Setelah itu pulanglah Natan ke rumahnya.
Putra Daud yang dilahirkan oleh Batsyeba janda Uria, jatuh sakit dengan kehendak TUHAN. Lalu Daud berdoa kepada TUHAN supaya anak itu sembuh. Ia berpuasa dan setiap malam ia berbaring semalam suntuk di lantai kamarnya. Lalu para pembesar istana pergi kepadanya dan membujuknya supaya bangkit, tetapi ia menolak dan tidak mau makan bersama dengan mereka. Seminggu kemudian anak itu meninggal, dan hamba-hamba Daud takut untuk memberitahukannya. Kata mereka, “Ketika anak itu masih hidup, raja tidak mau mendengarkan jika kita berbicara kepadanya. Apalagi sekarang sesudah putranya meninggal! Jangan-jangan ia akan nekad menyakiti dirinya!”
Ketika Daud melihat hamba-hambanya itu berbisik-bisik, sadarlah dia bahwa anak itu sudah meninggal. Lalu bertanyalah ia kepada mereka, “Apakah anak itu sudah meninggal?”
“Sudah, Baginda,” jawab mereka.
Maka bangkitlah Daud dari lantai, lalu mandi dan menyisir rambutnya, serta bertukar pakaian. Kemudian ia pergi beribadat ke Rumah TUHAN. Setelah itu ia kembali ke istana, dan minta dihidangkan makanan baginya, lalu ia makan. Melihat itu, para hambanya berkata kepadanya, “Kami tidak mengerti, Baginda. Ketika anak itu masih hidup, Baginda berpuasa dan menangisinya, tetapi setelah ia meninggal, Baginda bangkit dan makan!”
“Ya,” jawab Daud, “memang aku berpuasa dan menangis ketika anak itu masih hidup sebab aku pikir: Mungkin TUHAN akan kasihan kepadaku dan menghendaki anak itu hidup. Tetapi sekarang, setelah ia mati, apa gunanya aku terus berpuasa? Dapatkah aku menghidupkannya kembali? Kelak aku akan pergi juga ke tempat dia berada, tetapi sekarang dia tidak akan kembali kepadaku.”
Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba istrinya, lalu tidur bersamanya. Batsyeba melahirkan seorang putra yang dinamakan Salomo oleh Daud. TUHAN mengasihi anak itu dan menyuruh Nabi Natan menamakan anak itu Yedija, karena TUHAN mengasihinya.
Sementara itu Yoab masih bertempur melawan Raba ibukota negeri Amon, dan sudah hampir merebutnya. Lalu ia mengirim utusan kepada Daud dan melaporkan, “Aku telah menyerang Raba, dan merebut persediaan airnya. Sekarang, sudilah Baginda mengumpulkan sisa tentara kita, lalu memimpin serangan untuk menaklukkan kota itu. Dengan demikian nanti tidak dikatakan orang bahwa aku yang merebut kota itu.” Lalu Daud mengumpulkan seluruh tentaranya, dan menyerang Raba, diserbunya serta dikalahkannya. Daud mengambil mahkota dari kepala raja mereka dan dipakainya sendiri di kepalanya. Mahkota itu beratnya kira-kira 35 kilogram dan bertatahkan permata indah. Daud juga membawa banyak sekali barang rampasan dari kota itu. Selain itu penduduknya digiring, dan disuruh membawa gergaji, cangkul besi, dan kapak besi dan mereka pun dipekerjakan di tempat pembuatan batu bata. Hal itu dilakukannya juga terhadap penduduk kota-kota Amon yang lain. Sesudah itu Daud dan seluruh tentaranya kembali ke Yerusalem.