AMAN DALAM KENDALI ALLAHSample
Apa yang Anda Cemaskan?
Tuhan Yesus mengerti betul sebanyak apa suara dari dunia ini yang membuat kita cemas. Suara itu memberi tahu cara singkat agar kita kaya, terkenal, selalu benar ‘di dalam atau di luar’, aman dan masih banyak lagi. Ia pun melihat sekuat apa kita menggunakan tenaga kita untuk menutup celah kehidupan yang rentan ini. Oleh karena itu, Dia memberikan warning: “Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.” Suatu saat akan ada orang yang mendengar firman Tuhan namun akhirnya firman itu tidak bertumbuh karena kekuatiran dan tipu daya kekayaan menghentikan tumbuhnya firman itu.
Tuhan Yesus ingin menjelaskan, apapun hal yang mengisi, menguasai pikiran dan hati kita secara bertahap akan mengendalikan seluruh hidup kita. Rasa cemas dunia misalnya, akan terus menggerogoti perlahan rasa syukur kita. Rasa cemas mendorong lebih banyak takut akan hari esok. Kekuatiran kita yang terbesar mungkin adalah kuatir akan kehilangan; kehilangan pekerjaan, kehilangan kesehatan, kehilangan kekayaan, kehilangan orang terkasih, kehilangan kesempatan dan masih banyak hal lain yang menjadi tempat kecemasan tumbuh subur dan membuat kita mengkompromikan iman dan lupa dengan kasih setia Tuhan. Kecemasan perlahan membuat kita melupakan siapa Pribadi yang memberikan jaminan untuk hidup. Kita memilih memegang erat-erat identitas rapuh yang kita buat sendiri sebagai sebuah pembenaran. Kita merasa cemas dan sendirian di tengah banyaknya tugas yang kita pikul sendiri. Pada akhirnya, dalam kecemasan yang tinggi, rasa kasihan pada diri sendiri dan kemarahan akan membuat mata kita tidak bisa melihat bahwa Allah sebenarnya menyertai.
Kenyataannya adalah bahwa Tuhan Yesus menginginkan agar kita mengalihkan perhatian dari berbagai kecemasan dan mengarahkannya pada ketenangan yang bisa ditemukan dalam hadirat-Nya. Seringkali dengan cara yang sangat lembut Tuhan memanggil kita untuk datang kepada-Nya. Suara lembut itu terkadang muncul di tengah kebisingan suara kecemasan yang keluar dari pikiran kita. Tuhan Yesus ingin mengajak kita duduk diam mendengarkan-Nya seperti apa yang telah Dia lakukan kepada Maria, ketika Marta sibuk melakukan banyak hal. Kecemasan Marta membangkitkan amarah dan gerutunya di depan Tuhan. Teguran Tuhan Yesus untuk Marta bukanlah untuk mengkritik dan meremehkan kebutuhan akan makanan dan pelayanan, tetapi sebaliknya, Tuhan Yesus menolong Marta untuk membuang rasa cemas dan amarahnya dan menggantikannya dengan hadirat Tuhan.
Satu-satunya cara untuk menekan rasa cemas dan amarah kita adalah dengan berdiam di dalam hadirat Tuhan dan firman-Nya. Sebab ketenangan sejati akan kita dapatkan hanya di dalam Dia. Jika kecemasan mulai mengusai hidup kita, maka cobalah untuk mengalahkannya dengan duduk dalam hadirat Allah.
About this Plan
Seberapa sering kita stres karena berusaha mengendalikan situasi-situasi rumit dalam hidup kita? Keadaan seperti ini bisa menutup kuasa Allah untuk bekerja. ketidakpercayaan perlahan akan menggerogoti iman dan akhirnya kekecewaan menghampiri kita. Berhentilah sebelum itu semua terjadi! Renungan ini akan membantu Anda untuk mengingat kembali perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib dan membangkitkan kembali iman Anda kepada-Nya. Tuhan Yesus mengasihi Anda.
More