Kau dan Aku, Selamanya (SERI 2)Sample
Kekuatan Pujian Dalam Pernikahan
Sepasang suami istri mendatangi seorang konselor untuk meminta nasihat. Tidak lama setelah mereka duduk, mereka terlibat dalam debat serius saling mengkritik. Konselor tersebut akhirnya menganjurkan agar sekarang mereka mengatakan kepada satu sama lain hal-hal positif yang mereka temukan dalam diri pasangannya. Mereka terdiam.
Kemudian kepada mereka masing-masing diberikan pena dan secarik kertas dan diminta untuk menulis sesuatu yang pantas disanjung dalam diri pasangannya. Tak satu pun dari mereka yang menulis. Mereka hanya duduk dan menatap kertas. Setelah berlangsung beberapa saat, sang suami mulai menulis sesuatu. Kemudian istrinya menyusul menulis dengan cepat dan geram.
Akhirnya mereka berhenti menulis. Suasana kembali hening. Sang istri menyerahkan kertasnya kepada konselor. Konselor menyerahkannya kembali dan mengisyaratkan agar ia menyerahkan langsung kertas itu kepada suaminya. Ia dengan penuh keengganan mendorong kertas itu menyeberang sampai ke tengah meja. Sang suami menyambarnya dan sebaliknya, sang suami pun menyerahkan kertasnya kepada istrinya.
Mereka secara bergantian mulai membaca isi kertas yand ditulis pasangannya. Konselor hanya memperhatikan. Segera air mata mengalir di pipi sang istri. Ia meremas-remas kertas dalam genggamannya dan mendekap dengan erat. Hal itu membuktikan bahwa ia sangat menghargai penyingkapan tiba-tiba atas kebaikan-kebaikan yang diungkapkan oleh suaminya. Tidak ada sesuatu pun yang perlu dikatakan lagi. Pujian telah menyembuhkan seribu luka batin.
Suami istri itu pergi sambil bergandengan tangan.
Renungan: Dalam kehidupan di dalam keluarga, seringkali permasalahan terjadi karena suami dan istri lebih melihat kekurangan dari pasangan mereka. Mereka menginginkan agar pasangan mereka berubah kalau mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Tapi biarlah suami dan istri lebih melihat kelebihan dan kebaikan dari pasangan mereka, dan mulailah berkomunikasi dengan baik supaya mereka bisa lebih saling mengerti dan mencapai kebahagiaan di dalam pernikahan mereka.
Kasih yang terbaik membangkitkan jiwa dan membuat kita menjangkau lebih lagi; menanamkan api di hati kita dan damai di pikiran kita. (Anonim)
Scripture
About this Plan
Pernikahan adalah "seni" mempraktekkan kasih setiap detik. Untuk menghidupinya, dibutuhkan waktu belajar seumur hidup. Dengan demikian, setiap hari izinkan firman Tuhan mengajar dan membentuk kita untuk membangun keluarga dan pernikahan dengan suasana sorga. Tujuh hari renungan "Kau dan Aku, Selamanya" (seri ke-2) akan mengingatkan Anda tentang apa dan bagaimana kerinduan hati Tuhan untuk kehidupan pernikahan Anda.
More