Damai Yang AgresifSample
Berdamai Dengan Diri Sendiri
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yoh 14:27).
Seringkali kita sulit merasa damai di dalam kita sendiri, karena ada musuh yang seringkali menghantam kita sendiri.
Musuh itu ada di dalam.
Rasa bersalah. Rasa mengasihani diri sendiri. Penyesalan. Duka. Ketakutan. Itulah raksasa-raksasa yang berdiam di dalam diri kita dan menyiksa kita tiada henti, berhari-hari, bahkan bertahun-tahun.
Bagaimana kita dapat berdamai dengan diri kita sendiri?
1. Pertama-tama, berdamailah dengan Allah
Terimalah karunia keselamatan dari Tuhan Yesus. Roma 5:8 berkata bahwa Yesus sudah mati bagi kita, bahkan saat kita masih berdosa. Percayalah bahwa darah Yesus itu menebus kita sekali untuk selamanya. Dia menebus dosa-dosa kita, di masa lalu, di masa kini, bahkan untuk masa depan sekalipun. Roma 8:1 berkata dengan jelas bahwa tidak ada lagi penghukuman bagi kita. Terimalah karunia ini. Serahkanlah rasa bersalahmu kepada Tuhan Yesus, dan lihatlah Dia menanggungnya di atas kayu salib. Sudah selesai, semuanya!
2. Jangan biarkan kondisi di luar mempengaruhi damai kita
Dalam Yohanes 16:33, Tuhan Yesus berkata, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Tuhan Yesus tahu bahwa keadaan kita di luar pasti penuh tantangan oleh karena itu jangan mengandalkan keadaan di luar untuk memiliki damai, tetapi lihatlah Tuhan Yesus yang telah mengalahkan dunia. Kalau kita bergantung pada keadaaan sekaliling kita untuk merasa damai, kita akan kecewa.
3. Ketahuilah, Tuhan Yesus berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita
Tuhan Yesus meneguhkan kebersamaan kita dengan Allah, Dia berkata: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” Rumah Bapa bicara tentang tempat yang aman dan damai untuk kita. Kristus selalu berada di dalam kita, sehingga saat ini pun kita selalu berada di Rumah Bapa, dalam hadirat-Nya.
4. Berjalanlah bersama Roh Kudus. Tuhan Yesus berkata: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu (Yoh 14:16-17). Pikiran dan hati kita itu sendiri sukar dikendalikan. Namun oleh penyerahan kita kepada tuntunan Roh Kudus, damai sejahtera-Nya akan mengalir seperti sungai yang tidak pernah kering. Banyak orang “takut” akan Roh Kudus karena salah mengerti, tetapi ketahuilah, Dialah Roh Kudus yang melimpahi kita dengan damai sejahtera, dan bukan ketakutan.
5. Tuhan Yesus sudah memberikan damai itu. Bagian kita cuma menerimanya.
Ini kata-Nya: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yoh 14:27).
Terimalah.
Kita tidak bisa mengendalikan semua keadaan di luar. Tuhan yang mampu. Kita tidak mampu mengendalikan pikiran dan kegelisahan kita. Tetapi Tuhan mampu. Dan bagian kita adalah untuk membuat keputusan untuk memilih menerima damai itu yang sudah Tuhan tinggalkan bagi kita.
Scripture
About this Plan
Kata “memelihara” dalam ayat, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” dari Bahasa Yunani adalah phrorueo, arti sebetulnya adalah menjaga (to guard), yang berarti menjaga bagaikan seorang tentara menjaga dan mempertahankan, bahkan untuk menyerang jika diperlukan dan melakukan apa yang perlu untuk melindungi. Apakah damai yang agresif itu?
More