2 Tawarikh 21:8-20
2 Tawarikh 21:8-20 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Pada zamannya memberontaklah Edom terhadap kekuasaan Yehuda dan mereka mengangkat seorang raja atas mereka sendiri. Maka majulah Yoram dengan panglima-panglimanya serta seluruh keretanya; pada waktu malam bangunlah ia, lalu bersama-sama dengan para panglima pasukan kereta ia menerobos barisan orang Edom yang mengepung dia. Demikianlah Edom memberontak kekuasaan Yehuda dan terlepas sampai sekarang ini. Lalu Libna pun memberontak terhadap kekuasaannya pada masa itu juga. Itu disebabkan karena ia telah meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyangnya. Lagipula ia membuat bukit-bukit pengorbanan di gunung-gunung Yehuda. Ia membujuk penduduk Yerusalem untuk berzinah dan ia menyesatkan Yehuda. Lalu sampailah kepadanya sebuah surat dari nabi Elia yang bunyinya: ”Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Karena engkau tidak hidup mengikuti jejak Yosafat, ayahmu, dan Asa, raja Yehuda, melainkan hidup menurut kelakuan raja-raja Israel dan membujuk Yehuda dan penduduk-penduduk Yerusalem untuk berzinah, sama seperti yang dilakukan keluarga Ahab, dan juga karena engkau telah membunuh saudara-saudaramu, seluruh keluarga ayahmu yang lebih baik dari padamu, maka TUHAN akan mendatangkan tulah besar atas rakyatmu, anak-anakmu, isteri-isterimu, dan atas semua harta milikmu. Dan engkau sendiri akan menderita penyakit yang dahsyat, suatu penyakit usus, hingga selang beberapa waktu ususmu keluar oleh karena penyakit itu.” Lalu TUHAN menggerakkan hati orang Filistin dan orang Arab yang tinggal berdekatan dengan orang Etiopia untuk melawan Yoram. Maka mereka maju melawan Yehuda, memasukinya dan mengangkut segala harta milik yang terdapat di dalam istana raja sebagai jarahan, juga anak-anak dan isteri-isterinya, sehingga tidak ada seorang anak yang tinggal padanya kecuali Yoahas, anaknya yang bungsu. Sesudah semuanya ini TUHAN menulahinya dengan penyakit usus yang tidak dapat sembuh. Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan penderitaan yang hebat. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja.
2 Tawarikh 21:8-20 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Dalam pemerintahan Yehoram, Edom memberontak terhadap Yehuda dan membentuk kerajaan sendiri. Karena itu Yehoram dan para panglimanya keluar dengan kereta-kereta perangnya lalu menyerang Edom. Ia dikepung pasukan Edom, tapi malamnya mereka menerobos kepungan musuh dan melarikan diri. Sejak itu Edom tidak tunduk lagi kepada Yehuda. Pada masa itu juga kota Libna pun memberontak. Semua itu terjadi karena Yehoram telah meninggalkan TUHAN, Allah yang disembah leluhurnya. Ia bahkan mendirikan tempat-tempat penyembahan berhala di daerah pegunungan Yehuda, dan menyebabkan rakyat Yehuda dan Yerusalem berdosa kepada TUHAN. Lalu Yehoram mendapat sepucuk surat yang ditulis oleh Nabi Elia ketika ia masih hidup. Begini bunyi surat itu, “TUHAN, Allah yang disembah Daud, menghukum Baginda sebab Baginda tidak mengikuti jejak ayah dan kakek Baginda. Sebaliknya, Baginda hidup seperti raja-raja Israel, dan menyebabkan rakyat Yehuda dan Yerusalem tidak setia kepada Allah. Baginda berbuat seperti Raja Ahab dan pengganti-penggantinya. Baginda bahkan membunuh saudara-saudara Baginda, padahal mereka lebih baik dari Baginda. Hukuman yang berat dari TUHAN akan menimpa rakyat, anak-anak serta istri-istri Baginda, dan membinasakan semua harta milik Baginda. Baginda sendiri pun akan menderita penyakit usus yang makin hari makin parah!” Pada waktu itu ada orang Filistin dan orang Arab yang tinggal di dekat pemukiman orang Sudan di daerah pantai. TUHAN menggerakkan hati orang-orang itu untuk memerangi Yehoram. Mereka menyerang Yehuda, menjarahi istana raja, lalu membawa pergi semua anak istri Yehoram sebagai tawanan, kecuali Ahazia putranya yang bungsu. Setelah semua kejadian itu, TUHAN menghukum Yehoram dengan penyakit usus yang tak dapat sembuh. Selama hampir dua tahun penyakit itu semakin parah sampai akhirnya dengan sangat menderita ia meninggal. Rakyatnya tidak menyalakan api unggun sebagai pernyataan belasungkawa seperti yang mereka lakukan untuk nenek moyangnya. Tidak seorang pun menyesali kematiannya. Ia dikuburkan di Kota Daud, tetapi tidak di dalam makam raja-raja. Ketika menjadi raja, Yehoram berumur 32 tahun, dan ia memerintah di Yerusalem 8 tahun lamanya.