Roma 6:15-18
Roma 6:15-18 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Nah, pasti akan ada orang yang berkata, “Kalau Allah berbaik hati kepada kita, dan kalau kita tidak lagi wajib menuruti hukum Taurat, apakah berarti kita boleh terus berbuat dosa?” Tentu tidak! Kamu semua pasti tahu, bila kamu menyerahkan diri untuk melakukan kemauan orang lain, berarti kamu sudah menjadi budak orang itu. Hal yang sama pun berlaku secara rohani: Bila kamu menuruti kemauan dosa, berarti kamu sudah menjadi budak dosa yang menjeratmu pada kematian. Tetapi bila kamu menaati Allah, kamu adalah milik-Nya dan menjadi orang benar di mata-Nya. Puji TUHAN, kita bukan lagi budak dosa! Sebaliknya, dengan segenap hati kita sudah menaati ajaran dari Allah, sehingga kita dibebaskan dari kuasa dosa dan sekarang hidup sebagai hamba Allah yang dengan sepenuh hati mau hidup benar di mata-Nya.
Roma 6:15-18 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Apakah ini berarti bahwa kita sekarang dapat terus berbuat dosa dan tidak peduli mengenai hal itu, sebab keselamatan kita peroleh bukan karena kita menaati Hukum Taurat, melainkan karena menerima karunia Allah? Tentu saja bukan demikian maksudnya! Tidakkah Saudara sadar bahwa Saudara dapat memilih siapa yang ingin Saudara pertuan? Saudara dapat memilih dosa (dengan kematian) atau ketaatan (dengan pembebasan). Kalau Saudara menyerahkan diri kepada seseorang, maka orang itu akan memiliki Saudara dan menjadi tuan Saudara dan Saudara akan menjadi hambanya. Bersyukurlah kepada Allah, sebab walaupun dahulu Saudara lebih suka menjadi hamba dosa, sekarang dengan segenap hati Saudara telah menaati ajaran yang diberikan Allah kepada Saudara. Sekarang Saudara telah bebas dari tuan yang lama, yaitu dosa, dan Saudara telah menjadi hamba tuan yang baru, yaitu kebenaran.
Roma 6:15-18 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Jadi, bagaimana sekarang? Haruskah kita berbuat dosa sebab kita hidup di bawah anugerah dan bukan di bawah hukum Taurat? Tentu saja tidak! Tentu saja kamu tahu bahwa kamu menjadi hamba kepada apa saja yang kamu turuti. Apa saja yang kamu taati akan menjadi tuanmu. Kamu bisa mengikuti dosa, atau kamu bisa menaati Allah. Mengikuti dosa akan membawamu kepada kematian rohani. Namun, menaati Allah akan membawamu kepada hidup yang benar dengan Dia? Syukurlah kepada Allah karena meskipun dulu kamu menjadi hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan sepenuh hati taat kepada semua ajaran yang diberikan kepadamu. Kamu sudah dibebaskan dari dosa, dan sekarang kamu adalah hamba dari kebenaran.
Roma 6:15-18 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Roma 6:15-18 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Sekarang, apa kesimpulannya? Bolehkah kita berdosa, sebab kita tidak lagi di bawah kekuasaan hukum agama Yahudi, melainkan di bawah kekuasaan rahmat Allah? Sekali-kali tidak! Tahukah kalian bahwa kalau kalian menyerahkan diri kepada seseorang untuk melakukan kemauannya maka kalian adalah hamba orang yang kalian taati itu – entah hamba dosa yang membawa kalian kepada kematian, atau hamba yang taat kepada Allah, dan dengan demikian berbaik kembali dengan Allah. Tetapi syukur kepada Allah! Sebab dahulu kalian menjadi hamba dosa, tetapi sekarang kalian dengan sepenuh hati mentaati pengajaran benar yang sudah diberikan kepadamu. Kalian sudah dibebaskan dari dosa, dan sekarang menjadi hamba untuk kehendak Allah.