Tetapi kami percaya bahwa kami dibenarkan di hadapan Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. Allah melalui Roh-Nya telah memberikan kita harapan ini. Bagi kita yang bersatu dengan Yesus Kristus, tidak usah menghiraukan apakah kita sudah dikhitan atau belum. Yang penting adalah iman yang bekerja melalui kasih.
Dahulu Saudara berada di jalan yang baik! Siapakah yang telah membujuk Saudara, sehingga Saudara tidak lagi ingin mengikuti kebenaran lagi? Tentunya bukan Allah, sebab Dialah yang memanggil Saudara kepada kemerdekaan di dalam Kristus. Tetapi, ajaran sesat ini seperti ragi yang menyebar ke seluruh adonan! Saya percaya, bahwa Tuhan akan menyadarkan Saudara, sehingga mengenai hal-hal ini, Saudara akan sependirian lagi dengan saya. Allah akan mengambil tindakan terhadap siapa pun yang telah mengacaukan dan membingungkan Saudara.
Beberapa orang malah mengatakan bahwa sayalah yang mengajarkan bahwa upacara khitan dan hukum-hukum Yahudi itu perlu bagi rencana keselamatan. Seandainya itu yang saya ajarkan, maka saya tidak akan dianiaya lagi, sebab pemberitaan tanpa apa yang terjadi di kayu salib tidak menyinggung hati siapa pun. Jika sunat begitu penting bagi para tukang bikin onar ini, biarlah mereka memotong semua dan mengebiri dirinya sendiri!
Saudara sekalian yang saya kasihi, Saudara telah diberi kemerdekaan: bukan kemerdekaan untuk berbuat salah, melainkan kemerdekaan untuk saling mengasihi dan saling melayani. Sebab seluruh Hukum Taurat dapat disimpulkan dalam satu perintah: “Cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Tetapi, kalau Saudara menimpa satu sama lain seperti binatang buas, maka pastikan Saudara tidak saling menelan!
Saya menasihatkan supaya Saudara hanya mengikuti petunjuk-petunjuk Roh Kudus. Ia akan menyatakan ke mana Saudara harus pergi dan apa yang harus Saudara lakukan. Dengan demikian Saudara tidak akan terus-menerus mengikuti sifat jahat yang selalu mendesak Saudara untuk berbuat salah. Sebab kita dengan sendirinya senang melakukan hal-hal jahat, yang berlawanan dengan yang dikehendaki Roh Kudus. Perbuatan baik yang ingin kita lakukan menurut kehendak Roh berlawanan dengan keinginan tubuh kita. Kedua kekuatan di dalam diri kita ini selalu berperang untuk dapat menguasai diri kita dan keinginan kita tidak pernah bebas dari pengaruh tekanan kedua kekuatan ini. Apabila Saudara dipimpin oleh Roh Kudus, Saudara tidak berada lagi di bawah kekuasaan Hukum Taurat.
Tetapi, apabila Saudara menuruti kecenderungan yang salah itu, hidup Saudara akan menghasilkan kejahatan-kejahatan ini: percabulan, pikiran kotor, hawa nafsu, penyembahan berhala, kepercayaan kepada roh-roh jahat, kebencian dan perkelahian, iri hati dan amarah, usaha untuk memperoleh yang paling baik untuk diri sendiri, keluhan dan celaan, perasaan bahwa semua orang bersalah kecuali kelompoknya sendiri—dan akan timbul ajaran yang salah, kedengkian, mabuk-mabukan, pesta liar, dan sebagainya. Sekali lagi saya katakan, bahwa siapa juga yang hidup seperti itu, tidak akan mewarisi Kerajaan Allah.
Tetapi, apabila Roh Kudus menguasai hidup kita, Ia akan menghasilkan buah-buah ini di dalam diri kita: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, keramahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri, dan semua ini tidak bertentangan dengan hukum-hukum Yahudi.
Mereka yang telah menjadi milik Kristus, telah menyalibkan keinginan mereka yang jahat pada salib-Nya.
Kalau sekarang kita hidup oleh kuasa Roh Kudus, marilah kita mengikuti pimpinan Roh Kudus dalam setiap segi kehidupan kita. Jadi janganlah kita mencari pujian dan kemasyhuran, yang hanya akan menimbulkan perasaan iri dan dengki.