Zakaria 14:5-21

Zakaria 14:5-21 TSI

Kalian yang masih tinggal di sana akan melarikan diri melalui lembah itu, karena panjangnya sampai ke Azal. Kalian akan berlarian sama seperti saat terjadi gempa bumi pada zaman Raja Uzia memerintah Yehuda. Lalu TUHAN, Allah kita, akan datang bersama semua orang yang sudah disucikan-Nya. Tidak akan pernah ada hari lain yang sama seperti hari itu. Tidak akan ada sinar matahari atau benda penerang lain di langit, tetapi cuaca tidak akan menjadi dingin. Tidak akan ada siang ataupun malam. Bahkan di saat petang pun hari akan tetap terang. Hanya TUHAN yang tahu bagaimana hal itu bisa terjadi! Pada hari itu juga mata air besar yang baru akan mengalir dari Yerusalem, sebagian ke timur ke Laut Mati, dan sebagian lain ke barat ke Laut Tengah. Air itu akan mengalir dari musim ke musim, sepanjang tahun. Lalu TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi. Dan hanya Dialah satu-satunya yang akan disembah. Daerah sebelah selatan Yerusalem akan menjadi dataran yang luas, dari Geba sampai ke Rimon. Tetapi kota Yerusalem akan ditinggikan di tempat yang semula. Luas kota itu masih tetap mulai dari Gerbang Benyamin hingga Gerbang Sudut (di mana dulu ada gerbang lama), dan dari Menara Hananel sampai ke tempat pemerasan anggur raja. Penduduk kota itu tidak akan mengalami malapetaka lagi. Yerusalem akan selalu aman. Tetapi TUHAN akan mendatangkan penyakit mengerikan kepada pasukan segala bangsa yang menyerang Yerusalem. Dalam keadaan masih hidup, daging mereka akan membusuk, juga mata dan lidah mereka. Penyakit yang sama akan menyerang kuda, bagal, keledai, unta, dan setiap binatang di perkemahan musuh. Saat itu juga TUHAN akan mendatangkan kepanikan yang luar biasa pada pasukan musuh sehingga mereka saling menyerang. Sedangkan di Yerusalem, pasukan Yehuda berdiri untuk membela kota itu. Akhirnya, sesudah pertempuran itu selesai, mereka akan menjarah bangsa-bangsa musuh di sekitar Israel dan merampas emas, perak, serta pakaian yang sangat banyak. Setelah semuanya itu terjadi, setiap tahun rakyat dari semua bangsa musuh yang masih hidup akan pergi ke Yerusalem untuk menyembah Raja, TUHAN Panglima Semesta. Mereka akan setia merayakan Hari Raya Pondok. Kalau ada bangsa yang menolak untuk mengirim rombongan penyembah setiap tahun ke perayaan di Yerusalem, hujan tidak akan turun di atas negeri mereka. Misalnya, jika Mesir tidak mengirim penyembah untuk perayaan tahunan, selama satu tahun tidak akan ada hujan di Mesir. Hukuman yang sama berlaku bagi setiap bangsa lain yang tidak mau mengikuti perayaan itu. Pada waktu itu, kata-kata “Kudus bagi TUHAN” akan diukir pada lonceng-lonceng yang menghiasi perlengkapan kuda. Juga setiap alat masak biasa yang ada di seluruh Yerusalem, bahkan di seluruh daerah Yehuda, akan dianggap sama sucinya seperti mangkuk-mangkuk yang digunakan di mezbah TUHAN Panglima Semesta. Setiap orang yang mempersembahkan kurban bisa menggunakan panci mana pun di Yerusalem untuk merebus daging kurban. Dan mulai hari itu, tidak akan ada perdagangan di dalam kompleks rumah TUHAN.