Karena Allah sangat mengasihi isi dunia ini, sehingga diberikan-Nya Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia ini bukan untuk menghukum dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
“Tidak ada hukuman kekal menunggu orang-orang yang percaya bahwa Ia menyelamatkan mereka. Tetapi mereka yang tidak percaya sudah diadili dan dijatuhi hukuman, karena tidak percaya kepada Anak Allah yang tunggal. Hukuman mereka itu berdasarkan kenyataan, bahwa Terang dari surga datang ke dunia, tetapi mereka lebih mengasihi kegelapan daripada Terang, sebab kelakuan mereka jahat. Mereka membenci Terang yang datang dari surga itu, sebab mereka ingin berbuat dosa di dalam kegelapan. Mereka menjauhkan diri dari Terang, karena mereka takut kalau-kalau dosa mereka akan tampak, lalu mereka akan dijatuhi hukuman. Tetapi mereka yang berbuat benar datang kepada Terang dengan gembira, agar tiap-tiap orang dapat melihat, bahwa mereka melakukan kehendak Allah.”
Sesudah itu Yesus bersama dengan murid-murid-Nya meninggalkan Yerusalem dan tinggal sebentar di Yudea serta membaptiskan orang di sana.
Pada waktu itu Yohanes Pembaptis belum dipenjarakan. Ia sedang membaptiskan di Ainon, dekat Salim, sebab di sana banyak air. Pada suatu hari ada seseorang yang mulai berdebat dengan murid-murid Yohanes. Mereka mengatakan bahwa baptisan Yesuslah yang terbaik. Sebab itu, mereka pergi kepada Yohanes dan berkata, “Guru, Orang yang guru jumpai di seberang Sungai Yordan—yang guru sebut Mesias—juga membaptiskan orang dan semua orang lebih suka pergi kepada-Nya daripada datang ke sini kepada kita.”
Yohanes menjawab, “Manusia hanya bisa mengambil apa yang berikan kepadanya oleh Allah. Pekerjaanku ialah mempersiapkan jalan bagi Orang itu, supaya semua orang akan mengikut Dia. Kalian sendiri tahu, aku berkata dengan tegas, bahwa aku ini bukan Mesias, aku hanya mempersiapkan jalan bagi-Nya—lain tidak! Tentu saja orang pergi kepada yang paling utama—pengantin perempuan akan pergi ke tempat pengantin laki-laki. Sahabat-sahabat pengantin laki-laki akan turut bergembira bersama dengan dia. Aku adalah sahabat Pengantin Laki-laki itu dan aku gembira sekali melihat Dia berhasil. Ia harus makin besar dan aku makin kecil.
“Ia datang dari surga dan lebih besar daripada siapa pun. Aku ini berasal dari dunia dan pengetahuanku hanya terbatas pada hal-hal yang ada di dunia ini. Ia memberitahukan yang telah dilihat dan didengar-Nya, tetapi betapa sedikit orang yang percaya akan apa yang dikatakan-Nya! Mereka yang percaya kepada-Nya tahu, bahwa Allah adalah sumber kebenaran. Karena Dia—yang diutus Allah—menyampaikan firman Allah, karena Roh Allah dikaruniakan kepada-Nya tanpa batas. Allah Bapa mengasihi Anak-Nya, dan Allah telah memberikan kepada-Nya segala sesuatu yang ada.