Kisah Para Rasul 9:13-38

Kisah Para Rasul 9:13-38 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Tetapi Ananias menjawab, “Tuhan, aku sudah banyak mendengar tentang orang itu! Dia sering menganiaya umat-Mu di Yerusalem! Dan dia datang ke sini dengan membawa surat kuasa dari imam-imam kepala untuk menangkap setiap orang yang percaya kepada-Mu.” Kata Tuhan kepadanya, “Pergilah, karena Aku sudah memilih dia untuk menjadi hamba-Ku, supaya dia memberitakan tentang Aku kepada orang yang bukan Yahudi, kepada raja-raja, juga kepada orang Yahudi. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya betapa banyak penderitaan yang harus dia alami karena melayani Aku.” Maka Ananias pergi ke rumah Yudas untuk menemui Saulus. Dia meletakkan kedua tangannya pada Saulus dan berkata, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus mengutus saya kepadamu. Dialah yang engkau lihat dalam perjalananmu ke sini. Dia mengutus saya supaya engkau bisa melihat lagi dan dipenuhi oleh Roh Kudus.” Tiba-tiba ada sesuatu seperti sisik ikan yang jatuh dari mata Saulus, dan dia bisa melihat kembali. Saulus berdiri, lalu Ananias membaptisnya. Sesudah itu, Saulus makan dan merasa kuat kembali. Kemudian Saulus tinggal beberapa hari bersama pengikut-pengikut Yesus di Damsik. Segera saja dia pergi ke beberapa rumah pertemuan orang Yahudi dan mulai memberitakan, “Kristus Yesus adalah Anak Allah!” Semua orang yang mendengar dia menjadi heran dan berkata, “Bukankah dia ini yang berusaha membinasakan orang-orang yang percaya kepada Yesus di Yerusalem? Lagipula dia datang ke sini untuk menangkap dan membawa para pengikut Yesus kepada imam-imam kepala, bukan?” Tetapi Tuhan semakin menambahkan hikmat dan kemampuan kepada Saulus untuk meyakinkan orang lewat ajarannya. Waktu dia berdebat dengan orang Yahudi di Damsik, tidak ada yang bisa membantahnya saat dia membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus yang dijanjikan Allah. Sesudah lewat beberapa hari, orang Yahudi di Damsik membuat rencana untuk membunuh Saulus. Siang dan malam mereka menjaga pintu-pintu gerbang kota supaya bisa menghabisi dia. Tetapi rencana itu diketahui oleh Saulus. Maka pada suatu malam, orang-orang yang sudah mengikuti ajaran Saulus menolongnya untuk meloloskan diri dari kota itu. Mereka menurunkan dia dengan sebuah keranjang besar melalui lubang yang ada di benteng kota. Ketika Saulus tiba di Yerusalem, dia mencoba bergabung dengan para pengikut Yesus yang lain, tetapi mereka semua takut kepadanya. Mereka tidak percaya bahwa dia sudah menjadi pengikut Yesus. Tetapi Barnabas membawa dia kepada para rasul dan menceritakan bagaimana Saulus sudah melihat Tuhan dalam perjalanan ke Damsik. Barnabas juga memberitahukan bahwa Tuhan sudah berbicara kepada Saulus, dan Saulus sudah memberitakan tentang Yesus dengan berani di Damsik. Jadi, Saulus pun bergabung dengan mereka dan sering ikut bersama mereka ke mana saja di seluruh Yerusalem. Dia selalu berbicara tentang Tuhan Yesus dengan berani. Selain itu, dia juga sering berdebat dengan beberapa orang Yahudi yang berbahasa Yunani, sampai akhirnya mereka berusaha membunuhnya. Pada waktu hal itu didengar oleh saudara-saudari seiman yang lain, mereka mengantar Saulus ke Kaisarea, lalu mengirim dia ke Tarsus. Sesudah itu, semua jemaat di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria hidup dengan tenang dalam perlindungan Allah. Mereka hidup dengan penuh hormat kepada Tuhan Yesus, dan Roh Kudus selalu menguatkan mereka, sehingga jumlah mereka semakin bertambah banyak. Pada waktu itu, Petrus mengunjungi semua daerah di sekitar Yerusalem, termasuk orang-orang percaya di Lida. Di sana dia bertemu dengan seorang bernama Eneas yang sudah delapan tahun lumpuh total tanpa bisa bangun dari tempat tidurnya. Petrus berkata kepadanya, “Eneas, Yesus yang adalah Kristus menyembuhkan kamu. Berdirilah dan bereskan tempat tidurmu.” Saat itu juga dia langsung berdiri. Semua orang yang tinggal di Lida dan Saron melihat Eneas sudah disembuhkan, lalu mereka bertobat dan menjadi pengikut Tuhan Yesus. Di kota Yope, tinggal seorang pengikut Yesus yang dalam bahasa Aram bernama Tabita. (Dalam bahasa Yunani Tabita disebut Dorkas). Perempuan itu selalu berbuat baik bagi orang lain dan sering menolong orang miskin. Pada waktu Petrus berada di Lida, Tabita sakit keras lalu meninggal. Kemudian ibu-ibu lain memandikan mayatnya sesuai adat Yahudi dan menaruh jenazah itu di ruangan atas. Kota Lida dekat dengan Yope. Jadi, ketika orang-orang percaya mendengar bahwa Petrus berada di Lida, mereka mengutus beberapa orang ke sana untuk memohon kepadanya, “Tuan, tolong cepatlah datang ke tempat kami.”

Kisah Para Rasul 9:13-38 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Ananias menjawab, “Tuhan, saya sudah mendengar banyak orang berbicara mengenai orang ini, terutama mengenai penganiayaan-penganiayaan yang ia lakukan terhadap umat-Mu di Yerusalem. Dan sekarang ia sudah datang ke sini dengan izin dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang percaya kepada-Mu.” Tetapi Tuhan berkata kepada Ananias, “Pergilah saja! Sebab Aku sudah memilih dia untuk melayani Aku, supaya ia memberitakan tentang Aku kepada bangsa-bangsa lain yang tidak beragama Yahudi dan kepada raja-raja serta kepada umat Israel juga. Dan Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya semua penderitaan yang harus ia alami karena Aku.” Maka Ananias pun pergilah ke rumah itu dan meletakkan tangannya ke atas Saulus. “Saudara Saulus,” kata Ananias, “Tuhan Yesus yang Saudara lihat di tengah jalan ketika Saudara sedang kemari, Dialah yang menyuruh saya datang supaya Saudara bisa melihat lagi dan dikuasai oleh Roh Allah.” Saat itu juga sesuatu yang seperti sisik ikan terlepas dari mata Saulus dan ia dapat melihat kembali. Maka ia pun bangun, lalu dibaptis. Dan setelah makan, ia menjadi kuat lagi. Saulus tinggal di Damsyik dengan pengikut-pengikut Yesus beberapa hari lamanya. Ia langsung pergi ke rumah-rumah ibadat dan mulai memberitakan bahwa Yesus itulah Anak Allah. Semua orang heran mendengar Saulus. Mereka berkata, “Bukankah dia yang di Yerusalem sudah membunuh semua orang yang percaya kepada Yesus? Ia datang ke sini justru untuk menangkap dan membawa mereka kepada imam-imam kepala!” Tetapi Saulus makin kuat pengaruhnya. Bukti-bukti yang ia kemukakan mengenai Yesus begitu meyakinkan bahwa Yesus itulah Raja Penyelamat, sampai orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik tidak dapat lagi membantah. Setelah lewat beberapa waktu lamanya orang-orang Yahudi bersepakat untuk membunuh Saulus. Tetapi rencana mereka ketahuan kepadanya. Siang malam mereka menunggu di pintu gerbang kota untuk membunuh dia. Tetapi pada suatu malam, pengikut-pengikut Saulus mengambil dia, lalu menurunkannya di dalam sebuah keranjang melewati tembok kota. Saulus pergi ke Yerusalem, dan di sana ia berusaha bergabung dengan pengikut-pengikut Yesus. Tetapi mereka takut kepadanya, sebab mereka tidak percaya bahwa ia benar-benar telah menjadi pengikut Yesus. Kemudian Barnabas datang kepadanya, lalu membawanya kepada rasul-rasul. Barnabas menceritakan kepada mereka tentang bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bagaimana Tuhan berbicara kepadanya. Barnabas memberitahukan juga tentang bagaimana beraninya Saulus mengajar di Damsyik dengan nama Yesus. Maka itu Saulus tinggal dengan mereka, dan berkhotbah dengan berani di seluruh Yerusalem dengan nama Tuhan. Ia berbicara dan berdebat juga dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka berusaha membunuh dia. Ketika orang-orang percaya lainnya tahu tentang hal itu, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, kemudian mengirim dia ke Tarsus. Maka jemaat di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria menjadi tenteram. Dibantu oleh Roh Allah, dengan takut kepada Tuhan, jemaat-jemaat itu bertambah kuat dan bertambah banyak. Petrus pergi ke mana-mana mengunjungi jemaat-jemaat. Pada suatu hari ia mengunjungi umat Tuhan yang tinggal di Lida. Di sana ia berjumpa dengan seorang laki-laki bernama Eneas, yang lumpuh dan sudah tidak bangun-bangun dari tempat tidurnya delapan tahun lamanya. Petrus berkata kepada Eneas, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau. Bangunlah dan bereskan tempat tidurmu.” Saat itu juga Eneas bangun. Semua penduduk di Lida dan Saron melihat Eneas, lalu mereka semuanya percaya kepada Tuhan. Di Yope ada seorang wanita bernama Tabita. Ia seorang yang percaya kepada Yesus. (Namanya di dalam bahasa Yunani ialah Dorkas yang berarti rusa.) Ia selalu saja melakukan hal-hal yang baik dan menolong orang-orang miskin. Pada waktu itu ia sakit lalu meninggal dunia. Setelah jenazahnya dimandikan, ia diletakkan di kamar yang di atas. Yope tidak seberapa jauh dari Lida. Jadi pada waktu pengikut-pengikut Yesus di Yope mendengar Petrus berada di Lida, mereka mengutus dua orang pergi kepada Petrus dengan pesan ini, “Cepat-cepatlah datang kemari.”

Kisah Para Rasul 9:13-38 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

“Tetapi, Tuhan,” seru Ananias, “saya telah mendengar mengenai kejahatan-kejahatan yang telah dilakukannya terhadap Kristen di Yerusalem! Dan kami dengar bahwa ia membawa surat kuasa dari imam besar untuk menangkap semua orang yang menyembah-Mu di Damsyik!” Tetapi Tuhan berkata, “Pergilah dan lakukan yang Kuperintahkan, sebab Saulus telah Kupilih sebagai alat untuk menyampaikan pesan-Ku bukan saja kepada orang-orang Israel, melainkan juga kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja. Akan Kutunjukkan kepadanya betapa ia harus menderita bagi-Ku.” Maka Ananias pun pergilah dan ketika ia bertemu dengan Saulus, ia menumpangkan tangan ke atasnya sambil berkata, “Saudaraku Saulus, Tuhan Yesus Kristus yang menampakkan diri kepada Saudara dalam perjalanan, telah mengutus saya supaya Saudara dipenuhi Roh Kudus dan supaya penglihatan Saudara pulih.” Seketika itu juga seolah-olah ada selaput yang gugur dari matanya. Saulus dapat melihat lagi dan segera ia dibaptiskan. Kemudian ia makan dan pulihlah kekuatannya. Ia tinggal bersama-sama dengan orang-orang Kristen di Damsyik selama beberapa hari. Setelah itu ia segera pergi ke rumah ibadat dan bercerita kepada orang-orang di sana mengenai Berita Kesukaan tentang Yesus Kristus—bahwa Dia sesungguhnya Anak Allah! Semua orang yang mendengar dia merasa heran. “Bukankah orang ini yang dengan kejamnya menganiaya pengikut-pengikut Kristus di Yerusalem?” tanya mereka. “Dan bukankah dia datang ke sini untuk menangkap dan membawa mereka dengan terbelenggu kepada imam-imam kepala?” Saulus makin bersemangat menyampaikan khotbahnya, dan orang-orang Yahudi di Damsyik tidak dapat membantah bukti-bukti yang menyatakan bahwa Yesus sesungguhnya Kristus. Beberapa waktu kemudian para pemimpin orang Yahudi bertekad akan membunuh Saulus. Tetapi Saulus diberi tahu tentang rencana mereka, dan bahwa siang malam mereka mengawasi semua pintu gerbang kota, siap sedia akan membunuhnya. Oleh karena itu, pada malam hari beberapa muridnya menurunkan dia dalam sebuah keranjang dari suatu lubang di tembok kota! Sesampainya di Yerusalem, ia berusaha menemui umat Kristen, tetapi mereka semua takut kepadanya. Mereka mengira bahwa ia hanya berpura-pura saja. Kemudian Barnabas membawanya kepada para rasul dan menceritakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan ketika ia sedang dalam perjalanan ke Damsyik, apa yang dikatakan Tuhan kepadanya, serta bagaimana ia berkhotbah dengan penuh kuasa dalam nama Tuhan Yesus. Lalu mereka menerima dia, dan setelah itu ia selalu bersama-sama dengan mereka. Dengan berani ia berkhotbah dalam nama Tuhan. Tetapi kemudian beberapa orang Yahudi yang berbahasa Yunani dan yang pernah bersoal jawab dengan dia, mengadakan komplotan untuk membunuhnya. Namun, ketika teman-teman Saulus mengetahui bahaya itu, mereka membawa dia ke Kaisarea, dan kemudian membantu dia pulang ke Tarsus. Sementara itu jemaat di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan aman tenteram, serta bertambah kuat dan anggotanya pun bertambah banyak. Mereka hidup di bawah lindungan Roh Kudus serta takut akan Tuhan. Petrus pergi dari satu tempat ke tempat lain mengunjungi orang-orang percaya, dan dalam kunjungannya itu ia singgah di Kota Lida. Di sana ia berjumpa dengan seseorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun lamanya terbaring di tempat tidur karena lumpuh. Petrus berkata kepadanya, “Eneas! Yesus Kristus telah menyembuhkan Saudara! Bangunlah dan bereskan tempat tidur Saudara!” Seketika itu juga ia sembuh. Semua penduduk Lida dan Saron yang melihat dia berjalan, bertobat kepada Tuhan. Di Kota Yope adalah seorang wanita bernama Tabitha (yang berarti “Kijang”), seorang Kristen yang suka berbuat baik kepada orang lain, terutama kepada orang miskin. Pada waktu itu ia jatuh sakit, lalu meninggal. Teman-temannya mengurus mayatnya untuk dikuburkan dan meletakkannya di ruang atas. Tetapi, ketika mereka mendengar, bahwa Petrus berada di Lida, mereka menyuruh dua orang pergi kepadanya meminta supaya ia datang ke Yope.

Kisah Para Rasul 9:13-38 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Tetapi Ananias menjawab, “Tuhan, sudah banyak orang memberitahukan aku tentang orang itu dan tentang segala kejahatan yang telah dilakukannya terhadap umat kudus-Mu di Yerusalem. Kedatangannya ke kota Damaskus ini adalah untuk menangkap semua orang yang percaya kepada-Mu. Para imam kepala telah berikan dia kuasa untuk itu.” Namun, Tuhan berkata lagi kepada Ananias, “Pergilah, sebab Aku telah memilih Saulus untuk tugas penting. Aku ingin dia memberitakan kepada berbagai bangsa, pemimpin dan seluruh bangsa Israel tentang Aku. Aku akan menunjukkan kepadanya semua yang harus ia derita demi nama-Ku.” Jadi, berangkatlah Ananias ke rumah Yudas. Di sana ia meletakkan tangannya ke atas Saulus dan berkata, “Saudara Saulus, Tuhan Yesus yang menampakkan diri dalam perjalananmu ke sini telah mengutus aku supaya kamu dapat melihat lagi dan dipenuhi Roh Kudus.” Seketika itu juga, sesuatu yang tampak seperti sisik-sisik ikan jatuh dari mata Saulus dan ia dapat melihat lagi. Kemudian ia berdiri dan dibaptis. Setelah makan, Saulus menjadi kuat kembali. Selama beberapa hari Saulus tinggal bersama pengikut Yesus yang ada di kota Damaskus. Tidak lama sesudah itu, Saulus mulai pergi ke rumah-rumah ibadah untuk memberitakan tentang Yesus. Ia berkata kepada orang-orang, “Yesus adalah Anak Allah!” Semua orang yang mendengar Saulus menjadi heran. Mereka berkata, “Bukankah di Yerusalem orang ini membunuh orang yang percaya kepada Yesus? Dan bukankah ia datang ke kota ini untuk menangkap orang yang percaya dalam nama-Nya dan membawa mereka kepada imam-imam kepala?” Saulus menjadi semakin berkuasa dalam pembuktian bahwa Yesus adalah Mesias. Bukti-buktinya sangat kuat sehingga orang Yahudi yang tinggal di Damaskus tidak dapat berdebat dengan dia. Setelah beberapa hari, orang Yahudi membuat siasat untuk membunuh Saulus. Mereka selalu mengawasi pintu gerbang kota, siang dan malam, supaya mereka dapat membunuh Saulus. Tetapi rencana itu diketahui oleh Saulus. Pada suatu malam beberapa pengikut Saulus memasukkan dia ke dalam keranjang lalu menurunkannya melalui celah di tembok kota. Begitu sampai di Yerusalem, ia mencoba bergabung dengan pengikut Yesus, tetapi mereka semua takut kepadanya. Mereka belum percaya bahwa Saulus benar-benar telah menjadi pengikut Yesus. Tetapi Barnabas menerima Saulus dan membawanya kepada para rasul. Barnabas juga menceritakan kepada mereka bagaimana Saulus telah melihat Tuhan dalam perjalanan, dan bagaimana Tuhan berbicara kepada Saulus. Kemudian ia juga menceritakan bahwa dengan penuh keberanian Saulus berbicara dalam nama Tuhan di Damaskus. Jadi, Saulus tinggal bersama mereka dan pergi ke sekeliling Yerusalem dengan bebas sambil mengajar dalam nama Tuhan dengan berani. Saulus juga sering berdebat dengan orang Yahudi yang berbahasa Yunani, yang mulai mencari jalan untuk membunuhnya. Ketika orang percaya tahu tentang hal ini, mereka membawa Saulus ke kota Kaisarea dan dari sana mereka mengirim Saulus ke kota Tarsus. Gereja di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria hidup dalam damai. Dengan pertolongan Roh Kudus, kumpulan orang percaya ini menjadi semakin kuat dalam iman dan menjalani hidup yang takut akan Tuhan. Jadi, gereja di mana-mana terus bertambah banyak. Petrus juga melakukan perjalanan berkeliling ke seluruh daerah sekitar Yerusalem, lalu ia berhenti untuk mengunjungi orang-orang percaya yang tinggal di kota Lida. Di sana ia bertemu dengan Eneas, seorang lumpuh yang sudah tidak bisa bangun dari tempat tidurnya selama delapan tahun. Petrus berkata kepadanya, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkanmu. Berdirilah dan rapikanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga, Eneas berdiri. Semua orang yang tinggal di kota Lida dan di tanah Saron melihat dia, dan mereka memutuskan untuk mengikuti Tuhan. Di kota Yope, ada seorang pengikut Yesus yang bernama Tabita. Nama Yunaninya ialah Dorkas. Perempuan ini selalu melakukan perbuatan baik dan selalu memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Pada waktu Petrus masih berada di kota Lida, Tabita sakit dan meninggal. Lalu orang-orang membersihkan tubuhnya dan meletakannya di ruang atas. Para pengikut di kota Yope mendengar bahwa Petrus sedang berada di kota Lida, yang tidak begitu jauh dari kota Yope. Jadi, mereka mengutus dua orang untuk memohon kepada Petrus dengan berkata, “Cepatlah datang ke tempat kami!”

Kisah Para Rasul 9:13-38 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Jawab Ananias: ”Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepadanya: ”Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: ”Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ”Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?” Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias. Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus. Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia. Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang. Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida. Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. Kata Petrus kepadanya: ”Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu. Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan. Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita – dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: ”Segeralah datang ke tempat kami.”