Apakah Kamu Mendengar Langit Bercerita?Sample
Sebab & Akibat
Peraturan, ketetapan, berbakti kepada dan hukum TUHAN. Apakah hal-hal itu? Apakah hal-hal itu masih penting di masa ini? Atau, blak-blakan: itu bukan apa yang saya mau dengar hari ini. Namun, saya mau yang berikutnya: menyenangkan hati saya, sesuatu yang saya mengerti, sesuatu yang berlangsung selamanya, dan keadilan.
Dalam kehidupan kita di masa kita, sangat mudah untuk melupakan prinsip sebab akibat. Sebagai contoh, saya seringkali lupa bahwa saya perlu makan makanan sehat dan berolahraga (sebab) agar saya bisa sehat (akibat). Atau, saya perlu menabung, berinvestasi dan memiliki anggaran pengeluaran (sebab) agar saya bisa punya kelebihan dana untuk digunakan (akibat). Yang sering terjadi justru, kita merasa bahwa kita ini “berhak”: bahwa kita berhak menerima semua “akibat” berkat tanpa melakukan “sebab”.
Mari saya beritahu sebuah rahasia tentang menerima akibat tanpa sebab: tidak mungkin. Tanpa kita sadari, prinsip sebab akibat yang nyata bekerja.
Memang ada kenyataan lain yang perlu kita sadari: bisa ada orang yang melakukan sebab, sehingga kita bisa menikmati akibatnya. Dalam hal ini, seringkali terjadi antara hubungan orangtua dan anak dalam segi finansial. Ada orangtua yang bekerja, menabung dan berinvestasi, sehingga anak-anak bisa menikmati kelebihan uang yang dihasilkan. Dalam kehidupan kita juga, Yesus mati bagi dosa-dosa kita (sebab) sehingga kita beroleh anugerah keselamatan bagi jiwa kita (akibat).
Bagian Alkitab yang kita baca hari ini (Mazmur 19:9-11) memberikan kita kunci untuk apa yang kita mau nikmati sebagai akibat. Kamu mau hati yang senang, sesuatu yang kamu mengerti, sesuatu yang berlangsung selamanya, dan keadilan bagi hidupmu? Maka kamu perlu mengenal titah-titah Tuhan, perintah-Nya, takut akan-Nya dan hukum-hukum-Nya. Hal-hal itu akan menghasilkan akibat yang kamu mau nikmati sebagai seorang manusia.
Rasul Paulus dalam Galatia 6:7-9 menarik kesimpulan agar kita “jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Raja Daud yang menuliskan Mazmur ini meringkaskan demikian: bahwa saat kita mengenal sebabnya (titah-titah dan kebenaran Tuhan), kita akan menemukan akibat yang sama berharganya seperti emas murni dan madu asli.
Kamu dapat memilih lebih baik hari ini. Nikmati kehidupan dengan akibat yang terbaik, sebagai hasil dari kamu melakukan sebab yang benar.
Peraturan, ketetapan, berbakti kepada dan hukum TUHAN. Apakah hal-hal itu? Apakah hal-hal itu masih penting di masa ini? Atau, blak-blakan: itu bukan apa yang saya mau dengar hari ini. Namun, saya mau yang berikutnya: menyenangkan hati saya, sesuatu yang saya mengerti, sesuatu yang berlangsung selamanya, dan keadilan.
Dalam kehidupan kita di masa kita, sangat mudah untuk melupakan prinsip sebab akibat. Sebagai contoh, saya seringkali lupa bahwa saya perlu makan makanan sehat dan berolahraga (sebab) agar saya bisa sehat (akibat). Atau, saya perlu menabung, berinvestasi dan memiliki anggaran pengeluaran (sebab) agar saya bisa punya kelebihan dana untuk digunakan (akibat). Yang sering terjadi justru, kita merasa bahwa kita ini “berhak”: bahwa kita berhak menerima semua “akibat” berkat tanpa melakukan “sebab”.
Mari saya beritahu sebuah rahasia tentang menerima akibat tanpa sebab: tidak mungkin. Tanpa kita sadari, prinsip sebab akibat yang nyata bekerja.
Memang ada kenyataan lain yang perlu kita sadari: bisa ada orang yang melakukan sebab, sehingga kita bisa menikmati akibatnya. Dalam hal ini, seringkali terjadi antara hubungan orangtua dan anak dalam segi finansial. Ada orangtua yang bekerja, menabung dan berinvestasi, sehingga anak-anak bisa menikmati kelebihan uang yang dihasilkan. Dalam kehidupan kita juga, Yesus mati bagi dosa-dosa kita (sebab) sehingga kita beroleh anugerah keselamatan bagi jiwa kita (akibat).
Bagian Alkitab yang kita baca hari ini (Mazmur 19:9-11) memberikan kita kunci untuk apa yang kita mau nikmati sebagai akibat. Kamu mau hati yang senang, sesuatu yang kamu mengerti, sesuatu yang berlangsung selamanya, dan keadilan bagi hidupmu? Maka kamu perlu mengenal titah-titah Tuhan, perintah-Nya, takut akan-Nya dan hukum-hukum-Nya. Hal-hal itu akan menghasilkan akibat yang kamu mau nikmati sebagai seorang manusia.
Rasul Paulus dalam Galatia 6:7-9 menarik kesimpulan agar kita “jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Raja Daud yang menuliskan Mazmur ini meringkaskan demikian: bahwa saat kita mengenal sebabnya (titah-titah dan kebenaran Tuhan), kita akan menemukan akibat yang sama berharganya seperti emas murni dan madu asli.
Kamu dapat memilih lebih baik hari ini. Nikmati kehidupan dengan akibat yang terbaik, sebagai hasil dari kamu melakukan sebab yang benar.
Scripture
About this Plan
Sibuk, sibuk dan sibuk. Hampir semua orang sibuk akan sesuatu, dan hal itu menempatkan mereka pada sebuah resiko. Resiko untuk merasakan ketenangan yang telah Allah sediakan bagi mereka. Dalam renungan lima hari ini, Mazmur 19 akan dikupas secara praktis untuk kehidupan Saudara di masa kini dan disertai dengan undangan untuk menikmati hubungan dengan Allah yang disegarkan. Selamat membaca. Follow juga JETS @jetslifegroup
More
Rencana bacaan ini diciptakan oleh JETSChurch.tv