PengharapanSample
Jangkar Hidup Kita
Hampir setiap pasangan suami-istri rindu memiliki anak. Salah satu hal yang menakutkan adalah keguguran; sebab keguguran adalah duka terbesar yang mungkin orangtua; atau khususnya seorang ibu, hadapi. Karena selain kehilangan seorang anak, dia juga kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang ibu bagi anak tersebut.
Keguguran itu ibarat mimpi yang kandas sebelum bisa terwujud. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, tanpa sadar kita mungkin pernah mengalami “keguguran” atau ”kehilangan”. Contohnya, ketika hubungan dekat dengan orang yang dikasihi terputus. Atau ketika mengalami PHK padahal sudah dekat dengan promosi. Ketika beasiswa yang kita dambakan tidak berhasil kita dapatkan.
Di titik terendah, jika hati dan jiwa kita tidak tertambat kepada sesuatu yang lebih kuat yang bisa menopang kita, maka kita dapat hancur sedemikian rupa. Hanyut terbawa arus badai yang menghantam kita. Inilah yang menyebabkan orang-orang mengambil keputusan yang salah, dengan hidup sembarangan dan ada juga yang mengakhiri hidup karena letih menjalaninya. Keletihan ini membuat mereka tidak lagi bisa melihat harapan, dan merasa begitu sendirian di tengah keramaian dunia.
Oleh sebab itu, kita memerlukan Yesus, lebih dari yang kita sadari. Sebab di titik terendah kita, hanya Yesus yang bisa kita andalkan. Dia kuat dan berkuasa, seperti jangkar yang tidak bergeming oleh benturan gelombang, dan mengamankan kapal yang tertambat kepada-Nya.
Ingatlah, kita tidak pernah sendirian. Sebab Yesus ada bersama kita. Mari kita terus berpegang teguh kepada-Nya; bukan hanya di saat kita susah, namun di saat kita senang juga, karena hanya Tuhan pengharapan kita yang hidup.
Doa
Tuhan Yesus, aku bersyukur karena firman-Mu mengingatkan aku bahwa Engkaulah jangkar bagi hidupku. Berpegang teguh kepada-Mu, aku akan selalu aman dan terjaga. Aku percaya Engkau berjalan di depanku, setia menjaga dan memimpinku. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.
About this Plan
Hidup ini indah, namun tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Dalam perjalanan, banyak hal yang bisa membuat kita tawar hati, kecewa, maupun kehilangan semangat. Bagaimana caranya supaya kita dapat berjalan terus, tidak menyerah, dan tetap hidup penuh dengan harapan? Selama empat hari, kita akan merenungkan dan dikuatkan oleh pengharapan yang sejati, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita. Mari hidup dalam pengharapan yang tidak akan mengecewakan.
More