Sesudah Yesus meninggalkan teras rumah Allah, dalam perjalanan, kami murid-murid-Nya mendekati Dia dan berkata, “Lihat Guru, betapa megahnya rumah Allah ini dan semua bangunan yang ada di dalam kompleksnya!”
Tetapi jawab Yesus, “Ya, perhatikan baik-baik seluruh kemegahan bangunan ini. Aku menegaskan kepadamu: Akan tiba waktunya semua yang kalian lihat ini diruntuhkan sampai rata dengan tanah, bahkan sampai tidak ada satu batu pun yang masih tersusun di atas batu yang lain.”
Sesudah itu, Yesus dan kami pergi ke Bukit Zaitun. Ketika Dia sedang duduk sendirian di sana, kami datang kepada-Nya dan bertanya, “Tolong jelaskan kepada kami: Kapan bencana itu akan terjadi? Tanda-tanda apa yang akan terjadi sebelum Engkau datang kembali dan sebelum zaman ini berakhir?”
Jawab Yesus, “Hendaklah kalian berjaga-jaga, supaya tidak tertipu! Karena banyak orang akan muncul dan mengaku, ‘Akulah Kristus yang kalian nanti-nantikan itu.’ Dengan demikian mereka akan menyesatkan banyak orang. Kalian akan mendengar berita tentang perang yang sedang berlangsung atau yang akan terjadi, tetapi jangan kuatir. Allah memang sudah menentukan bahwa peperangan harus ada, tetapi saat hal itu terjadi janganlah berpikir, ‘Akhir zaman sudah tiba.’ Akan terjadi perang antar suku dan antar negara. Di berbagai wilayah juga akan terjadi gempa bumi, wabah penyakit, dan bencana kelaparan. Tetapi semua peristiwa itu hanya permulaan, seperti rasa sakit yang dialami ibu hamil secara bertahap sebelum melahirkan.
“Kalian yang menjadi pengikut-Ku akan dibenci oleh semua bangsa. Kemudian orang-orang akan menyerahkan kamu kepada para penguasa untuk disiksa, bahkan dibunuh. Maka banyak orang akan berhenti percaya kepada-Ku karena penganiayaan itu. Orang-orang yang sebelumnya kamu anggap saudara seiman akan membencimu dan menyerahkanmu ke pengadilan. Banyak nabi palsu akan muncul, dan mereka akan menipu banyak orang. Selain itu, perbuatan jahat akan semakin banyak sehingga kasih di antara sesama akan semakin pudar. Tetapi kalau kamu tetap setia kepada-Ku sampai akhir, jiwamu akan diselamatkan. Kabar Baik tentang bagaimana Allah mendirikan kerajaan-Nya akan diberitakan ke seluruh dunia, supaya orang-orang dari semua suku bangsa mendapat kesempatan untuk percaya kepada berita keselamatan itu. Kemudian barulah zaman ini akan berakhir.
“Aku memberitahukan tanda ini kepadamu: Sesuai nubuatan Nabi Daniel, kamu akan melihat musuh mendirikan ‘sesuatu yang sangat menajiskan di dalam rumah Allah dan yang merupakan tanda kebinasaan.’”
(Saya, Matius, meminta kepada orang yang membacakan kitab ini kepada jemaat: Tolong jelaskan nubuatan Daniel itu kepada para pendengar.)
Yesus melanjutkan pengajaran-Nya, “Pada waktu bencana itu terjadi, orang-orang yang ada di Yerusalem dan provinsi Yudea harus melarikan diri ke gunung-gunung. Saat itu, kalau kamu sedang berada di teras rumah, jangan masuk untuk mengambil sesuatu. Langsung lari saja! Begitu juga kalau kamu sedang bekerja di ladang, jangan kembali ke rumah untuk mengambil jubahmu. Pada waktu bencana itu terjadi, sungguh kasihan ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusui, karena mereka akan kesulitan melarikan diri. Berdoalah supaya kesusahan besar itu jangan terjadi pada hari Sabat atau musim dingin, agar kalian tidak terlalu susah melarikan diri. Karena pada hari-hari itu akan terjadi masa kesusahan yang melebihi semua kesusahan yang pernah terjadi sejak penciptaan dunia, dan sesudahnya tidak akan pernah terjadi lagi yang seperti itu. Tetapi karena Allah mengasihani umat pilihan-Nya yang masih hidup di dunia pada waktu itu, Dia sudah memutuskan bahwa bencana yang paling mengerikan itu tidak boleh berlangsung lama. Sebab apabila terlalu lama, tidak akan ada orang yang sanggup bertahan hidup.
“Pada waktu itu, kalau ada yang memberitahukan, ‘Lihat! Kristus yang kita nanti-nantikan itu sekarang ada di sini,’ atau, ‘Dia ada di sana,’ janganlah kalian percaya. Karena nanti ada banyak orang yang muncul dan melakukan berbagai macam keajaiban hebat untuk menipu kalian. Mereka akan mengaku sebagai nabi, bahkan ada juga yang mengaku sebagai Kristus. Tipuan mereka sangat luar biasa, hingga orang-orang pilihan Allah pun hampir-hampir ikut disesatkan oleh mereka. Ingatlah! Aku sudah memberitahukan semuanya kepada kalian sebelum hal-hal itu terjadi.”
“Jadi, apabila ada orang berkata kepadamu, ‘Lihatlah! Kristus yang kita nanti-nantikan itu sudah berada di padang belantara,’ janganlah kamu pergi ke sana. Atau kalau seseorang mengatakan, ‘Dia menghindar dari orang banyak dan berada di dalam rumah di sana,’ janganlah kamu percaya. Karena pada waktu itu kedatangan Aku, Sang Anak Adam, tidak akan terjadi secara diam-diam, tetapi terlihat dari mana saja, seperti kilat yang memancar dari timur ke barat. Pepatah mengatakan, ‘Di mana ada bangkai, di situlah burung-burung pemakan bangkai berkumpul.’
“Segera sesudah waktu kesusahan besar itu,
‘Matahari akan menjadi gelap,
bulan tidak akan bersinar lagi,
bintang-bintang pun akan jatuh dari langit,
dan semua roh penguasa kegelapan di langit akan dijatuhkan.’
“Pada waktu itu suatu tanda yang menunjukkan kedatangan Aku akan muncul di langit. Lalu orang-orang yang tidak percaya kepada-Ku dari semua suku bangsa di bumi akan meratap dengan sangat ketakutan sewaktu melihat Aku datang di antara awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar. Ketika bunyi terompet yang nyaring terdengar dari surga, Aku akan mengutus malaikat-malaikat-Ku untuk memanggil seluruh umat Allah Bapa. Mereka akan dikumpulkan dari semua tempat di segala penjuru bumi, dari ujung timur sampai ke ujung barat, dan dari ujung utara sampai ke ujung selatan.
“Tanda akhir zaman bisa digambarkan seperti pohon ara. Kalau rantingnya menjadi lunak dan tunas-tunas daun mulai terlihat, kalian tahu bahwa musim panas sudah dekat. Begitu juga, kalau kalian melihat tanda-tanda itu mulai terjadi, seharusnya kalian pun tahu bahwa waktu kedatangan-Ku kembali sudah dekat. Aku menegaskan kepadamu: Semua tanda itu akan segera terjadi waktu sebagian orang zaman ini masih hidup untuk mengalaminya. Langit dan bumi tidak akan tetap ada, tetapi semua yang Aku beritahukan pasti akan terjadi dan tetap berlaku selama-lamanya.”
“Tetapi tentang hari dan waktu persisnya kedatangan-Ku kembali ke dunia ini, tidak ada seorang pun yang tahu. Malaikat-malaikat di surga pun tidak. Hanya Bapa-Ku sendiri yang tahu.
“Keadaan waktu Aku datang nanti akan seperti yang terjadi pada zaman Nuh. Pada hari-hari sebelum banjir besar itu datang, orang-orang tidak pernah berpikir bahwa bencana akan menimpa mereka. Mereka sibuk makan dan minum, laki-laki menikahi perempuan, dan perempuan dinikahi laki-laki. Mereka terus hidup seperti biasa sampai tiba waktunya Nuh masuk ke dalam perahu besar. Tiba-tiba banjir itu datang membinasakan mereka. Nah, saat Aku datang kembali, seperti itu jugalah nanti keadaan orang-orang yang tidak percaya kepada-Ku. Pada waktu Aku datang kembali, akan terjadi pemisahan: Jika ada dua orang laki-laki sedang bekerja di ladang, yang satu akan dibawa malaikat, dan yang lainnya ditinggal. Jika ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum dengan batu gilingan, yang satu akan dibawa, dan yang lainnya ditinggal.
“Oleh karena itu, teruslah berjaga-jaga dan siap sedia. Karena kamu tidak tahu kapan Penguasamu akan datang kembali. Perhatikanlah contoh penting ini: Kalau tuan rumah tahu bahwa pencuri akan datang malam ini, dia pasti berjaga-jaga terus supaya pencuri itu tidak bisa masuk ke rumahnya. Jadi hendaklah kalian juga selalu siap sedia, karena Aku, Sang Anak Adam, akan datang pada waktu yang tidak kalian sangka.”
“Buktikanlah bahwa kalian masing-masing adalah hamba-Ku yang setia dan bijak! Kalau seorang pemilik tanah bepergian, tentu salah satu hambanya yang setia dan bijak akan dipercayakan tugas khusus, yaitu memberikan makanan kepada hamba-hambanya yang lain sesuai jadwal. Kalau tuannya tiba-tiba datang dan mendapati dia sedang melakukan tugasnya, tuannya akan sangat senang kepada hamba itu dan memberkati dia. Aku menegaskan kepadamu: Tuannya itu akan mempercayakan seluruh harta bendanya kepada hamba yang bijak dan setia itu.
“Tetapi kalau hamba yang ditugaskan itu jahat, dia akan berkata dalam hatinya, ‘Tuanku masih lama pulangnya.’ Lalu dia mulai memukuli hamba-hamba yang lain serta makan dan minum dengan para pemabuk. Kemudian tuannya tiba-tiba pulang tanpa pemberitahuan, pada hari dan jam yang tidak disangka-sangkanya. Maka tuannya akan membinasakan hamba yang jahat itu dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Dia akan dibuang ke tempat penghukuman di mana semua penghuninya selalu menangis dan sangat menderita.”