TIMOTIUS, anak yang kukasihi, ambillah kekuatan dari kasih karunia yang diberikan Allah kepadamu dalam Kristus Yesus. Karena engkau harus mengajarkan kepada orang lain hal-hal yang telah kuajarkan kepadamu dan kepada banyak orang. Ajarkanlah kebenaran-kebenaran ini kepada orang-orang yang dapat dipercaya, yang kemudian akan meneruskannya kepada orang lain lagi.
Sama seperti aku, bersedialah untuk turut menderita sebagai seorang prajurit Yesus Kristus yang baik. Sebagai prajurit Kristus, janganlah kaubiarkan dirimu terikat oleh hal-hal duniawi, karena jika demikian, engkau tidak akan dapat memuaskan hati Dia yang mencantumkan namamu di dalam pasukan-Nya. Dalam melakukan pekerjaan Tuhan, turutlah peraturan-peraturan-Nya; seperti halnya seorang olahragawan harus mengikuti peraturan, sebab kalau tidak, ia dinyatakan tidak boleh ikut serta dalam perlombaan, sehingga tidak mendapat piala kemenangan. Dan siapa yang pertama makan dari panen? Bukankah petani yang bekerja keras di ladang? Renungkanlah ketiga lukisan ini, dan semoga Allah menolong engkau untuk memahaminya.
Jangan pernah lupa bahwa Yesus Kristus keturunan Raja Daud dan dibangkitkan dari antara orang mati oleh Allah. Ini adalah inti Kabar Kesukaan yang aku khotbahkan. Karena mengajarkan kebenaran-kebenaran inilah aku berada di sini, dalam kesukaran dan dipenjarakan seperti seorang penjahat. Aku terbelenggu, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Aku rela menderita demi keselamatan dan kemuliaan kekal di dalam Kristus Yesus bagi mereka yang telah dipilih Allah.
Hal ini adalah benar dan layak untuk kepercayaan penuh:
apabila kita sudah mati bersama Kristus,
kita akan hidup bersama-Nya juga.
Bila kita menderita bersama-Nya,
kita akan memerintah bersama-Nya juga.
Bila kita menyangkal-Nya,
Ia juga akan menyangkal kita.
Namun bila kita tidak setia,
Ia tetap setia,
karena Ia tidak menyangkal diri-Nya sendiri.
Ingatkanlah orang-orangmu akan kenyataan-kenyataan ini, dan perintahkanlah mereka dalam nama Tuhan supaya tidak berdebat tentang hal-hal yang tidak penting. Perdebatan semacam itu membingungkan dan tidak berfaedah, malah merugikan. Bekerjalah dengan keras untuk layak dipuji Allah, seperti seorang pekerja yang tidak perlu merasa malu dengan pekerjaannya, seperti seorang yang memberitakan firman kebenaran dengan tepat. Jauhkanlah dirimu dari pembicaraan-pembicaraan kosong orang-orang tertentu. Mereka akan bergerak semakin jauh dari Allah dan ajaran palsu mereka akan menyebar seperti kanker. Himeneus dan Filetus termasuk orang-orang semacam itu. Mereka telah meninggalkan jalan kebenaran dengan mengajarkan kebohongan bahwa kebangkitan itu sudah terjadi; mereka telah melemahkan iman beberapa orang yang percaya kepada mereka.
Tetapi kebenaran Allah tetap tegak bagai batu karang dan tidak sesuatu pun dapat menggoyahkannya. Dan kata-kata inilah yang tertulis di atasnya: “Tuhan mengenal siapa yang benar-benar milik-Nya,” dan “Setiap orang yang menamakan dirinya orang Kristen, tidak patut melakukan perbuatan-perbuatan yang salah.”
Di dalam rumah orang kaya, bukan hanya terdapat piring mangkuk dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah. Piring mangkuk yang mahal dipakai pada perayaan, dan yang murah dipakai di dapur atau untuk penggunaan sehari-hari lainnya. Jika engkau menjauhi dosa, engkau akan menjadi seperti piring mangkuk dari emas murni, yang terbaik di dalam rumah, sehingga Kristus sendiri dapat memakai engkau untuk tujuan-Nya yang termulia.
Jangan biarkan dirimu terbawa oleh nafsu yang membahayakan orang-orang muda! Berusahalah untuk hidup yang sesuai dengan kehendak Allah dan yang diatur oleh iman, cinta, dan kedamaian, bersama semua orang yang benar-benar menyembah Tuhan.
Sekali lagi kukatakan, janganlah melibatkan dirimu dalam perdebatan yang bodoh, yang hanya akan menyinggung perasaan dan menimbulkan kemarahan. Siapa yang mau melayani Allah hendaknya jangan suka bertengkar; orang itu harus dengan lemah lembut dan sabar mengajar orang-orang yang salah. Hendaklah dia dengan rendah hati menunjukkan jalan yang benar kepada mereka yang menentang Kabar Kesukaan. Mungkin Allah akan memberi mereka kesempatan untuk bertobat, sehingga mereka akan mengetahui kebenaran dan akan sadar. Lalu mereka akan bisa melarikan diri dari perangkap Iblis di mana mereka telah ditawan olehnya untuk melakukan apa pun yang dia inginkan.