Iman Di Dalam KristusSample
BERSABARLAH, ANDA PASTI MENANG
“Maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu…Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu." (1 Samuel 13:12-14)
Pada suatu kali di Mikhmas, sebelah timur Bet-Awen sekitar pegunungan Betel yakni di tanah Kanaan, tampaklah tiga ribu kereta dan enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut. Pasukan tentara Filistin yang berjumlah besar itu, membuat orang Israel terjepit dan rakyat lari bersembunyi. Raja Saul bersama rakyat sangat gemetar, namun masih harus menunggu nabi Samuel selama tujuh hari lagi di Gilgal.
Situasinya menjadi sulit dan semakin menegangkan karena rakyat lari meninggalkan Saul. Akhirnya Saul berpikir, "Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohon belas kasihan TUHAN" (1 Samuel 13:12a). Dan raja Saul, seperti kebanyakan dari kita juga yang bertindak atas pikirannya itu berkata, "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu" (ayat 9).
Sementara Saul mempersembahkan korban kepada Tuhan, tiba-tiba nabi Samuel muncul dan menegur perbuatan Saul. Saul yang telah terburu-buru bertindak, berkata kepada Samuel, "Sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran" (ayat 12b). Karena ketidaksabaran Saul untuk menunggu waktu Tuhan yang tepat, maka nabi Samuel berkata kepadanya, "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi kerajaanmu tidak akan tetap" (1 Samuel 13:13).
Marilah kita memiliki kesabaran seperti raja Yosafat yang berkata kepada TUHAN, "Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu" (2 Tawarikh 20:12). Mari kita bersabar dan memberi kesempatan kepada Allah untuk bertindak bagi kita, seperti yang pernah diucapkan oleh raja Salomo, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota" (Amsal 16:32).
Refleksi:
1. Apakah yang akan Anda perbuat di dalam kehidupan kita sehari-hari terutama pada masa sulit? Apakah Anda berulang kali kehilangan momen-momen penting dalam hidup Anda dimana seharusnya Anda melihat campur tangan TUHAN?
2. Bersediakah kita untuk belajar dari tindakan terburu-burunya raja Saul di atas?
Praktek:
Biarlah karakter kesabaran dapat membimbing kita.
Scripture
About this Plan
Renungan ini akan menolong kita untuk mempunyai iman di dalam Kristus. Dengan iman yang kuat, kehidupan kerohanian kita akan menjadi teguh dalam menghadapi setiap situasi yang kita hadapi.
More