Uzia memperlengkapi tentaranya itu dengan perisai tombak, topi baja, baju besi, busur dan panah, serta batu pengumban. Di Yerusalem para ahli senjatanya telah menciptakan alat yang dapat membidikkan anak panah dan batu-batu besar dari dalam menara dan sudut-sudut tembok kota. Uzia termasyhur di mana-mana, dan ia menjadi sangat berkuasa karena Allah sangat menolong dia. Setelah Raja Uzia kuat, ia menjadi sombong, dan itu menyebabkan kehancurannya. Ia melanggar perintah TUHAN Allahnya karena memasuki Rumah TUHAN untuk membakar dupa di atas mezbah dupa. Tetapi Imam Azarya bersama 80 imam lain yang kuat-kuat dan berani mengikuti dia untuk menentang perbuatannya itu. Mereka berkata, “Paduka Yang Mulia! Baginda tidak berhak membakar dupa untuk TUHAN. Itu tugas imam-imam keturunan Harun, sebab merekalah yang dikhususkan untuk itu. Hendaklah Baginda meninggalkan tempat yang suci ini! Baginda telah melawan TUHAN Allah, dan tidak lagi mendapat restu-Nya.” Pada waktu itu Uzia sedang berdiri di dekat mezbah dupa di Rumah TUHAN dengan alat pembakar dupa di tangannya. Ia marah kepada imam-imam itu, dan tiba-tiba timbul penyakit kulit yang mengerikan pada dahinya. Azarya dan imam-imam lain melihat kepadanya dengan sangat terkejut, lalu mendesak supaya ia meninggalkan Rumah TUHAN. Cepat-cepat ia ke luar karena TUHAN telah menghukumnya. Sampai Raja Uzia meninggal penyakitnya itu tidak sembuh-sembuh. Ia diasingkan di sebuah rumah dan tidak diizinkan lagi memasuki Rumah TUHAN. Ia dibebaskan dari tugas-tugasnya, dan Yotam putranya memerintah rakyat sebagai wakilnya.
Baca 2 Tawarikh 26
Berbagi
Bandingkan Semua Versi: 2 Tawarikh 26:14-21
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video