Roma 8:28-29
Roma 8:28-29 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Roma 8:28-29 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Maka yakinlah bahwa di balik segala sesuatu yang kita alami, Allah bekerja mengatur semuanya itu untuk menghasilkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya. Sebab kita adalah orang-orang yang sudah Dia pilih sesuai dengan rencana-Nya. Karena Allah mengenal dan mengasihi kita sejak semula. Dia pun sudah menetapkan agar kita menjadi serupa dengan Anak-Nya, dan supaya Yesus menjadi Anak sulung di antara banyak saudara-saudari.
Roma 8:28-29 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Dan kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita adalah untuk kebaikan kita, jika kita mengasihi Allah dan menyesuaikan diri dengan rencana-rencana-Nya. Sebab dari permulaan sekali Allah memutuskan bahwa mereka yang datang kepada-Nya—dan Ia sudah mengetahui siapa yang akan datang kepada-Nya—harus menjadi seperti Anak-Nya, sehingga Anak-Nya menjadi yang Sulung dengan banyak saudara.
Roma 8:28-29 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Kita tahu bahwa dalam segala sesuatu Allah bekerja untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang dipanggil sesuai dengan tujuan-Nya. Allah mengenal mereka sebelum Ia menciptakan dunia. Dan Ia menetapkan bahwa mereka akan menjadi serupa dengan Anak-Nya. Jadi, Yesus menjadi anak sulung di antara banyak saudara dan saudari.
Roma 8:28-29 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Kita tahu bahwa Allah mengatur segala hal, sehingga menghasilkan yang baik untuk orang-orang yang mengasihi Dia dan yang dipanggil-Nya sesuai dengan rencana-Nya. Mereka yang telah dipilih oleh Allah, telah juga ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus. Dengan demikian Anak itu menjadi yang pertama di antara banyak saudara-saudara.