Roma 8:19-24
Roma 8:19-24 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Roma 8:19-24 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Sesungguhnya, pada zaman ini seluruh alam semesta menunggu dan sangat merindukan saatnya Allah menyatakan semua anggota keluarga-Nya. Karena seluruh alam semesta sudah terhalang agar sekarang ini tidak dapat memenuhi tujuan Allah waktu Dia menciptakannya. Halangan tersebut adalah bagian dari rencana Allah, yang akan terus berlangsung sampai rencana-Nya tercapai. Dan rencana Allah itu adalah supaya alam semesta dan semua makhluk ciptaan-Nya dibebaskan dari kematian dan dari segala sesuatu yang hendak menghancurkan mereka, sehingga kelak mereka juga menikmati kemuliaan bersama keluarga besar Allah. Kita tahu bahwa seluruh alam semesta seolah-olah bersusah hati dan sangat menderita sampai sekarang, bahkan dapat dikatakan bahwa semua ciptaan sedang sakit berat dan sama-sama menangis. Bukan hanya makhluk hidup di dunia saja yang merasakan kesusahan ini, tetapi juga kita yang sudah menerima Roh Allah. Namun, Roh-Nya merupakan jaminan bagi kita bahwa kita akan menerima semua yang dijanjikan Allah. Karena itulah, dengan yakin dan bersukacita, kita menantikan saatnya Allah menyatakan segala sesuatu yang sudah Dia sediakan bagi semua anak angkat-Nya. Pada saat itu juga tubuh kita dibebaskan dari kuasa dosa dan kematian. Pembebasan itu sudah mulai kita harapkan sejak kita diselamatkan oleh Kristus, dan sampai sekarang kita masih terus berharap. Suatu hari nanti kita tidak perlu mengharapkannya lagi, karena semua yang kita harapkan sudah terpenuhi.
Roma 8:19-24 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Karena dengan sabar dan penuh harap segala ciptaan menantikan hari Allah akan menyatakan anak-anak-Nya dalam kemuliaan mereka di depan semua mata. Ciptaan tidak bisa memenuhi tujuan Allah sekarang dan tunduk pada kefanaan, bukan karena kehendaknya, tetapi karena menjadi sasaran kutukan Allah. Tetapi ada harapan. Sebab pada hari itu dunia sekeliling kita akan turut menikmati kemuliaan bersama-sama dengan anak-anak Allah yang telah dibebaskan dari kematian dan kefanaan. Karena kita tahu, bahwa seluruh alam semesta menderita sakit dan mengerang seperti seorang perempuan dalam kesulitan melahirkan sampai saat ini. Bahkan kita, orang-orang Kristen, walaupun memiliki Roh Kudus di dalam kita sebagai permulaan dari kemuliaan yang akan datang, juga mengerang dan ingin dibebaskan dari sakit dan penderitaan. Dengan penuh harap kita juga menantikan hari Allah akan memberi kita hak penuh sebagai anak-anak-Nya, termasuk juga tubuh baru yang dijanjikan-Nya kepada kita, yaitu tubuh yang tidak akan sakit lagi dan tidak akan mati. Kita diselamatkan karena kita percaya. Dan percaya berarti berharap akan memperoleh sesuatu yang belum kita miliki, sebab seseorang yang sudah memiliki sesuatu tidak usah berharap bahwa ia akan memperolehnya.
Roma 8:19-24 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Bahkan semua ciptaan Allah sedang menunggu dengan penuh harapan waktu di mana Allah akan menunjukkan siapa itu anak-anak Allah sesungguhnya. Segala sesuatu yang diciptakan Allah berada di bawah kutukan yang mencegahnya menjadi seperti yang Allah ciptakan. Semua itu bukan pilihannya, tetapi Allah membuatnya terjadi dengan harapan ini: bahwa ciptaan ini bukan lagi menjadi hamba dari kuasa-kuasa yang menghancurkannya. Allah ingin agar ciptaan-Nya memiliki kebebasan dan kemuliaan yang sama seperti yang dimiliki anak-anak Allah. Kita tahu bahwa seluruh ciptaan Allah sedang mengeluh kesakitan hingga sekarang, seperti perempuan yang akan melahirkan. Bukan hanya ciptaan saja, tetapi kita juga mengeluh dari dalam. Kita mempunyai Roh Kudus sebagai bagian pertama dari janji Allah. Jadi, kita sedang menunggu dengan penuh harapan agar Allah selesai membuat kita anak-anak-Nya sendiri, yang mana tubuh kita dibebaskan. Di dalam pengharapan inilah, kita diselamatkan. Tetapi pengharapan yang dapat dilihat, bukanlah suatu pengharapan. Sebab, orang tidak berharap akan sesuatu yang mereka sudah dapat.
Roma 8:19-24 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Roma 8:19-24 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Seluruh alam menunggu dengan sangat rindu akan saatnya Allah menyatakan anak-anak-Nya. Sebab alam sudah dibiarkan untuk menjadi rapuh, bukan karena kemauannya sendiri, tetapi karena Allah membiarkannya demikian. Meskipun begitu ada juga harapan ini: bahwa pada suatu waktu alam akan dibebaskan dari kuasa yang menghancurkannya dan akan turut dimerdekakan dan diagungkan bersama-sama dengan anak-anak Allah. Kita tahu bahwa sampai saat ini seluruh alam mengeluh karena menderita seperti seorang ibu menderita pada waktu melahirkan bayi. Dan bukannya seluruh alam saja yang mengeluh; kita sendiri pun mengeluh di dalam batin kita. Kita sudah menerima Roh Allah sebagai pemberian Allah yang pertama, namun kita masih juga menunggu Allah membebaskan diri kita seluruhnya dan menjadikan kita anak-anak-Nya. Karena dengan berharap, maka kita diselamatkan. Tetapi kalau apa yang kita harapkan itu sudah kita lihat, maka itu bukan lagi harapan. Sebab siapakah masih mengharapkan sesuatu yang sudah dilihatnya?