Ibrani 11:1-10

Ibrani 11:1-10 FAYH

APAKAH iman itu? Iman ialah keyakinan bahwa apa yang kita inginkan akan terlaksana. Iman ialah kepastian bahwa yang kita harapkan sudah menantikan kita, walaupun hal itu belum dapat kita lihat sekarang. Umat Allah pada zaman dahulu terkenal karena iman mereka. Bagaimana kita dapat memahami bahwa seluruh alam semesta diciptakan atas perintah Allah? Dengan iman. Dengannya memahami bahwa semua yang kita lihat dijadikan dari yang dapat dilihat. Bagaimana persembahan Habel bisa menyenangkan hati Allah lebih daripada Kain? Alasannya adalah iman Habel. Karena Habel memercayai Allah, Ia menyatakan dia sebagai orang yang benar dan menerima kurbannya. Dan melalui imannya, Habel masih berbicara kepada kita hari ini, meskipun dia sudah lama meninggal. Bagaimana Henokh bisa diangkat oleh Allah ke surga tanpa mengalami kematian? Tidak seorang pun—tertulis dalam Kitab Suci—dapat menemukannya lagi karena Allah telah mengambilnya. Alasannya adalah iman Henokh. Karena sebelum dia diangkat, Allah telah berkata, bahwa Henokh sangat menyukakan hati-Nya. Saudara tidak mungkin menyukakan hati Allah tanpa iman, tanpa bergantung kepada-Nya. Barang siapa ingin datang kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Ia memberkati orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Bagaimana Nuh bisa membuat bahtera dan menyelamatkan keluarganya? Alasannya adalah imannya. Ketika ia mendengar peringatan Allah, Nuh percaya kepada-Nya, meskipun belum ada tanda-tanda bencana yang mengancam. Melalui kepercayaannya ia menunjukkan bahwa dunia yang tidak percaya kepada Allah pantas dihukum. Dan melalui kepercayaan itu Nuh mendapat persetujuan Allah. Bagaimana Abraham bisa menaati Allah ketika ia disuruh meninggalkan kampung halaman dan pergi ke negeri jauh yang dijanjikan Allah kepada-Nya? Mengapa dia berangkat, meskipun dia tidak mengetahui ke mana tujuannya? Alasannya adalah imannya. Bahkan ketika ia sampai di negeri yang dijanjikan Allah, ia hanya tinggal di dalam kemah seperti seorang tamu; demikian pula Ishak dan Yakub, yang mewarisi janji yang sama dari Allah. Abraham melakukan ini, karena dengan penuh keyakinan ia menantikan Allah membawa dia ke kota surgawi yang kokoh, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami