1 Korintus 13:1-9

1 Korintus 13:1-9 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Kalau pun aku diberi kemampuan untuk berbicara dalam semua bahasa manusia, bahkan bahasa-bahasa para malaikat, tetapi bila aku tidak mengasihi orang lain, maka aku seperti tong kosong yang nyaring bunyinya— mengucapkan banyak kata, tetapi sama sekali tidak bermanfaat. Kalau pun aku memiliki kemampuan rohani untuk menyampaikan pesan dari Allah, dan diberi pengetahuan sampai aku bisa mengerti segala sesuatu, bahkan rencana-rencana Allah yang rahasia, juga diberi keyakinan yang besar sampai bisa memindahkan gunung, tetapi kalau aku tidak mengasihi orang lain, maka semua kemampuan hebatku itu sama sekali tidak bermanfaat! Atau kalau pun aku memberikan semua hartaku untuk orang miskin, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar sebagai kurban, tetapi kalau aku tidak mengasihi sesama, semua itu tidak ada artinya! Sifat kasih itu sabar, murah hati, tidak iri, tidak membesarkan diri, dan tidak sombong. Kasih itu tidak berbuat kasar, tidak mengutamakan kepentingan sendiri, tidak cepat marah, dan tidak mengingat-ingat kesalahan orang lain. Kasih itu berdukacita waktu melihat orang lain melakukan yang jahat, tetapi bersukacita waktu melihat mereka hidup sesuai ajaran benar. Kasih itu kuat bertahan menghadapi segala kesulitan. Kasih selalu percaya dan mengharapkan yang baik tentang orang lain. Kasih selalu tabah menanggung setiap keadaan. Kasih akan bertahan selama-lamanya! Tetapi berbagai kemampuan rohani tadi tidak akan diperlukan lagi suatu hari nanti, termasuk kemampuan untuk menyampaikan pesan dari Allah, menyampaikan pengetahuan, atau berbicara dalam bahasa lain dengan pimpinan Roh Kudus. Kemampuan rohani untuk menyampaikan pesan dari Roh Allah atau menyampaikan pengetahuan memang berguna sekarang, tetapi tidak bisa menyampaikan semua hal dengan lengkap.

1 Korintus 13:1-9 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

KALAU saya berbicara dalam bahasa-bahasa yang diilhami oleh Allah—dalam semua bahasa manusia, bahkan bahasa malaikat sekalipun—tetapi saya tidak mempunyai kasih, maka saya hanyalah bagaikan tong kosong yang nyaring bunyinya. Kalau saya mempunyai karunia untuk bernubuat dan mengetahui segala yang akan terjadi pada masa yang akan datang, serba tahu mengenai segala sesuatu, tetapi saya tidak mengasihi orang lain, apakah gunanya karunia itu? Sekiranya saya dikaruniai iman yang demikian rupa, sehingga dapat menyuruh gunung berpindah, tetapi tanpa kasih, saya tidak berharga sama sekali. Jika saya berikan semua milik saya kepada orang miskin dan sekiranya saya dibakar hidup-hidup demi iman, tetapi saya tidak mengasihi orang lain, maka semua itu tidak ada gunanya. Kasih itu sangat sabar dan baik hati, tidak pernah cemburu atau iri hati, tidak pernah sombong atau tinggi hati. Kasih tidak pernah kasar, tidak ingin menang sendiri, tidak mudah tersinggung, tidak menaruh dendam. Kasih tidak gemar akan ketidakadilan, tetapi bersukacita bilamana kebenaran menang. Kalau Saudara benar-benar mengasihi seseorang, Saudara akan tetap mengasihinya, apa pun yang terjadi. Saudara akan tetap memercayainya, selalu mengharapkan yang terbaik dari dia, dan Saudara akan selalu membelanya. Semua karunia dan kuasa khusus dari Allah pada suatu saat akan berakhir, tetapi kasih itu kekal. Pada suatu saat kelak nubuat, karunia untuk berbahasa asing, dan pengetahuan khusus akan lenyap. Sekarang ini pengetahuan kita sangat terbatas, walaupun kita memiliki karunia-karunia istimewa, dan khotbah orang yang paling berbakat pun sangat jauh dari sempurna.

1 Korintus 13:1-9 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Meskipun saya dapat berbicara dengan berbagai bahasa manusia, bahkan dengan bahasa malaikat sekalipun, tetapi saya tidak mengasihi orang lain, maka ucapan-ucapan saya itu hanya bunyi yang nyaring tanpa arti. Meskipun saya pandai menyampaikan berita dari Allah, dan mengerti semua hal yang dalam-dalam, dan tahu segala sesuatu serta sangat percaya kepada Allah sehingga dapat membuat gunung berpindah, tetapi saya tidak mengasihi orang-orang lain, maka saya tidak berarti apa-apa! Meskipun semua yang saya miliki, saya sedekahkan kepada orang miskin, dan saya menyerahkan diri saya untuk dibakar, tetapi saya tidak mengasihi orang-orang lain, maka semuanya itu tidak ada gunanya sama sekali. Orang yang mengasihi orang-orang lain, sabar dan baik hati. Ia tidak meluap dengan kecemburuan, tidak membual, tidak sombong. Ia tidak angkuh, tidak kasar, ia tidak memaksa orang lain untuk mengikuti kemauannya sendiri, tidak juga cepat tersinggung, dan tidak dendam. Orang yang mengasihi orang-orang lain, tidak senang dengan kejahatan, ia hanya senang dengan kebaikan. Ia tahan menghadapi segala sesuatu dan mau percaya akan yang terbaik pada setiap orang; dalam keadaan yang bagaimanapun juga orang yang mengasihi itu tidak pernah hilang harapannya dan sabar menunggu segala sesuatu. Tidak pernah akan ada saat di mana orang tidak perlu saling mengasihi. Sekarang ini ada orang yang pandai menyampaikan berita dari Allah, tetapi nanti ia akan berhenti menyampaikan berita itu. Sekarang ada yang pandai berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib, tetapi nanti ia akan berhenti berbicara dalam bahasa-bahasa itu. Sekarang ada orang yang mengetahui banyak hal, tetapi nanti apa yang mereka ketahui itu akan dilupakan. Sebab, pengetahuan kita dan kesanggupan kita untuk menyampaikan berita dari Allah, masih kurang sempurna.

1 Korintus 13:1-9

1 Korintus 13:1-9 TB1 Korintus 13:1-9 TB1 Korintus 13:1-9 TB1 Korintus 13:1-9 TB