2 Samuel 12:15-31

2 Samuel 12:14-31 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Namun, karena engkau sudah sangat menghina TUHAN dalam hal ini, anak laki-lakimu yang baru dilahirkan oleh mantan istri Uria itu akan mati.” Sesudah Natan kembali ke rumahnya, TUHAN membuat anak itu sakit parah. Lalu Daud sungguh-sungguh memohon kepada TUHAN untuk menyembuhkan anaknya. Dia masuk ke dalam kamar dan berpuasa serta berbaring di lantai sepanjang malam. Para pejabat tinggi yang selalu berada di istana mengajaknya untuk bangun dari lantai dan makan bersama mereka, tetapi Daud menolak. Tujuh hari kemudian anaknya itu mati. Para pejabat Daud tidak berani memberitahukan hal itu kepadanya. Mereka berkata satu sama lain, “Ketika anak itu masih hidup dan kita mengajak Daud makan, dia sudah tidak mau mendengarkan kita. Terlebih lagi sekarang kalau kita memberitahukan bahwa anaknya sudah mati, bisa-bisa dia bunuh diri!” Ketika Daud melihat para pejabatnya saling berbisik, dia menyadari bahwa anaknya itu sudah mati. Bertanyalah dia kepada mereka, “Apakah anakku sudah mati?” Jawab mereka, “Ya, Tuanku Raja, dia sudah mati.” Kemudian Daud bangun dari lantai, mandi, memakai minyak wangi, dan mengganti pakaiannya. Dia pergi menyembah TUHAN di kemah-Nya. Sesudah itu dia kembali ke istana dan meminta makanan. Lalu Daud makan. Para pejabat Daud bertanya kepadanya, “Tuanku, kami tidak mengerti. Mengapa waktu anak itu masih hidup, Tuan berpuasa dan menangis, tetapi sekarang sesudah dia mati, Tuan bangun dan mau makan?!” Jawab Daud, “Sewaktu anak laki-lakiku itu masih hidup, saya berpuasa dan menangis karena saya berpikir, ‘Mungkin TUHAN akan berbelas kasihan kepadaku dan membiarkan anakku tetap hidup.’ Tetapi sekarang dia sudah mati. Buat apa saya berpuasa lagi? Tidak mungkin saya bisa menghidupkan dia kembali. Suatu hari nanti saya yang akan pergi ke tempat dia berada, tetapi sekarang dia tidak akan kembali lagi kepadaku.” Lalu Daud menghibur Batseba istrinya. Sesudah Daud bersetubuh dengan dia, Batseba mengandung dan melahirkan anak laki-laki lagi. Daud memberi nama anak itu Salomo. Dan TUHAN mengasihi anak ini. Terbukti karena TUHAN mengirim pesan melalui Nabi Natan untuk menamainya Yedidayah. Sementara itu, Yoab masih berperang melawan penduduk kota Raba, ibukota negeri Amon. Ketika menguasai benteng kerajaan, Yoab mengirim utusan kepada Daud dengan pesan, “Pasukan saya sudah maju mengepung kota Raba dan berhasil merebut bagian benteng yang ada persediaan airnya. Sebaiknya Tuanku Raja mengumpulkan sisa pasukan Israel, lalu memimpin serangan untuk menaklukkan kota ini. Karena lebih baik kemenangan ini terjadi atas nama Raja daripada atas namaku.” Maka Daud mengumpulkan semua pasukan yang masih di Israel dan pergi ke Raba. Mereka berhasil merebut kota itu. Daud mengambil mahkota dari kepala raja orang Raba. Mahkota itu terbuat dari emas dan dihiasi dengan batu-batu permata. Beratnya tiga puluh empat kilogram. Sebagai tanda kemenangan, mahkota itu ditaruh pada kepalanya. Daud juga membawa banyak sekali barang jarahan dari kota itu. Daud memperbudak penduduk kota Raba dan semua kota lain di negeri Amon. Mereka dipaksa bekerja untuk menggergaji kayu, menambang dengan linggis dan beliung dari besi, serta membuat batu bata. Lalu Daud dan seluruh pasukannya kembali ke Yerusalem.

2 Samuel 12:15-31 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah. Maka datanglah kepadanya para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi ia tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka. Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: ”Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!” Ketika Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: ”Sudah matikah anak itu?” Jawab mereka: ”Sudah.” Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan. Berkatalah pegawai-pegawainya kepadanya: ”Apakah artinya hal yang kauperbuat ini? Oleh karena anak yang masih hidup itu, engkau berpuasa dan menangis, tetapi sesudah anak itu mati, engkau bangun dan makan!” Jawabnya: ”Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup. Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.” Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN. Yoab berperang melawan Raba, kota bani Amon dan ia merebut kota kerajaan. Lalu Yoab menyuruh orang kepada Daud dengan pesan: ”Aku berperang melawan kota Raba, dan telah merebut pula kota air. Oleh sebab itu, kumpulkanlah sisa tentara, kepunglah kota itu dan rebutlah, supaya jangan aku yang merebut kota itu dan jangan namaku menjadi juga nama kota itu.” Sesudah itu Daud mengumpulkan seluruh tentara, ia berangkat ke kota Raba dan berperang melawannya, lalu merebutnya. Ia mengambil mahkota dari kepala raja mereka, beratnya setalenta emas, bertatahkan sebuah batu permata yang mahal dan itu dikenakan pada kepala Daud. Juga diangkutnya banyak sekali jarahan dari kota itu. Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji, penggerek besi dan kapak; juga dipekerjakannya mereka di tempat pembuatan batu bata. Demikianlah juga diperlakukan Daud segala kota bani Amon. Sesudah itu pulanglah Daud dengan seluruh tentara ke Yerusalem.

2 Samuel 12:15-31 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Setelah itu pulanglah Natan ke rumahnya. Putra Daud yang dilahirkan oleh Batsyeba janda Uria, jatuh sakit dengan kehendak TUHAN. Lalu Daud berdoa kepada TUHAN supaya anak itu sembuh. Ia berpuasa dan setiap malam ia berbaring semalam suntuk di lantai kamarnya. Lalu para pembesar istana pergi kepadanya dan membujuknya supaya bangkit, tetapi ia menolak dan tidak mau makan bersama dengan mereka. Seminggu kemudian anak itu meninggal, dan hamba-hamba Daud takut untuk memberitahukannya. Kata mereka, “Ketika anak itu masih hidup, raja tidak mau mendengarkan jika kita berbicara kepadanya. Apalagi sekarang sesudah putranya meninggal! Jangan-jangan ia akan nekad menyakiti dirinya!” Ketika Daud melihat hamba-hambanya itu berbisik-bisik, sadarlah dia bahwa anak itu sudah meninggal. Lalu bertanyalah ia kepada mereka, “Apakah anak itu sudah meninggal?” “Sudah, Baginda,” jawab mereka. Maka bangkitlah Daud dari lantai, lalu mandi dan menyisir rambutnya, serta bertukar pakaian. Kemudian ia pergi beribadat ke Rumah TUHAN. Setelah itu ia kembali ke istana, dan minta dihidangkan makanan baginya, lalu ia makan. Melihat itu, para hambanya berkata kepadanya, “Kami tidak mengerti, Baginda. Ketika anak itu masih hidup, Baginda berpuasa dan menangisinya, tetapi setelah ia meninggal, Baginda bangkit dan makan!” “Ya,” jawab Daud, “memang aku berpuasa dan menangis ketika anak itu masih hidup sebab aku pikir: Mungkin TUHAN akan kasihan kepadaku dan menghendaki anak itu hidup. Tetapi sekarang, setelah ia mati, apa gunanya aku terus berpuasa? Dapatkah aku menghidupkannya kembali? Kelak aku akan pergi juga ke tempat dia berada, tetapi sekarang dia tidak akan kembali kepadaku.” Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba istrinya, lalu tidur bersamanya. Batsyeba melahirkan seorang putra yang dinamakan Salomo oleh Daud. TUHAN mengasihi anak itu dan menyuruh Nabi Natan menamakan anak itu Yedija, karena TUHAN mengasihinya. Sementara itu Yoab masih bertempur melawan Raba ibukota negeri Amon, dan sudah hampir merebutnya. Lalu ia mengirim utusan kepada Daud dan melaporkan, “Aku telah menyerang Raba, dan merebut persediaan airnya. Sekarang, sudilah Baginda mengumpulkan sisa tentara kita, lalu memimpin serangan untuk menaklukkan kota itu. Dengan demikian nanti tidak dikatakan orang bahwa aku yang merebut kota itu.” Lalu Daud mengumpulkan seluruh tentaranya, dan menyerang Raba, diserbunya serta dikalahkannya. Daud mengambil mahkota dari kepala raja mereka dan dipakainya sendiri di kepalanya. Mahkota itu beratnya kira-kira 35 kilogram dan bertatahkan permata indah. Daud juga membawa banyak sekali barang rampasan dari kota itu. Selain itu penduduknya digiring, dan disuruh membawa gergaji, cangkul besi, dan kapak besi dan mereka pun dipekerjakan di tempat pembuatan batu bata. Hal itu dilakukannya juga terhadap penduduk kota-kota Amon yang lain. Sesudah itu Daud dan seluruh tentaranya kembali ke Yerusalem.