Kisah Para Rasul 4:1-28

Kisah Para Rasul 4:1-28 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak itu, beberapa imam, kepala pengawal rumah Allah, dan anggota kelompok Saduki mulai menentang mereka. Para pemimpin itu sangat marah kepada Petrus dan Yohanes karena keduanya sedang memberitakan dan mengajar orang banyak bahwa siapa pun yang percaya kepada Yesus akan hidup kembali dari kematian. Mereka pun menangkap Petrus dan Yohanes. Akan tetapi, karena hari sudah mulai malam, keduanya ditahan di dalam penjara untuk disidang pada hari berikutnya. Namun banyak orang yang sudah mendengar pengajaran Petrus dan Yohanes menjadi percaya kepada Yesus, sehingga jumlah orang percaya menjadi kira-kira lima ribu orang, belum termasuk perempuan dan anak-anak. Hari berikutnya, para penguasa dan pemimpin Yahudi bersama ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem. Imam besar Hanas hadir bersama semua orang penting dalam keluarganya, termasuk Kayafas, Yohanes, dan Aleksander. Mereka menyuruh kedua rasul itu berdiri di hadapan sidang mahkamah, lalu mengajukan pertanyaan, “Dengan kuasa apa atau atas nama siapa kamu berdua membuat orang lumpuh itu sembuh?” Kemudian Petrus, yang saat itu dipenuhi oleh Roh Kudus, menjawab mereka, “Tuan-tuan penguasa dan pemimpin bangsa Israel, kalau hari ini kami diadili karena melakukan perbuatan baik kepada seorang lumpuh, dan ditanya bagaimana dia sudah disembuhkan, maka biarlah kalian semua dan seluruh orang Yahudi tahu bahwa orang ini disembuhkan atas nama dan kuasa Kristus Yesus dari Nazaret, yang sudah kalian salibkan itu. Allah sudah menghidupkan Dia kembali dari kematian. Melalui kuasa Yesuslah orang lumpuh ini bisa berdiri dengan sehat di hadapan kalian. Yesus itulah yang digambarkan dalam Firman Allah sebagai ‘Batu fondasi yang dianggap tidak berguna oleh tukang-tukang bangunan’— yaitu kalian sendiri, tetapi Dia ‘sudah dijadikan Allah sebagai batu fondasi yang terutama.’ Jadi, Dialah satu-satunya yang bisa menyelamatkan manusia. Karena di seluruh dunia hanya Dialah yang dipilih Allah sebagai Penyelamat manusia. Tidak ada yang lain.” Para pemimpin itu heran melihat keberanian Petrus dan Yohanes saat berbicara, padahal keduanya hanya orang biasa yang tidak mempunyai pendidikan khusus. Mereka juga menyadari bahwa Petrus dan Yohanes sudah sering bersama Yesus. Dan karena orang yang sudah disembuhkan itu berdiri di sana bersama Petrus dan Yohanes, mereka tidak bisa berkata apa-apa untuk menentang kedua rasul itu. Jadi mereka menyuruh keduanya meninggalkan ruang sidang Mahkamah Agama, lalu mereka berunding, “Apa yang harus kita lakukan terhadap kedua orang itu? Karena setiap penduduk Yerusalem sudah tahu bahwa keajaiban yang luar biasa kemarin terjadi melalui mereka berdua, dan kita tidak bisa menyangkal hal itu. Namun, supaya berita itu tidak semakin tersebar luas di antara orang banyak, kita perlu mengancam dan melarang mereka berdua supaya tidak berbicara lagi kepada siapa pun atas nama orang Nazaret itu.” Mereka menyuruh Petrus dan Yohanes masuk kembali, lalu melarang kedua rasul itu untuk mengajar atau berbicara kepada siapa pun tentang Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab, “Sebaiknya kalian pikirkan sendiri mana yang benar: Taat kepada Allah atau taat kepada kalian! Karena tidak mungkin kami berdiam diri tentang apa yang sudah kami lihat dan dengar.” Akhirnya para pemimpin Yahudi tidak menemukan alasan untuk menghukum kedua rasul itu karena semua orang sedang memuji Allah atas apa yang sudah terjadi, sebab orang yang mengalami kesembuhan ajaib itu sudah berumur lebih dari empat puluh tahun. Oleh karena itu, para pemimpin Yahudi membebaskan Petrus dan Yohanes disertai ancaman yang lebih keras lagi. Sesudah dibebaskan, Petrus dan Yohanes kembali ke kelompok orang percaya. Mereka berdua menceritakan semua yang dikatakan para imam kepala dan para pemimpin Yahudi dalam sidang itu. Waktu orang-orang percaya mendengarnya, mereka semua bersatu hati berdoa kepada Allah, “Ya TUHAN Yang Mahakuasa, Engkaulah Allah yang menjadikan langit, bumi, laut, dan segala isinya. Engkau sudah berbicara melalui hamba-Mu Daud, nenek moyang kami, dengan berkata, ‘Percuma saja bangsa-bangsa yang bukan Yahudi marah dan bertindak melawan Allah. Percuma orang-orang yang tidak mengenal Allah berencana melawan Dia. Raja-raja dan para penguasa dunia menggabungkan tentara mereka untuk berperang melawan Allah dan Kristus yang dijanjikan-Nya.’ Ya, TUHAN, hal itu benar-benar sudah terjadi, ketika Raja Herodes, Gubernur Pontius Pilatus, dan orang yang bukan Yahudi bergabung bersama orang Yahudi untuk melawan Yesus, yaitu Hamba-Mu yang kudus, yang sudah Engkau urapi sebagai Kristus. Tetapi karena Engkaulah Yang Mahakuasa, semuanya itu memang terjadi sesuai dengan kehendak dan rencana-Mu sejak dulu.

Kisah Para Rasul 4:1-28 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

SEMENTARA mereka berbicara kepada orang banyak, datanglah para imam, kepala pengawal Bait Allah, dan beberapa orang Saduki. Orang-orang itu sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajarkan bahwa Yesus telah bangkit dan ini membuktikan bahwa orang mati akan dibangkitkan. Kedua rasul itu ditangkap dan karena hari telah malam, mereka ditahan sampai keesokan harinya. Tetapi banyak orang yang mendengar mereka, memercayai berita yang telah mereka sampaikan, sehingga jumlah orang yang percaya mencapai kira-kira 5.000 orang! Keesokan harinya, kebetulan Mahkamah Agama yang terdiri atas pemimpin-pemimpin Yahudi sedang mengadakan sidang di Yerusalem. Sidang itu dihadiri oleh imam besar Hanas, Kayafas, Yohanes, Aleksander, dan semua orang yang termasuk keturunan imam besar. Maka kedua rasul itu dihadapkan kepada mereka. Mereka bertanya, “Dengan kuasa apa atau dalam nama siapa Saudara-saudara melakukannya?” Kemudian Petrus, yang dipenuhi oleh Roh Kudus, berkata kepada mereka, “Para pemimpin dan tua-tua umat Israel, apabila yang Saudara maksudkan ialah perbuatan baik yang dilakukan terhadap orang lumpuh ini dan cara bagaimana ia disembuhkan, maka izinkanlah saya menyatakan, kepada Saudara dan kepada segenap umat Israel, bahwa hal itu dilakukan atas nama dan dengan kuasa Yesus dari Nazaret, Mesias itu, yang telah Saudara salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan oleh Allah. Atas nama-Nyalah orang yang berdiri di sini ini disembuhkan, sebab Yesus, Mesias itu, adalah orang yang dimaksudkan dalam Kitab Suci ketika dikatakan, “ ‘Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru’. Keselamatan tidak terdapat di dalam seorang pun, kecuali di dalam Dia! Di kolong langit ini tidak ada nama lain yang dapat disebut oleh manusia untuk memperoleh keselamatan.” Mahkamah Agama terkejut melihat keberanian Petrus dan Yohanes membela diri, apalagi karena keduanya jelas orang-orang sederhana tanpa pendidikan khusus dalam Kitab Suci. Dengan cepat menyadari bahwa keduanya adalah pengikut Yesus. Mahkamah Agama tidak dapat membantah penyembuhan yang telah terjadi, karena orang yang telah disembuhkan berdiri di samping kedua rasul itu. Karena itu, mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, lalu mereka pun berundinglah. “Apa yang harus kita lakukan terhadap orang-orang ini?” mereka saling bertanya. “Kita tidak dapat menyangkal bahwa mereka telah melakukan suatu mukjizat yang besar dan semua orang di Yerusalem mengetahuinya. Tetapi barangkali kita dapat melarang mereka menyiarkan propaganda mereka. Kita ancam mereka supaya jangan menyebut lagi nama Yesus di hadapan umum.” Lalu kedua rasul itu disuruh masuk kembali dan diancam supaya mereka jangan berbicara lagi tentang Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab, “Silakan Saudara pertimbangkan, apakah kami harus menaati Allah atau menaati Saudara. Kami tidak mungkin berhenti menceritakan apa yang telah kami lihat dan dengar, yaitu apa yang telah dilakukan dan diucapkan oleh Yesus.” Mahkamah Agama mengancam mereka lebih keras lagi, tetapi akhirnya melepaskan mereka, karena tidak tahu hukuman apa yang dapat dijatuhkan tanpa menimbulkan kegoncangan dalam masyarakat; sebab orang memuji dan memuliakan Allah karena mukjizat yang telah terjadi, yaitu penyembuhan orang yang lumpuh selama empat puluh tahun. Segera setelah dibebaskan, Petrus dan Yohanes menemui rasul-rasul yang lain dan menceritakan apa yang telah dikatakan oleh Mahkamah Agama. Kemudian semua pengikut Yesus itu bersehati memanjatkan doa, katanya, “Ya Tuhan, Pencipta langit, bumi, laut, dan segala isinya. Dengan perantaraan Daud, nenek moyang kami dan hamba-Mu, Engkau berfirman melalui Roh Kudus, “ ‘Mengapa bangsa-bangsa memberontak kepada Tuhan dan merencanakan komplotan yang sia-sia terhadap Allah Yang Mahakuasa? Raja-raja di dunia bangkit dan para penguasa bersatu untuk melawan Tuhan dan Mesias-Nya.’ “Itulah yang sekarang sedang terjadi di kota ini. Sebab Raja Herodes, Gubernur Pontius Pilatus serta semua orang Romawi, dan juga umat Israel, bersatu melawan Yesus yang Engkau angkat, Pelayan-Mu yang kudus. Namun mereka hanya memenuhi apa yang Engkau rencanakan dan putuskan dalam kekuasaan-Mu sejak waktu yang lama.

Kisah Para Rasul 4:1-28 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara dengan orang-orang, datanglah para imam, kepala penjaga Bait Allah dan beberapa orang Saduki. Mereka sangat marah karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa di dalam Yesus ada kebangkitan orang mati. Para pemimpin Yahudi itu menangkap Petrus dan Yohanes. Karena hal itu terjadi pada waktu malam, maka mereka menahan Petrus dan Yohanes di penjara sampai keesokan harinya. Tetapi banyak orang yang telah mendengar pengajaran kedua rasul itu percaya pada perkataan mereka. Jumlah orang percaya itu menjadi kira-kira 5.000 orang. Keesokan harinya, para penguasa, pemimpin orang Yahudi dan guru Taurat berkumpul di Yerusalem. Imam Besar Hanas, Kayafas, Yohanes, Aleksander dan semua orang dari keluarga imam besar ada di sana. Setelah mereka menyuruh Petrus dan Yohanes berdiri di hadapan semua orang, mereka mengajukan pertanyaan, “Dengan kuasa apakah dan atas nama siapakah kamu menyembuhkan orang lumpuh itu?” Lalu Petrus yang penuh dengan Roh Kudus berkata, “Para penguasa dan pemimpin bangsa Israel, hari ini kami diadili karena perbuatan baik yang kami lakukan kepada orang lumpuh sehingga ia menjadi sembuh. Ketahuilah, hai kalian semua orang Israel, ia sembuh oleh karena kuasa Yesus Kristus orang Nazaret. Kalian telah menyalibkan Dia, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari kematian. Oleh karena kuasa Yesus orang yang berdiri di hadapanmu ini sembuh. Yesus adalah ‘batu yang kalian ahli bangunan anggap tidak ada guna, tetapi Batu itu telah menjadi Batu Penjuru.’ Yesus adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan orang. Nama-Nya adalah satu-satunya kuasa di dunia yang diberikan untuk menyelamatkan manusia. Kita harus diselamatkan melalui Dia.” Mereka tahu bahwa Petrus dan Yohanes tidak mempunyai pendidikan khusus. Tetapi mereka juga melihat bahwa kedua orang itu berani berbicara, sehingga mereka heran. Mereka juga menyadari bahwa Petrus dan Yohanes pernah bersama Yesus. Dan karena mereka melihat orang yang tadinya lumpuh itu berdiri di samping Petrus dan Yohanes, mereka tidak bisa berkata apa-apa untuk menentangnya. Para pemimpin ini memerintahkan Petrus dan Yohanes meninggalkan ruang pertemuan. Kemudian para pemimpin ini mulai berunding di antara mereka. Mereka berkata, “Apakah yang sebaiknya kita lakukan terhadap kedua orang ini? Semua penduduk Yerusalem tahu bahwa mujizat dilakukan mereka sebagai tanda dari Allah. Dan kita tidak dapat menyangkalinya. Tetapi supaya hal ini tidak semakin tersebar luas lagi di antara orang banyak, marilah kita memperingatkan mereka untuk tidak berbicara lagi kepada siapapun mengenai nama itu.” Lalu para pemimpin Israel itu kembali memanggil Petrus dan Yohanes dan memerintahkan kedua rasul itu untuk tidak lagi berbicara atau mengajar dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab, “Menurutmu, manakah yang benar di hadapan Allah, taat kepadamu atau taat kepada Allah? Kami tidak mungkin berhenti memberitakan tentang semua yang kami lihat dan dengar.” Setelah mengancam Petrus dan Yohanes lebih jauh lagi, mereka melepaskan Petrus dan Yohanes untuk pergi. Mereka tidak punya alasan untuk menghukum kedua rasul itu, sebab semua orang memuji Allah karena apa yang telah terjadi. Lagipula, orang yang mendapat mujizat kesembuhan itu berumur lebih dari 40 tahun. Setelah mereka dibebaskan, Petrus dan Yohanes pergi menemui rekan-rekan seiman mereka. Mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan oleh para imam kepala dan pemimpin Israel. Setelah mendengar itu, orang-orang percaya berdoa kepada Allah dengan bersatu hati, “Tuhan, Engkaulah yang telah menjadikan langit, bumi, laut dan semua yang ada di dunia. Nenek moyang kami, Daud, adalah hamba-Mu. Dengan pertolongan Roh Kudus, ia menulis: ‘Mengapa bangsa-bangsa begitu sombong? Mengapa mereka membuat rencana yang tiada gunanya? Para raja dunia dan penguasa bergabung bersama untuk berperang melawan Tuhan dan Mesias-Nya Allah.’ Karena memang begitulah yang terjadi ketika Herodes, Pontius Pilatus dan orang-orang yang tidak mengenal Allah dan juga orang-orang Israel berkumpul bersama-sama di Yerusalem untuk melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau pilih sebagai Mesias. Orang-orang ini yang bersatu melawan Yesus membuat rencana-Mu terjadi. Ini semuanya terjadi karena kuasa-Mu dan kehendak-Mu.

Kisah Para Rasul 4:1-28 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: ”Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?” Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: ”Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati – bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan – yaitu kamu sendiri –, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka, dan berkata: ”Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu.” Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: ”Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya. Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: ”Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.

Kisah Para Rasul 4:1-28 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Sementara Petrus dan Yohanes masih berbicara dengan orang-orang itu, imam-imam kepala dan komandan pengawal Rumah Tuhan serta orang-orang Saduki datang kepada Petrus dan Yohanes. Mereka marah sebab Petrus dan Yohanes mengatakan kepada orang-orang bahwa Yesus sudah hidup kembali dari kematian. Dan itu membuktikan bahwa orang mati akan hidup kembali. Maka mereka menangkap kedua rasul itu lalu memasukkannya ke dalam penjara. Dan karena sudah malam, maka Petrus dan Yohanes ditahan di situ sampai besoknya. Tetapi orang-orang yang sudah mendengar ajaran rasul-rasul itu, banyak yang percaya. Maka jumlah mereka bertambah sampai menjadi kira-kira lima ribu orang. Besoknya tokoh-tokoh Mahkamah Agama, pemimpin-pemimpin Yahudi dan guru-guru agama berkumpul di Yerusalem. Mereka bertemu dengan Imam Agung Hanas, serta Kayafas, Yohanes, Aleksander, dan semua yang termasuk keluarga imam agung itu. Petrus dan Yohanes dibawa menghadap mereka, lalu mereka bertanya, “Bagaimana caranya kalian menyembuhkan orang lumpuh itu? Dengan kekuatan apa atau dengan kekuasaan dari siapa kalian lakukan itu?” Petrus, yang dikuasai oleh Roh Allah, menjawab, “Tuan-tuan pemimpin bangsa dan Tuan-tuan anggota mahkamah! Kami diadili hari ini karena berbuat baik untuk menolong seorang lumpuh, dan karena Tuan-tuan mau tahu bagaimana orang itu disembuhkan. Nah, Tuan-tuan sekaliannya harus tahu dan semua bangsa Israel pun harus tahu bahwa orang ini berdiri sekarang ini dengan badan yang sehat di depan Tuan-tuan, karena kekuatan dan kekuasaan dari Yesus Kristus orang Nazaret itu. Tuan-tuan sudah menyalibkan Yesus itu, tetapi Allah sudah menghidupkan Dia kembali. Yesus inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini dalam Alkitab, ‘Batu yang tidak terpakai oleh kamu tukang-tukang bangunan, ternyata menjadi batu yang terutama.’ Hanya melalui Yesus saja orang diselamatkan. Sebab di seluruh dunia di antara manusia tidak ada seorang lain pun yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita.” Anggota-anggota Sidang Pengadilan itu heran melihat keberanian Petrus dan Yohanes, apalagi mereka tahu bahwa kedua rasul itu adalah orang-orang biasa yang tidak berpendidikan. Lalu mereka sadar bahwa kedua rasul itu adalah orang-orang yang ikut dengan Yesus. Tetapi mereka tidak bisa berkata apa-apa, sebab orang yang sudah disembuhkan itu ada berdiri di situ di depan mereka bersama-sama dengan Petrus dan Yohanes. Maka mereka menyuruh kedua rasul itu keluar dari ruang sidang, kemudian mereka berunding. Mereka berkata, “Kita harus berbuat apa terhadap orang-orang ini? Semua orang yang tinggal di Yerusalem sudah tahu bahwa keajaiban yang luar biasa ini, dilakukan oleh mereka berdua. Kita tidak dapat menyangkal itu. Tetapi supaya hal ini jangan tersebar lebih luas lagi di antara orang-orang, mari kita mengancam mereka berdua bahwa mereka sama sekali tidak boleh lagi berbicara kepada seorang pun dengan memakai nama Yesus.” Maka mereka memanggil kedua rasul itu masuk kembali, dan memberitahukan bahwa mereka sekali-kali tidak boleh lagi menyebut atau mengajar dengan nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab, “Pikirlah sendiri apa yang benar di hadapan Allah: menuruti perintah Tuan-tuan atau menuruti perintah Allah. Sebab kami tidak bisa berhenti berbicara mengenai apa yang sudah kami lihat dan dengar sendiri.” Anggota-anggota sidang itu tidak bisa mendapat satu alasan pun untuk menghukum Petrus dan Yohanes. Jadi mereka mengancam kedua rasul itu, lalu melepaskan kedua-duanya, sebab semua orang memuji-muji Allah karena kejadian itu. Orang yang mengalami kesembuhan yang ajaib itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya. Sesudah Petrus dan Yohanes dibebaskan, mereka kembali kepada kawan-kawan mereka dan menceritakan semua yang dikatakan oleh imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu kepada mereka. Setelah kawan-kawan mereka itu mendengar itu, mereka bersama-sama berdoa dengan sehati kepada Allah. Mereka berkata, “Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi dan laut dengan segala isinya. Dengan Roh-Mu Engkau pernah berbicara melalui nenek moyang kami, Daud, yaitu hamba-Mu; Engkau berkata, ‘Mengapa orang-orang, yang tidak mengenal Tuhan, marah; mengapa bangsa-bangsa membuat rencana yang tidak berguna? Raja-raja dunia bersiap-siap untuk berperang, dan para pemimpin bersatu melawan Tuhan dan Raja Penyelamat.’ Sebab memang Herodes dan Pontius Pilatus telah mengadakan pertemuan dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dan dengan orang-orang Israel di kota ini. Mereka bertemu untuk melawan Yesus Hamba-Mu yang suci itu, yang sudah Engkau angkat menjadi Raja Penyelamat. Mereka bersatu untuk melakukan segala sesuatu, yang Engkau sudah tentukan terlebih dahulu bahwa itu akan terjadi. Dan Engkau menentukan itu atas kekuasaan dan kemauan-Mu sendiri.