Dari atas dikirim-Nya api
masuk ke dalam tulang-tulangku;
dihamparkan-Nya jaring di muka kakiku,
didesak-Nya aku mundur;
aku dibuat-Nya terkejut,
kesakitan sepanjang hari.
Segala pelanggaranku adalah kuk yang berat,
suatu jalinan yang dibuat tangan Tuhan,
yang ditaruh di atas tengkukku,
sehingga melumpuhkan kekuatanku;
Tuhan telah menyerahkan aku ke tangan orang-orang,
yang tidak dapat kutentangi.
Tuhan membuang semua pahlawanku
yang ada dalam lingkunganku;
Ia menyelenggarakan pesta menentang aku
untuk membinasakan teruna-terunaku;
Tuhan telah menginjak-injak puteri Yehuda, dara itu,
seperti orang mengirik memeras anggur.
Karena inilah aku menangis,
mataku mencucurkan air;
karena jauh dari padaku penghibur
yang dapat menyegarkan jiwaku;
bingunglah anak-anakku,
karena terlampau kuat si seteru.”
Sion mengulurkan tangannya,
tetapi tak ada orang yang menghiburnya;
terhadap Yakub dikerahkan TUHAN
tetangga-tetangganya sebagai lawan.
Yerusalem telah menjadi najis
di tengah-tengah mereka.
”TUHANlah yang benar,
karena aku telah memberontak terhadap firman-Nya;
dengarlah hai segala bangsa,
dan lihatlah kesedihanku;
dara-daraku dan teruna-terunaku
pergi sebagai tawanan.
Aku memanggil kekasih-kekasihku,
tetapi mereka memperdayakan aku;
imam-imamku dan para tua-tuaku
telah mati semuanya di kota,
tatkala mencari makan bagi dirinya
untuk menyambung hidupnya.
Ya, TUHAN, lihatlah, betapa besar ketakutanku,
betapa gelisah jiwaku;
hatiku terbolak-balik di dalam dadaku,
karena sudah melampaui batas aku memberontak;
di luar keturunanku dibinasakan oleh pedang,
di dalam rumah oleh penyakit sampar.
Dengarlah bagaimana keluh kesahku,
sedang tiada penghibur bagiku;
seteru-seteruku mendengar tentang kecelakaanku,
mereka gembira karena Engkau yang mendatangkannya!
Datanglah kiranya hari yang telah Engkau umumkan itu,
dan biarlah mereka menjadi seperti aku!
Biarlah segala kejahatan mereka datang ke hadapan-Mu,
dan perbuatlah kepada mereka,
seperti Engkau telah perbuat kepadaku
oleh karena segala pelanggaranku;
karena banyaklah keluh kesahku,
dan pedih hatiku.”