Sebaliknya, kalau kita hidup menurut keinginan badani yang jahat, hasilnya jelas perbuatan-perbuatan dosa ini:
perzinaan, percabulan, persetubuhan yang tidak wajar, mengikuti hawa nafsu,
menyembah berhala, terlibat dalam ilmu sihir, membenci orang lain,
berkelahi, cemburu, mudah marah,
mementingkan diri sendiri, menimbulkan perpecahan, mengikuti ajaran sesat,
iri hati, membunuh, mabuk-mabukan, berpesta liar,
dan semua dosa yang lain.
Sekarang saya ulangi lagi peringatan yang pernah saya berikan kepada kalian waktu kita masih bersama: Orang-orang yang terus melakukan hal-hal seperti itu tidak termasuk warga kerajaan Allah!
Tetapi kalau hidup kita dipimpin Roh Kudus, hal itu pasti tampak lewat cara hidup kita yang
saling mengasihi, bersukacita, damai,
sabar dalam kesusahan, murah hati, suka menolong sesama,
menepati janji, lemah lembut, dan bisa menguasai diri.
Hukum Taurat pun tidak menentang semua hal itu!
Kita yang menjadi milik Kristus tidak lagi dikuasai oleh hawa nafsu dan semua keinginan badani, karena kita seakan sudah memakukan hawa nafsu dan keinginan badani itu pada salib Kristus. Kita sudah diberi hidup yang baru oleh Roh Allah. Karena itu hendaklah kita juga terus menaati pimpinan Roh Allah. Janganlah kita sombong dan berpikir, “Di mata Tuhan, aku lebih baik daripada saudara-saudari seiman yang lain.” Dan janganlah kita iri hati dengan merasa, “Orang lain lebih hebat daripadaku dalam jemaat.”