Kau dan Aku, SelamanyaSample
Pohon yang Tidak Sempurna
Slat Grobnik, yang menjual pohon Natal, memperhatikan sepasang suami-istri yang sedang mencari pohon Natal. Suaminya berbadan kurus dan istrinya cukup cantik. Mereka sepertinya memakai pakaian yang dibeli di toko Bala Keselamatan. Setelah melewati pohon-pohon Natal yang terlalu mahal harganya, mereka menemukan pohon pinus Scotch yang lumayan OK di satu sisinya tetapi tidak banyak daunnya di sisi lainnya. Lalu mereka mengambil satu pohon lagi yang kondisinya tidak lebih baik dari pohon yang tadi, salah satu sisinya sudah tidak banyak daunnya. Istrinya berbisik kepada suaminya, dan dia bertanya apakah kedua pohon itu bisa dibeli dengan seharga $3. Slat menyadari kalau kedua pohon itu akan susah untuk dijual, akhirnya dia setuju untuk menjualnya dengan harga $3.
Beberapa hari kemudian Slat sedang berjalan dan melihat pohon yang indah di apartment pasangan tersebut. Pohonnya rindang dan bentuknya bagus. Dia mengetuk pintunya, dan mereka mengatakan bagaimana mereka menyatukan kedua pohon itu pada sisi yang tidak rindang. Mereka mengikat pohon itu. Ranting-rantingnya mulai saling bersilangan dan pohonnya menjadi rindang sehingga menutupi kawat yang mengikat kedua pohon itu. Slat mengatakan pohon itu seperti "hutan yang kecil."
"Jadi ternyata itulah rahasianya," Slat berkata, "Anda mengambil dua pohon yang tidak sempurna, yang mempunyai kekurangan, yang mungkin kesepian, dan tidak ada yang mau menerimanya. Jika Anda menyatukan mereka dengan benar, Anda akan menghasilkan sesuatu yang sangat indah."
Demikian juga dengan pernikahan, tidak ada suami atau istri yang sempurna di dalam segala hal. Setiap dari kita memiliki banyak ketidaksempurnaan, tetapi jika kita bisa saling mengisi, menopang dan menerima ketidaksempurnaan pasangan kita, pernikahan itu akan menjadi sesuatu yang sangat indah.
Doa: Tuhan, ajar kami untuk bisa menerima kekurangan pasangan kami, dan bantu kami untuk bisa saling melengkapi di dalam keluarga kami. Amin.
Scripture
About this Plan
Pernikahan adalah "seni" mempraktekkan kasih setiap detik. Untuk menghidupinya, dibutuhkan waktu belajar seumur hidup. Dengan demikian, setiap hari izinkan firman Tuhan mengajar dan membentuk kita untuk membangun keluarga dan pernikahan dengan suasana sorga. Tujuh hari renungan "Kau dan Aku, Selamanya" akan mengingatkan Anda tentang apa dan bagaimana kerinduan hati Tuhan untuk kehidupan pernikahan Anda.
More