“Hati-hatilah! Janganlah pamerkan perbuatan baikmu di depan orang-orang lain supaya mereka memperhatikanmu. Jika kamu lakukan itu, kamu tidak akan menerima upah dari Bapamu di surga.
Apabila kamu memberi kepada mereka yang miskin, jangan umumkan kalau kamu memberi. Janganlah seperti orang yang munafik. Ketika mereka memberi kepada orang miskin di rumah ibadah dan di jalan-jalan, mereka memastikan agar semua orang sedang lihat. Mereka ingin supaya dipuji orang. Ketahuilah, itulah semua upah yang akan mereka dapat. Jadi, jika kamu memberi kepada orang miskin, berilah dengan diam-diam. Pemberianmu haruslah dilakukan secara tersembunyi. Bapamu dapat melihat apa yang dilakukan secara tersembunyi, dan Ia akan memberi upah kepadamu.”
“Ketika kamu berdoa, janganlah seperti orang munafik. Mereka suka berdoa di mana orang bisa melihat mereka, berdiri di rumah ibadah atau di sudut-sudut jalan. Ketahuilah, itulah semua upah yang akan mereka dapat. Namun, jika kamu berdoa, masuklah ke kamarmu dan tutuplah pintu. Lalu berdoalah kepada Bapamu. Ia ada di sana di tempat yang tersembunyi itu. Ia bisa melihat apa yang dilakukan secara tersembunyi, dan Ia akan memberi upah kepadamu.
Dan jika kamu berdoa, janganlah seperti orang yang tidak mengenal Allah. Mereka mengucapkan kata-kata yang sama berulang-ulang. Mereka pikir bahwa dengan banyaknya kata-kata, allah mereka akan mendengar doa mereka. Janganlah seperti mereka, sebab Bapamu tahu apa yang kamu perlukan, bahkan sebelum kamu minta pada-Nya. Karena itu, berdoalah demikian:
‘Bapa kami yang di surga,
kami berdoa supaya nama-Mu selalu dikuduskan.
Kami berdoa supaya kerajaan-Mu datang,
dan jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berilah kami makanan yang kami butuh hari ini.
Ampunilah dosa kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.
Jangan biarkan kami dicobai,
tetapi selamatkanlah kami dari yang jahat.
[Sebab Engkaulah yang mempunyai Kerajaan, kuasa,
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]’
Ya, jika kamu mengampuni orang lain karena kesalahan yang mereka lakukan kepadamu, Bapamu yang di surga juga akan mengampuni kesalahanmu. Tetapi jika kamu tidak mengampuni orang lain, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan yang kamu lakukan.”
“Apabila kamu berpuasa, janganlah tunjukkan wajahmu yang murung seperti orang munafik. Mereka menunjukkan wajah yang menyedihkan supaya orang tahu kalau mereka sedang berpuasa. Ketahuilah, itulah semua upah yang akan mereka dapat. Jadi, jika kamu berpuasa, cucilah mukamu dan tunjukkanlah muka yang wajar. Dengan demikian, tidak ada orang yang tahu bahwa kamu sedang berpuasa selain Bapamu. Ia lihat apa yang kamu lakukan secara tersembunyi, dan Ia akan memberi upah kepadamu.”
“Janganlah menimbun harta benda bagi dirimu sendiri di bumi ini. Rayap dan karat akan merusakinya. Dan pencuri dapat masuk ke rumahmu dan mencurinya. Sebaliknya, simpanlah hartamu di surga. Harta di surga tidak bisa dirusak oleh rayap dan karat, dan pencuri tidak dapat masuk untuk mencurinya. Di mana hartamu berada, di situlah hatimu berada.”
“Caramu melihat seseorang menunjukkan siapa kamu sebenarnya. Jika kamu perhatikan seseorang tanpa mementingkan dirimu sendiri, kamu akan penuh dengan terang. Jika kamu lihat seseorang dengan serakah, kamu akan penuh dengan kegelapan. Dan jika semua yang terlihat padamu itu gelap, kamu benar-benar penuh dengan kegelapan.”