempuan Samaria itu masih di kota, pengikut Yesus berkata kepada-Nya, “Guru, makanlah!” Tetapi Yesus menjawab, “Aku mempunyai makanan yang kamu tidak tahu sama sekali.” Jadi, mereka saling bertanya, “Apakah ada orang yang sudah membawa makanan untuk-Nya?” Yesus berkata, “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Makanan-Ku adalah menyelesaikan pekerjaan yang Ia berikan kepada-Ku. Ketika kamu berkebun, kamu selalu bilang, ‘Empat bulan lagi kami akan mengambil hasil panen.’ Tetapi Aku bilang kepadamu, Bukalah matamu dan lihatlah ladang-ladang. Sekarang semuanya sudah siap untuk dipanen. Bahkan saat ini, orang yang memanen sudah menerima upahnya. Mereka sedang mengumpulkan orang-orang yang memiliki hidup yang kekal. Jadi, sekarang mereka yang menanam bisa bersukacita dengan mereka yang memanen. Benarlah perkataan orang, ‘Yang seorang menanam, lainnya memanen.’ Aku mengutus kamu untuk memanen sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Orang lainlah mengerjakannya, dan kamu memanen hasil usaha mereka.” Banyak orang Samaria di kota itu menjadi percaya kepada Yesus. Mereka percaya karena kesaksian perempuan tentang Dia. Ia katakan kepada mereka, “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” Orang Samaria pergi menemui Yesus. Mereka memohon kepada-Nya supaya tinggal bersama mereka. Jadi, Yesus tinggal di sana selama dua hari. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya pada Yesus karena perkataan-Nya. Mereka berkata kepada perempuan itu, “Awalnya, kami percaya kepada Yesus karena perkataanmu. Tetapi sekarang kami percaya karena kami sendiri telah mendengar-Nya. Sekarang kami tahu bahwa Dialah yang akan menyelamatkan dunia.” Dua hari kemudian Yesus berangkat menuju Galilea. Yesus pernah berkata sebelumnya bahwa seorang nabi tidak dihormati di tempat asalnya sendiri. Jadi, ketika Ia sampai di Galilea, orang-orang di sana menyambut-Nya, tapi hanya karena mereka telah melihat segala sesuatu yang telah Ia lakukan pada perayaan Paskah di Yerusalem. Yesus kembali mengunjungi kota Kana di Galilea. Kota itu adalah tempat di mana Ia mengubah air menjadi anggur. Ada seorang pejabat istana yang tinggal di kota Kapernaum. Anak pejabat istana ini sedang sakit. Pejabat ini mendengar kalau Yesus sudah datang dari Yudea dan sekarang berada di Galilea. Jadi, ia pergi menemui Yesus dan memohon supaya Ia mau datang ke Kapernaum untuk menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Kalian harus melihat berbagai keajaiban dan mujizat sebelum kalian percaya kepada-Ku.” Pejabat istana itu berkata, “Tuan, cepatlah datang sebelum anakku mati.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Pulanglah, anakmu akan hidup!” Orang itu percaya pada perkataan Yesus, lalu pulang. Dalam perjalanan pulang, pelayannya menyongsong dia. Mereka menyampaikan kabar, “Anakmu sudah sembuh.” Pejabat itu bertanya, “Jam berapa anakku mulai sembuh?” Jawab mereka, “Kira-kira jam satu siang kemarin saat demamnya hilang.” Bapa anak itu tahu bahwa jam satu adalah waktu yang sama ketika Yesus berkata, “Anakmu akan hidup.” Jadi, pejabat itu dan semua orang di rumahnya percaya kepada Yesus. Itulah mujizat kedua yang dibuat Yesus setelah Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Yohanes 4:27-54 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata: ”Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?” Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: ”Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: ”Rabi, makanlah.” Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: ”Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” Kata Yesus kepada mereka: ”Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.” Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: ”Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu: ”Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Maka setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya: ”Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: ”Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Kata Yesus kepadanya: ”Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: ”Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: ”Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Yohanes 4:27-54 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Pada waktu itu pengikut-pengikut Yesus kembali. Mereka heran melihat Yesus berbicara dengan seorang wanita. Tetapi tidak seorang pun dari mereka yang bertanya kepada wanita itu, “Ibu perlu apa?” atau yang bertanya kepada Yesus, “Mengapa Bapak berbicara dengan wanita itu?” Maka wanita itu meninggalkan tempayannya di situ lalu lari ke kota dan berkata kepada orang-orang di sana, “Mari lihat orang yang memberitahukan kepada saya segala sesuatu yang pernah saya lakukan. Mungkinkah Ia itu Raja Penyelamat?” Maka orang-orang itu pun meninggalkan kota lalu pergi kepada Yesus. Sementara itu pengikut-pengikut-Nya mengajak Yesus makan. “Bapak Guru,” kata mereka, “silakan makan.” Tetapi Yesus menjawab, “Ada makanan pada-Ku, yang tidak kalian tahu.” Maka pengikut-pengikut-Nya mulai saling bertanya, “Apakah ada orang membawa makanan untuk Dia?” Lalu Yesus berkata, “Makanan-Ku adalah mengikuti kemauan Dia yang mengutus Aku, dan menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan-Nya kepada-Ku. Kalian berkata, ‘Empat bulan lagi musim panen.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning, siap untuk dituai! Orang yang menuai sudah mulai menerima upahnya dan mengumpulkan hasil untuk hidup yang sejati dan kekal. Maka orang yang menabur dan orang yang menuai boleh bersenang bersama-sama. Peribahasa ini benar juga, ‘Yang satu menanam, yang lain menuai.’ Aku menyuruh kalian pergi menuai di ladang yang tidak kalian usahakan; orang lain sudah bekerja di sana, dan kalian menerima keuntungan dari pekerjaan mereka.” Banyak orang Samaria penduduk kota itu percaya kepada Yesus, karena wanita itu berkata, “Ia mengatakan kepada saya segala sesuatu yang pernah saya lakukan.” Maka ketika orang-orang Samaria itu bertemu dengan Yesus, mereka minta dengan sangat supaya Ia tinggal dengan mereka. Jadi Yesus tinggal di situ dua hari lamanya. Kemudian lebih banyak lagi orang percaya kepada Yesus karena apa yang diajarkan-Nya sendiri kepada mereka. Mereka berkata kepada wanita itu, “Kami percaya sekarang, bukan lagi karena apa yang engkau katakan kepada kami, tetapi karena kami sendiri sudah mendengar Dia, dan tahu bahwa Ia memang Penyelamat dunia.” Sesudah dua hari tinggal di Sikhar, Yesus pergi ke Galilea. Yesus sendiri telah berkata, “Seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.” Tetapi waktu Ia sampai di Galilea, orang-orang di sana menyambut-Nya dengan senang hati, sebab mereka ada di Yerusalem pada Hari Raya Paskah, dan sudah melihat semua yang dilakukan Yesus. Kemudian Yesus kembali ke Kana di Galilea, di mana Ia pernah mengubah air menjadi anggur. Di kota itu ada seorang pegawai pemerintah, anaknya sedang sakit di Kapernaum. Ketika ia mendengar bahwa Yesus telah datang ke Galilea dari Yudea, ia pergi kepada Yesus dan minta Yesus datang ke Kapernaum untuk menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Yesus berkata kepada pegawai pemerintah itu, “Kalau kalian tidak melihat keajaiban-keajaiban, kalian tidak percaya.” “Tuan,” jawab pegawai pemerintah itu, “cepatlah datang sebelum anak saya mati.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu sembuh.” Orang itu percaya akan perkataan Yesus, lalu ia pergi. Di tengah jalan, pelayan-pelayannya datang kepadanya dan mengabarkan, “Anak Tuan sudah sembuh.” Lalu ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Mereka menjawab, “Kemarin kira-kira pukul satu tengah hari demamnya hilang.” Lalu ayah anak itu teringat bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu sembuh.” Maka ia dan seluruh keluarganya percaya kepada Yesus. Itulah keajaiban kedua yang dibuat Yesus di Galilea setelah Ia datang dari Yudea.