Kehidupan Di Dalam KristusSample

HIDUP BERKELIMPAHAN

“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.” (Efesus 1:7-8)

Kita pasti pernah melihat seorang pengemis. Ada orang yang memberikan sedekah padanya, ada pula orang yang tidak mau menyantuninya. Mungkin mereka menganggap pengemis itu orang yang malas bekerja, atau penipu karena sebenarnya kaya dari hasil mengemis atau bahkan keluarga dari sindikat pengemis. Sebuah pemikiran bahwa orang lain akan menyalah-gunakan pemberian kita, membutakan sebagian dari kita sehingga enggan untuk bermurah hati.

Tidak demikian dengan Allah. Di dalam Kristus, Allah “telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” (ayat 3). Sampai di sini mungkin kita beranggapan sudah sewajarnya Tuhan memberkati orang yang beriman pada-Nya. Namun jika kita cermati konteksnya, ternyata Tuhan telah memilih kita sebelum dunia ini dijadikan (ayat 4). Kemurahan hati-Nya bagi kita telah ada – bahkan sebelum kita ada di dunia ini. 

Lebih lagi Allah menetapkan pilihan itu “dalam segala hikmat dan pengertian.” (ayat 8). Dan Dia telah mengenal kita sejak semula lengkap dengan segala dosa, pelanggaran dan kesalahan yang kita lakukan – namun Tuhan lebih memilih untuk ”menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya” (ayat 5). Potensi kita untuk menyalah–gunakan kemurahan-Nya tidak membatalkan  semua yang telah ditetapkan-Nya atas hidup kita.

Refleksi:

1. Pernahkah Anda melihat atau bahkan bertemu langsung dengan seorang pengemis? Apa yang Anda pikirkan tentang orang itu? Apakah Anda memberi sedekah padanya?

2. Bagaimanakah Anda akan hidup saat Anda mengetahui kemurahan Tuhan berlimpah-limpah dalam hidup Anda?

Praktek:

Mari kita belajar untuk hidup sebagai anak-anak Allah dengan  memberi diri pada pimpinan Roh Kudus agar kita dapat memuliakan Tuhan dengan hidup bermurah  hati terhadap sesama kita.