KekudusanSample
Jalan Menuju Kekudusan
Di zaman Perjanjian Lama, umat Israel datang kepada Tuhan dengan memberikan kurban binatang untuk menebus dan membayar dosa mereka. Banyak ritual dijalani untuk menyucikan dan memurnikan diri. Semua ini dilakukan supaya layak bertemu Tuhan. Tuhan lalu berjanji di Perjanjian Lama bahwa Dia akan memberikan kurban yang sempurna untuk menyelamatkan umat manusia, yaitu Yesus, Sang Juruselamat.
Penggenapan terjadi, Yesus membayar harga termahal di kayu salib sehingga kita tidak perlu bawa kurban untuk menyucikan diri, karena darah-Nya telah tercurah bagi orang yang mau percaya dan mau disucikan. Hari ini, karya Yesus di kayu salib membuat kita dibenarkan dan dikuduskan. Kita diberikan identitas baru, yang tadinya budak dosa menerima status sebagai anak dan menjadi ahli waris kerajaan surga; dipisahkan dari dunia karena menjadi milik Tuhan. Semuanya Dia lakukan karena mengasihi kita dan supaya kita bisa hidup untuk-Nya. Bukankah ini sebuah anugerah yang sangat luar biasa?
Pertanyaannya, kenapa setelah kita percaya Yesus, dibenarkan, dan dikuduskan, kita masih bergumul dan merasa tidak layak untuk datang ke hadirat Tuhan saat kita gagal?
Ingatlah, kekudusan bukanlah jalan menuju Kristus, tapi Kristuslah jalan menuju kekudusan (Charles Spurgeon). Maka itu, kekudusan bukanlah seperti transaksi: lakukan A supaya dapat B. Dan bukan seperti to-do-list semata, ini boleh dan itu tidak boleh. Kekudusan sifatnya relasional, kita menghidupinya karena mengasihi Tuhan. Kita menjaga hati dan pikiran karena mengakui Dia sebagai Tuhan atas hidup kita; melakukan perintah-Nya dengan sukacita karena hati kita bersyukur pada-Nya; menukar pola pikir yang salah dengan pola pikir yang Tuhan berikan sehingga membawa kita kepada rancangan-Nya.
Jika kita mengasihi dan punya hubungan yang dekat dengan Tuhan, maka hidup dalam kekudusan dan kebenaran adalah gaya hidup surgawi yang akan terpancar dari hidup kita. Sekalipun jatuh dalam dosa, kita tidak lari menjauh dari Tuhan tapi mendekat dan memohon pengampunan kepada-Nya. Meminta Dia menyucikan dan memurnikan kita kembali. Bapa kita tidak akan pernah menolak hati yang hancur karena dosa yang tulus berbalik kepada-Nya. Karena itu kita tidak boleh kembali ke masa lalu dan berbuat dosa, sebab Tuhan telah menyucikan kita dan menyediakan masa depan yang cerah bersama-Nya.
Renungkan
Bagaimana hubungan Anda dengan Tuhan saat ini? Apakah dekat atau terasa jauh? Apabila Anda merasa jauh dari Tuhan, mendekatlah kembali dan bertobatlah. Apabila Anda dekat dengan Tuhan, hiduplah dengan setia, lakukan firman, ucapkan syukur, dan selalu jaga hati Anda dari dosa maupun kesombongan. Jangan kembali ke masa lalumu karena Tuhan menyediakan masa depan yang cerah.
About this Plan
Tuhan kita yang kudus memanggil kita untuk menjadi kudus. Selama empat hari, kita akan belajar bersama mengenai kekudusan Tuhan, bagaimana Yesus menjadi jalan menuju kekudusan, dan bagaimana kita bisa mengejar kekudusan bersama Roh Kudus selama kita hidup di dunia karena kita hidup di dalam-Nya.
More