Pada saat itu, pengikut Yesus kembali dari kota. Mereka heran karena melihat Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tak seorang pun dari mereka yang bertanya kepada perempuan itu, “Apa yang kamu inginkan?” Atau bertanya kepada Yesus, “Mengapa Engkau bercakap-cakap dengan perempuan ini?”
Kemudian perempuan itu meninggalkan tempat airnya dan kembali ke kota. Di sana, ia memberitahukan kepada orang-orang, “Ada seorang yang bilang kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mari dan lihatlah Dia! Mungkin Ia adalah Mesias.” Maka semua orang meninggalkan kota dan pergi melihat Yesus.
Waktu perempuan Samaria itu masih di kota, pengikut Yesus berkata kepada-Nya, “Guru, makanlah!”
Tetapi Yesus menjawab, “Aku mempunyai makanan yang kamu tidak tahu sama sekali.”
Jadi, mereka saling bertanya, “Apakah ada orang yang sudah membawa makanan untuk-Nya?”
Yesus berkata, “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Makanan-Ku adalah menyelesaikan pekerjaan yang Ia berikan kepada-Ku. Ketika kamu berkebun, kamu selalu bilang, ‘Empat bulan lagi kami akan mengambil hasil panen.’ Tetapi Aku bilang kepadamu, Bukalah matamu dan lihatlah ladang-ladang. Sekarang semuanya sudah siap untuk dipanen. Bahkan saat ini, orang yang memanen sudah menerima upahnya. Mereka sedang mengumpulkan orang-orang yang memiliki hidup yang kekal. Jadi, sekarang mereka yang menanam bisa bersukacita dengan mereka yang memanen. Benarlah perkataan orang, ‘Yang seorang menanam, lainnya memanen.’ Aku mengutus kamu untuk memanen sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Orang lainlah mengerjakannya, dan kamu memanen hasil usaha mereka.”
Banyak orang Samaria di kota itu menjadi percaya kepada Yesus. Mereka percaya karena kesaksian perempuan tentang Dia. Ia katakan kepada mereka, “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” Orang Samaria pergi menemui Yesus. Mereka memohon kepada-Nya supaya tinggal bersama mereka. Jadi, Yesus tinggal di sana selama dua hari. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya pada Yesus karena perkataan-Nya.
Mereka berkata kepada perempuan itu, “Awalnya, kami percaya kepada Yesus karena perkataanmu. Tetapi sekarang kami percaya karena kami sendiri telah mendengar-Nya. Sekarang kami tahu bahwa Dialah yang akan menyelamatkan dunia.”
Dua hari kemudian Yesus berangkat menuju Galilea. Yesus pernah berkata sebelumnya bahwa seorang nabi tidak dihormati di tempat asalnya sendiri. Jadi, ketika Ia sampai di Galilea, orang-orang di sana menyambut-Nya, tapi hanya karena mereka telah melihat segala sesuatu yang telah Ia lakukan pada perayaan Paskah di Yerusalem.
Yesus kembali mengunjungi kota Kana di Galilea. Kota itu adalah tempat di mana Ia mengubah air menjadi anggur. Ada seorang pejabat istana yang tinggal di kota Kapernaum. Anak pejabat istana ini sedang sakit. Pejabat ini mendengar kalau Yesus sudah datang dari Yudea dan sekarang berada di Galilea. Jadi, ia pergi menemui Yesus dan memohon supaya Ia mau datang ke Kapernaum untuk menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Kalian harus melihat berbagai keajaiban dan mujizat sebelum kalian percaya kepada-Ku.”
Pejabat istana itu berkata, “Tuan, cepatlah datang sebelum anakku mati.”
Tetapi Yesus menjawabnya, “Pulanglah, anakmu akan hidup!”
Orang itu percaya pada perkataan Yesus, lalu pulang. Dalam perjalanan pulang, pelayannya menyongsong dia. Mereka menyampaikan kabar, “Anakmu sudah sembuh.”
Pejabat itu bertanya, “Jam berapa anakku mulai sembuh?” Jawab mereka, “Kira-kira jam satu siang kemarin saat demamnya hilang.”
Bapa anak itu tahu bahwa jam satu adalah waktu yang sama ketika Yesus berkata, “Anakmu akan hidup.” Jadi, pejabat itu dan semua orang di rumahnya percaya kepada Yesus.
Itulah mujizat kedua yang dibuat Yesus setelah Ia pulang dari Yudea ke Galilea.