Galatia 5:5-26
Galatia 5:5-26 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Tetapi bagi kita, inilah cara yang benar: Dengan pertolongan Roh Allah, kita percaya penuh bahwa kita dibenarkan di hadapan Allah melalui kematian Kristus. Kita sangat yakin akan keselamatan kita! Bagi kita yang bersatu dengan Kristus Yesus, tidak ada perbedaan antara orang yang bersunat dengan yang tidak bersunat. Yang penting kita percaya penuh kepada Kristus dan menjalankan keyakinan itu dengan saling mengasihi! Dulu saya lihat kalian sudah maju dengan baik dan semakin dewasa secara rohani. Jangan dengarkan lagi orang yang membujuk kalian untuk berhenti mengikuti ajaran benar! Ajaran orang itu bukan berasal dari Allah yang memanggil kalian untuk mengikut Kristus. Ingatlah peribahasa ini, “Sedikit ragi saja membuat seluruh adonan mengembang.” Saya tahu kalian milik TUHAN, maka saya yakin bahwa kalian akan berubah pikiran dan mengikuti nasihat saya dalam surat ini. Tetapi orang yang mengacaukan keyakinan kalian pasti dihukum Allah! Perhatikanlah Saudara-saudari, seandainya saya mengajarkan bahwa setiap laki-laki di antara kita harus disunat untuk dapat diterima oleh Allah, maka saya tidak akan dianiaya oleh orang Yahudi. Tetapi saya mengajarkan bahwa kita dibenarkan di hadapan Allah hanya melalui pengurbanan Kristus bagi kita di kayu salib. Hal itulah yang menjadi masalah besar bagi mereka. Sunat saja tidak cukup untuk guru-guru palsu yang sudah mengacaukan kalian. Sekalian saja mereka memotong seluruh alat kelaminnya! Jadi Saudara-saudari, kita sudah dipanggil oleh Allah untuk bebas dari ikatan hukum Taurat. Namun janganlah menggunakan kebebasan itu sebagai alasan untuk memuaskan keinginan-keinginan badani. Sebaliknya, hendaklah kita saling melayani dalam ikatan kasih persaudaraan. Karena seluruh hukum Taurat sudah disimpulkan dalam satu perintah, yaitu “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.” Tetapi waspadalah supaya kalian tidak seperti binatang buas yang terus saling menggigit dan menelan, bahkan sampai saling menghancurkan! Saya menasihatkan kamu semua: Hiduplah dengan taat kepada pimpinan Roh Kudus. Dengan demikian kamu tidak lagi memuaskan keinginan-keinginan jasmanimu yang jahat. Karena keinginan jasmani kita selalu berlawanan dengan keinginan Roh Kudus, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan jasmani kita. Keduanya saling bertentangan, dan keduanya ada dalam diri kita masing-masing, sehingga kita tidak bisa hidup sesuka hati. Tetapi bila kita dipimpin oleh Roh Kudus, kita tidak perlu lagi diawasi oleh hukum Taurat. Sebaliknya, kalau kita hidup menurut keinginan badani yang jahat, hasilnya jelas perbuatan-perbuatan dosa ini: perzinaan, percabulan, persetubuhan yang tidak wajar, mengikuti hawa nafsu, menyembah berhala, terlibat dalam ilmu sihir, membenci orang lain, berkelahi, cemburu, mudah marah, mementingkan diri sendiri, menimbulkan perpecahan, mengikuti ajaran sesat, iri hati, membunuh, mabuk-mabukan, berpesta liar, dan semua dosa yang lain. Sekarang saya ulangi lagi peringatan yang pernah saya berikan kepada kalian waktu kita masih bersama: Orang-orang yang terus melakukan hal-hal seperti itu tidak termasuk warga kerajaan Allah! Tetapi kalau hidup kita dipimpin Roh Kudus, hal itu pasti tampak lewat cara hidup kita yang saling mengasihi, bersukacita, damai, sabar dalam kesusahan, murah hati, suka menolong sesama, menepati janji, lemah lembut, dan bisa menguasai diri. Hukum Taurat pun tidak menentang semua hal itu! Kita yang menjadi milik Kristus tidak lagi dikuasai oleh hawa nafsu dan semua keinginan badani, karena kita seakan sudah memakukan hawa nafsu dan keinginan badani itu pada salib Kristus. Kita sudah diberi hidup yang baru oleh Roh Allah. Karena itu hendaklah kita juga terus menaati pimpinan Roh Allah. Janganlah kita sombong dan berpikir, “Di mata Tuhan, aku lebih baik daripada saudara-saudari seiman yang lain.” Dan janganlah kita iri hati dengan merasa, “Orang lain lebih hebat daripadaku dalam jemaat.”
Galatia 5:5-26 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Tetapi bagi kami, kami berharap bahwa dengan pertolongan Roh Allah dan berdasarkan percaya kami kepada Kristus, Allah memungkinkan kami berbaik dengan Dia. Sebab kalau kita sudah bersatu dengan Kristus Yesus, hal menuruti atau tidak menuruti peraturan sunat tidak menjadi soal lagi. Yang penting hanyalah percaya kepada Kristus, dan itu nyata dalam kasih kita kepada orang lain. Dahulu kalian berjuang dengan baik! Sekarang mengapa kalian tidak taat lagi kepada kemauan Allah? Siapa sudah membujuk kalian? Pasti yang melakukan itu bukanlah Allah yang sudah memanggil kalian! “Ragi yang sedikit akan mengembangkan seluruh adonan,” kata orang. Meskipun begitu saya masih percaya bahwa kalian tidak akan menganut pendirian lain, sebab kita sudah bersatu dengan Kristus. Dan saya yakin bahwa siapa pun yang mengacaukan pikiranmu, akan dihukum Allah. Mengenai saya, Saudara-saudara, mengapa saya terus saja dimusuhi kalau saya masih memberitakan bahwa peraturan sunat itu perlu? Kalau saya memang memberitakan demikian, maka pemberitaan saya mengenai salib Kristus tidak menimbulkan persoalan. Lebih baik orang-orang yang mengacaukan pikiranmu itu langsung saja keluar sekaligus dari jemaat! Saudara sudah dipanggil untuk menjadi orang yang bebas. Tetapi janganlah memakai kebebasanmu itu untuk terus-menerus melakukan apa saja yang kalian ingin lakukan. Sebaliknya, kalian harus saling mengasihi dan saling melayani. Seluruh hukum agama tersimpul dalam perintah yang satu ini, “Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.” Tetapi kalau kalian saling cakar-mencakar, awas, nanti kalian sama-sama hancur. Maksud saya begini: Biarlah Roh Allah membimbing kalian dan janganlah hidup menurut keinginan tabiat manusia. Sebab keinginan manusia bertentangan dengan keinginan Roh Allah, dan keinginan Roh Allah bertentangan dengan keinginan manusia. Kedua-duanya saling berlawanan, sehingga kalian tidak dapat melakukan apa yang kalian inginkan. Tetapi kalau Roh Allah memimpin kalian, maka kalian tidak dikuasai oleh hukum agama. Keinginan tabiat manusia nyata dalam perbuatan-perbuatan yang cabul, kotor, dan tidak patut; dalam penyembahan berhala dan ilmu guna-guna; dalam bermusuh-musuhan, berkelahi, cemburu, lekas marah, dan mementingkan diri sendiri; perpecahan dan berpihak-pihak, serta iri hati, bermabuk-mabukan, berpesta-pesta dan lain sebagainya. Terhadap semuanya itu saya peringatkan kalian sekarang sebagaimana saya peringatkan kalian dahulu juga, bahwa orang-orang yang melakukan hal-hal seperti itu tidak akan menjadi anggota umat Allah. Sebaliknya, kalau orang-orang dipimpin oleh Roh Allah, hasilnya ialah: Mereka saling mengasihi, mereka gembira, mereka mempunyai ketenangan hati, mereka sabar dan berbudi, mereka baik terhadap orang lain, mereka setia, mereka rendah hati, dan selalu sanggup menguasai diri. Tidak ada hukum agama yang melarang hal-hal seperti itu. Orang-orang yang sudah menjadi milik Kristus Yesus, orang-orang itu sudah mematikan tabiat manusianya dengan segala nafsu dan keinginannya. Roh Allah sudah memberikan kepada kita hidup yang baru; oleh sebab itu Ia jugalah harus menguasai hidup kita. Kita tidak boleh menjadi sombong, dan saling menyakiti hati, serta iri hati satu sama lain.
Galatia 5:5-26 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Tetapi kami percaya bahwa kami dibenarkan di hadapan Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. Allah melalui Roh-Nya telah memberikan kita harapan ini. Bagi kita yang bersatu dengan Yesus Kristus, tidak usah menghiraukan apakah kita sudah dikhitan atau belum. Yang penting adalah iman yang bekerja melalui kasih. Dahulu Saudara berada di jalan yang baik! Siapakah yang telah membujuk Saudara, sehingga Saudara tidak lagi ingin mengikuti kebenaran lagi? Tentunya bukan Allah, sebab Dialah yang memanggil Saudara kepada kemerdekaan di dalam Kristus. Tetapi, ajaran sesat ini seperti ragi yang menyebar ke seluruh adonan! Saya percaya, bahwa Tuhan akan menyadarkan Saudara, sehingga mengenai hal-hal ini, Saudara akan sependirian lagi dengan saya. Allah akan mengambil tindakan terhadap siapa pun yang telah mengacaukan dan membingungkan Saudara. Beberapa orang malah mengatakan bahwa sayalah yang mengajarkan bahwa upacara khitan dan hukum-hukum Yahudi itu perlu bagi rencana keselamatan. Seandainya itu yang saya ajarkan, maka saya tidak akan dianiaya lagi, sebab pemberitaan tanpa apa yang terjadi di kayu salib tidak menyinggung hati siapa pun. Jika sunat begitu penting bagi para tukang bikin onar ini, biarlah mereka memotong semua dan mengebiri dirinya sendiri! Saudara sekalian yang saya kasihi, Saudara telah diberi kemerdekaan: bukan kemerdekaan untuk berbuat salah, melainkan kemerdekaan untuk saling mengasihi dan saling melayani. Sebab seluruh Hukum Taurat dapat disimpulkan dalam satu perintah: “Cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Tetapi, kalau Saudara menimpa satu sama lain seperti binatang buas, maka pastikan Saudara tidak saling menelan! Saya menasihatkan supaya Saudara hanya mengikuti petunjuk-petunjuk Roh Kudus. Ia akan menyatakan ke mana Saudara harus pergi dan apa yang harus Saudara lakukan. Dengan demikian Saudara tidak akan terus-menerus mengikuti sifat jahat yang selalu mendesak Saudara untuk berbuat salah. Sebab kita dengan sendirinya senang melakukan hal-hal jahat, yang berlawanan dengan yang dikehendaki Roh Kudus. Perbuatan baik yang ingin kita lakukan menurut kehendak Roh berlawanan dengan keinginan tubuh kita. Kedua kekuatan di dalam diri kita ini selalu berperang untuk dapat menguasai diri kita dan keinginan kita tidak pernah bebas dari pengaruh tekanan kedua kekuatan ini. Apabila Saudara dipimpin oleh Roh Kudus, Saudara tidak berada lagi di bawah kekuasaan Hukum Taurat. Tetapi, apabila Saudara menuruti kecenderungan yang salah itu, hidup Saudara akan menghasilkan kejahatan-kejahatan ini: percabulan, pikiran kotor, hawa nafsu, penyembahan berhala, kepercayaan kepada roh-roh jahat, kebencian dan perkelahian, iri hati dan amarah, usaha untuk memperoleh yang paling baik untuk diri sendiri, keluhan dan celaan, perasaan bahwa semua orang bersalah kecuali kelompoknya sendiri—dan akan timbul ajaran yang salah, kedengkian, mabuk-mabukan, pesta liar, dan sebagainya. Sekali lagi saya katakan, bahwa siapa juga yang hidup seperti itu, tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. Tetapi, apabila Roh Kudus menguasai hidup kita, Ia akan menghasilkan buah-buah ini di dalam diri kita: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, keramahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri, dan semua ini tidak bertentangan dengan hukum-hukum Yahudi. Mereka yang telah menjadi milik Kristus, telah menyalibkan keinginan mereka yang jahat pada salib-Nya. Kalau sekarang kita hidup oleh kuasa Roh Kudus, marilah kita mengikuti pimpinan Roh Kudus dalam setiap segi kehidupan kita. Jadi janganlah kita mencari pujian dan kemasyhuran, yang hanya akan menimbulkan perasaan iri dan dengki.
Galatia 5:5-26 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Aku katakan hal ini sebab harapan kita untuk menjadi benar di hadapan Allah adalah melalui iman. Dan Roh memberikan kepastian di saat kita menunggu harapan tersebut. Sebagai milik Yesus Kristus, disunat atau tidak disunat tidaklah penting. Yang terpenting adalah iman yang dinyatakan melalui kasih. Dulu kamu berusaha dengan baik. Lalu siapakah yang membuatmu berhenti mengikuti kebenaran itu? Tentu saja itu bukan berasal dari Allah yang telah memilih kamu. Hati-hatilah! Sedikit ragi bisa membuat seluruh adonan mengembang. Aku percaya dalam Tuhan kalau kamu tidak akan percaya gagasan-gagasan yang lain itu. Ada orang yang mencoba membuat masalah di antaramu. Siapa pun orangnya, ia akan dihukum. Saudara-saudariku, aku tidak mengajarkan bahwa seseorang harus disunat. Jika aku masih mengajarkan tentang sunat, lalu mengapa aku masih dianiaya juga? Kalau memang aku masih mengajarkan sunat, maka ajaranku tentang salib tidak akan menjadi masalah. Aku berharap orang-orang yang menimbulkan kesulitanmu menambahkan pengebirian setelah sunat. Saudara-saudariku, Allah telah memanggilmu untuk menjadi orang bebas. Tetapi jangan gunakan kebebasanmu untuk memuaskan hawa nafsumu. Sebaliknya, layanilah satu sama lain dalam kasih. Sebab seluruh hukum Taurat disimpulkan dalam satu perintah ini, “Kasihilah sesamamu sama seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.” Jika kamu terus saling menyakiti satu sama lainnya, berhati-hatilah, kalian akan saling menghancurkan. Jadi aku berkata, hiduplah sesuai dengan pimpinan Roh Kudus. Dengan begitu, kamu tidak akan berbuat jahat menurut keinginan manusiawi yang lemah. Kelemahan manusiawi kita ingin apa yang berlawanan dengan Roh. Sebaliknya, Roh menginginkan apa yang berlawanan dengan keinginan manusiawi kita. Dua hal yang berbeda ini saling berperang. Ini berarti bahwa kamu tidak bebas melakukan apa pun yang kamu inginkan. Tetapi jika kamu membiarkan Roh memimpin hidupmu, maka kamu tidak lagi di bawah kuasa hukum Taurat. Perbuatan-perbuatan dosa itu sudah jelas, yaitu melakukan dosa percabulan, mempunyai moral yang rusak, berbuat hal-hal yang memalukan, penyembahan berhala, melakukan sihir, permusuhan, pertengkaran, iri hati, kemarahan, mementingkan diri sendiri, perpecahan, dengki, mabuk-mabukan, pesta pora dan sebagainya. Sekali lagi, sama seperti yang sudah aku peringatkan sebelumnya bahwa orang yang melakukan hal-hal tersebut tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah yang dihasilkan Roh adalah kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menyatakan bahwa hal-hal ini salah. Orang yang menjadi milik Yesus Kristus sudah menyalibkan keinginan manusiawi mereka yang berdosa. Mereka sudah meninggalkan segala nafsu jahat yang ingin mereka lakukan. Kita memperoleh hidup baru dari Roh, maka kita harus mengikuti kehendak Roh. Jadi, janganlah merasa bangga dan membanggakan diri sendiri. Janganlah saling menyakiti hati. Janganlah saling bertengkar atau iri hati.
Galatia 5:5-26 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi? Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu. Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan. Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapa pun juga dia. Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan lagi. Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya! Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: ”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu – seperti yang telah kubuat dahulu – bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.