Karena itu panggillah sesamamu dengan nama “Umat Allah” dan “Dikasihani TUHAN.”
TUHAN berkata, “Hai anak-anak-Ku, ibumu bukan istri-Ku lagi, dan Aku bukan suaminya. Sebab itu, perkarakanlah dia supaya ia jangan berzinah dan jangan melacur lagi. Jika ia tetap melacur, Aku akan menanggalkan pakaiannya supaya ia telanjang seperti pada hari ia dilahirkan. Akan Kujadikan dia seperti tanah kering dan gersang, maka ia akan mati kehausan. Kamu, anak-anaknya, tidak akan Kukasihani; kamu lahir dari pelacuran. Ibumu pelacur yang tidak tahu malu. Ia berkata, ‘Aku akan pergi kepada kekasih-kekasihku yang memberi aku makanan dan minuman, wol dan kain linen, minyak zaitun dan anggur.’
Sebab itu, Aku akan mengurung dia dengan belukar duri, dan menutup jalannya dengan pagar tembok. Ia akan mengejar kekasih-kekasihnya, tapi tidak akan sampai kepada mereka. Ia akan mencari mereka, tapi tidak akan menemukan mereka. Lalu ia akan berkata, ‘Aku akan kembali kepada suamiku yang pertama; dulu keadaanku lebih baik daripada sekarang.’
Ibumu tidak pernah mengakui bahwa Akulah yang memberi dia gandum, anggur, minyak zaitun, dan segala emas perak yang dipakainya untuk menyembah Baal itu. Karena itu, di musim panen Aku akan menarik kembali pemberian-Ku, yaitu gandum dan anggur, serta wol dan kain linen yang Kuberikan kepadanya untuk pakaiannya. Akan Kutelanjangi dia di depan semua kekasihnya. Tak seorang pun dari mereka dapat melepaskan dia dari kekuasaan-Ku. Segala pestanya akan Kuhentikan, baik pesta tahunan maupun pesta bulanan dan hari-hari Sabat; singkatnya, segala perayaan keagamaannya. Aku akan memusnahkan pohon-pohon anggur dan pohon-pohon ara yang menurut dia adalah upah pelayanannya kepada para kekasihnya. Akan Kuubah kebun-kebun anggur dan kebun-kebun aranya menjadi hutan; binatang-binatang buas akan merusaknya. Aku akan menghukum dia karena hari-hari yang dipakainya untuk membakar dupa kepada Baal, serta bersolek dengan perhiasannya untuk mengejar kekasih-kekasihnya, lalu melupakan Aku sama sekali. Aku, TUHAN, telah berbicara.”
TUHAN
TUHAN berkata, “Sebab itu Aku akan membawa dia ke padang gurun; di sana ia akan Kubujuk dengan kata-kata cinta. Kebun-kebun anggurnya akan Kukembalikan kepadanya, dan Lembah Kesusahan akan Kujadikan pintu pengharapan. Di sana ia akan menyambut Aku seperti pada masa mudanya, ketika ia baru keluar dari Mesir.