Bilangan 14:1-38

Bilangan 14:1-38 TSI

Sepanjang malam itu, seluruh umat Israel menangis keras-keras. Mereka semua menggerutu kepada Musa dan Harun. Kata mereka, “Lebih baik kami mati di Mesir, atau bahkan di padang belantara ini! TUHAN membawa kita ke negeri itu agar kita dibunuh! Istri dan anak-anak kita akan menjadi tawanan! Lebih baik kita kembali ke Mesir!” Lalu mereka berkata satu sama lain, “Mari kita angkat seorang pemimpin dan kembali ke Mesir.” Mendengar itu, Musa dan Harun tersungkur di hadapan seluruh umat Israel yang sedang berkumpul. Yosua anak Nun dan Kaleb anak Yefune, dua di antara para pengintai negeri Kanaan, merobek pakaian mereka karena sangat gusar terhadap umat itu. Yosua dan Kaleb berkata, “Negeri yang kami selidiki itu sangat baik. Kalau TUHAN berkenan kepada kita, Dia pasti membawa kita masuk dan memberikan kepada kita negeri yang berlimpah dengan hasil alam itu. Hanya janganlah memberontak kepada TUHAN. Jangan takut kepada penduduk negeri itu. Mereka akan kita lalap habis. Tidak ada yang melindungi mereka, sedangkan kita disertai TUHAN. Jangan takut kepada mereka.” Mendengar itu, seluruh umat Israel mengancam untuk melempari Yosua dan Kaleb dengan batu. Tetapi tiba-tiba mereka semua melihat kemuliaan TUHAN muncul di kemah-Nya. Kata TUHAN kepada Musa, “Sampai kapan bangsa ini terus menolak Aku? Sampai kapan mereka tidak mau percaya kepada-Ku walaupun sudah banyak tanda ajaib yang Aku lakukan di tengah-tengah mereka? Aku akan mendatangkan wabah untuk membinasakan mereka. Lalu dari keturunanmu, Aku akan menjadikan bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripada mereka.” Jawab Musa, “Jangan, ya TUHAN. Kalau Engkau membinasakan mereka, orang Mesir akan mendengar beritanya, padahal mereka sudah menyaksikan bagaimana dengan kuasa-Mu yang besar Engkau membawa umat-Mu ini pergi dari tengah-tengah mereka. Nanti orang Mesir akan menceritakannya kepada bangsa-bangsa penduduk negeri ini. Ya TUHAN, orang-orang di negeri ini sudah mendengar bahwa Engkau hadir di tengah-tengah Israel, dan bahwa Engkau menunjukkan diri secara langsung kepada kami. Mereka tahu bahwa awan-Mu menaungi kami, dan bahwa Engkau berjalan di depan kami dalam tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari. Kalau sekarang Engkau membinasakan umat-Mu sekaligus, nanti bangsa-bangsa yang pernah mendengar tentang kemasyhuran-Mu itu akan berkata, ‘Ternyata TUHAN tidak mampu membawa bangsa Israel ke negeri yang Dia janjikan bagi mereka. Karena itulah Dia membunuh mereka di padang belantara.’ “Jadi, ya Penguasaku, tunjukkanlah kuasa-Mu yang besar itu, sebagaimana Engkau sudah berkata, ‘Akulah TUHAN. Aku panjang sabar, berlimpah kasih sayang, dan setia. Aku mengampuni orang yang berdosa dan yang melawan Aku, tetapi Aku tidak membiarkan dosa tanpa hukuman. Dosa orang tua akan Aku perhitungkan kepada anak cucu mereka, sampai generasi yang ketiga dan keempat.’ Kasih sayang-Mu begitu besar dan tidak berubah. Karena itu, tolong ampuni dosa umat-Mu ini, sebagaimana Engkau terus mengampuni mereka sejak dari Mesir sampai sekarang.” Jawab TUHAN, “Aku sudah mengampuni mereka seperti permintaanmu. Akan tetapi, demi diri-Ku yang hidup dan demi kemuliaan-Ku yang nyata di seluruh bumi ini, Aku bersumpah: Semua orang yang meskipun sudah melihat kemuliaan-Ku dan perbuatan-perbuatan ajaib-Ku di Mesir dan di padang belantara, tetap tidak mau menaati-Ku dan terus mencobai Aku sampai sepuluh kali ini, mereka tidak akan masuk ke negeri yang Aku janjikan kepada nenek moyang mereka. Semua orang yang menolak Aku tidak akan melihat negeri itu. Tetapi hamba-Ku Kaleb berbeda dari mereka. Dia taat kepada-Ku sepenuhnya. Karena itu Aku akan membawa dia masuk ke negeri yang dijelajahinya itu, dan daerah itu akan menjadi warisan milik keturunannya walaupun sekarang daerah lembah itu ditinggali oleh Amalek dan orang Kanaan. Besok kalian harus balik ke padang belantara melalui jalan menuju ke Laut Merah.” TUHAN berkata kepada Musa dan Harun, “Sampai kapan umat yang jahat ini terus bersungut-sungut kepada-Ku? Semua gerutu bangsa Israel terhadap-Ku sudah Aku dengar. Sampaikanlah kepada mereka: Beginilah kata TUHAN, ‘Aku bersumpah, demi diri-Ku yang hidup, Aku akan membuat kalian mengalami apa yang Aku dengar kalian ucapkan. Mayat-mayat kalian akan bergelimpangan di padang belantara ini! Semua yang namanya dicatat dalam pendataan umat Israel dari umur 20 tahun ke atas akan mati di sini karena kalian semua sudah bersungut-sungut terhadap Aku. Tidak akan ada yang masuk ke negeri yang Aku janjikan untuk menjadi tempat tinggal kalian kecuali Kaleb anak Yefune dan Yosua anak Nun. Tetapi anak-anak kalian, yang kalian katakan akan menjadi tawanan, merekalah yang akan Aku bawa masuk. Dan mereka akan menikmati negeri yang kalian tolak itu. Namun, generasi kalian akan mati di padang belantara ini. Karena kalian tidak setia kepada-Ku, anak-anak kalian harus mengembara di padang belantara selama empat puluh tahun, sampai seluruh generasi kalian habis di padang belantara. Karena kalian mengintai negeri itu selama empat puluh hari, kalian harus mengembara di padang belantara selama empat puluh tahun untuk menanggung akibat dosa-dosa kalian. Satu tahun untuk setiap hari. Dengan begitu, kalian akan tahu bagaimana rasanya bila Aku menentang kalian.’ Aku, TUHAN, sudah berjanji. Aku pasti akan melakukan itu kepada seluruh umat yang jahat ini, yang sudah bersekongkol melawan Aku. Di padang belantara ini, mereka semua akan habis binasa.” Dari dua belas orang yang Musa utus untuk mengintai negeri itu, kesepuluh orang yang membawa berita buruk sehingga seluruh umat menggerutu terhadap TUHAN, dibinasakan oleh TUHAN dengan wabah penyakit. Hanya Yosua dan Kaleb yang tetap hidup.