Roma 3:9-28

Roma 3:9-28 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Lantas kesimpulan kita bagaimana? Apakah kita orang Yahudi lebih baik daripada orang yang bukan Yahudi? Sama sekali tidak! Sebagaimana kami katakan tadi: Semua manusia, baik orang Yahudi maupun bukan, sudah dikuasai oleh keinginan untuk berbuat dosa. Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada orang yang hidupnya benar, seorang pun tidak! Tidak ada orang yang hidup dengan bijaksana. Tidak ada yang sungguh-sungguh hidup untuk menyenangkan hati Allah. Semua manusia sudah berbalik dari Allah, dan semua orang hidup dengan sia-sia di mata Allah. Tidak ada yang berbuat baik. Sama sekali tidak ada!” “Mereka membunuh orang lain dengan kata-kata jahat. Mereka menggunakan lidah hanya untuk berbohong.” “Perkataan mereka seperti racun ular,” “mulut mereka penuh dengan kutuk dan kepahitan.” “Mereka selalu siap menyakiti dan membunuh. Ke mana pun mereka pergi, mereka membuat kehancuran dan kesusahan. Mereka tidak tahu bagaimana hidup damai dengan sesama.” “Mereka tidak takut dan tidak hormat kepada Allah.” Semua kutipan dari kitab hukum Taurat itu bukan hanya tentang bangsa-bangsa lain, tetapi juga orang Yahudi, yaitu bangsa yang mewarisi hukum Taurat! Ayat-ayat itu menunjukkan bahwa setiap orang dari bangsa mana pun tidak punya alasan untuk membenarkan diri di hadapan Allah. Semuanya pantas dihukum Allah. Karena tidak ada seorang pun yang akan dibenarkan di hadapan Allah dengan melakukan hukum Taurat. Sebaliknya, hukum Taurat selalu menunjukkan dosa-dosa kita. Tetapi sekarang, Allah sudah menyatakan cara baru supaya manusia bisa dibenarkan di hadapan-Nya, dan hal itu didukung oleh hukum Taurat dan tulisan para nabi. Caranya adalah, Allah membenarkan setiap orang yang percaya penuh kepada Kristus Yesus. Kesempatan ini berlaku untuk semua orang dari bangsa mana pun, sebab kebutuhan rohani orang Yahudi dan orang bukan Yahudi tidaklah berbeda. Karena semua orang sudah berbuat dosa dan tidak layak menikmati kemuliaan Allah. Namun, sekarang kita dibenarkan di hadapan Allah hanya karena kebaikan hati-Nya! Dan status sebagai orang benar itu diberikan secara cuma-cuma melalui Kristus Yesus, yang menebus dan membebaskan kita dari hukuman atas dosa kita masing-masing. Di masa lalu, Allah bersabar dan tidak membinasakan manusia karena dosa-dosa mereka, sebab pada waktu itu Dia sudah berencana untuk membenarkan manusia melalui Yesus. Sekarang, Allah sudah mengutus Yesus menjadi kurban penebus dosa, supaya setiap orang yang percaya penuh kepada Yesus diampuni dosanya dan tidak dihukum Allah. Pengampunan itu diberikan oleh karena darah Yesus, waktu Dia mati bagi kita. Demikianlah Allah membenarkan orang berdosa yang percaya kepada Yesus. Allah menunjukkan bahwa Dia selalu melakukan yang benar dan adil. Jadi, tidak ada lagi alasan bagi salah satu bangsa untuk membanggakan diri dengan mengatakan bahwa Allah lebih berkenan kepada mereka daripada bangsa lain. Mengapa? Karena manusia dibenarkan di mata Allah hanya melalui percaya penuh bahwa Yesus sudah menebus kita, bukan karena hasil usaha kita menaati hukum Taurat! Maka saya menegaskan: Kita dibenarkan Allah bukan karena menaati hukum Taurat, tetapi karena percaya penuh kepada Yesus.

Roma 3:9-28 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Jadi, apakah kita orang Yahudi lebih baik daripada orang lain? Sama sekali tidak, sebab telah kita tunjukkan bahwa semua orang berdosa, baik orang Yahudi maupun bukan. Seperti dikatakan dalam Kitab Suci, “Tidak ada seorang pun yang benar di hadapan Allah— seorang pun tidak! Tidak seorang pun yang mengerti dan berbuat kehendak Allah. Semua orang sudah murtad dan sesat. Di mana pun tidak ada orang yang selalu melakukan hal-hal yang benar; seorang pun tidak.” “Kata-kata mereka buruk dan kotor seperti bau busuk dari kubur yang terbuka. Lidah mereka penuh dengan dusta. Segala yang mereka katakan mematikan seperti bisa ular.” “Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah dan kebencian.” “Mereka main bunuh dan membenci siapa saja yang tidak sependapat dengan mereka. Ke mana pun mereka pergi, mereka menimbulkan kesedihan dan kekacauan, dan mereka tidak tahu jalan menuju perdamaian.” “Mereka tidak menghormati Allah.” Maka hukuman Allah dijatuhkan dengan sangat beratnya kepada orang Yahudi, sebab mereka bertanggung jawab menaati hukum-hukum Allah, bukannya melakukan segala kejahatan itu. Tidak seorang pun di antara mereka dapat berdalih. Sesungguhnya, segenap isi dunia bersalah dan bungkam di hadapan Allah Yang Mahakuasa. Jadi, Saudara mengerti, bahwa tidak seorang pun dapat dibenarkan di hadapan Allah hanya dengan memenuhi tuntutan hukum-hukum-Nya, sebab makin banyak pengetahuan kita tentang hukum-hukum itu, makin jelas kelihatan bahwa kita tidak mematuhinya. Hukum-hukum Allah hanyalah untuk menyadarkan kita akan dosa kita. Tetapi sekarang Allah menunjukkan kepada kita suatu jalan lain ke surga—bukan dengan “menjadi cukup baik” dan dengan berusaha menaati hukum-hukum-Nya, melainkan dengan suatu jalan yang baru (sebenarnya tidak baru, sebab sejak dahulu sudah dikatakan dalam Kitab Suci). Sekarang Allah mengatakan bahwa Ia akan menerima kita dan membebaskan kita, menyatakan kita “tidak bersalah” bila kita percaya bahwa Yesus Kristus menghapuskan dosa kita. Dan kita semua dapat diselamatkan dengan jalan yang sama, yaitu dengan datang kepada Kristus, tidak menjadi soal siapa kita sekarang dan siapa kita dahulu. Ya, semua orang telah berdosa; semuanya tidak memenuhi harapan Allah yang mulia. Namun sekarang Allah menyatakan kita “tidak bersalah”, bila kita memercayai Yesus Kristus yang karena kebaikan-Nya, mengampuni dosa kita dengan cuma-cuma. Sebab Allah mengutus Kristus Yesus untuk menanggung hukuman atas dosa kita. Darah Kristus membuat pengampunan bagi mereka yang percaya pada-Nya. Dengan jalan ini Ia menunjukkan bahwa Ia bertindak adil ketika Ia tidak menghukum dosa-dosa yang dilakukan pada masa-masa yang lalu, sebab Ia menantikan saatnya Kristus akan datang dan menebus dosa. Di masa lalu Ia sabar terhadap mereka, tetapi sekarang membuktikan keadilan-Nya. Dengan demikian Ia menegakkan tuntutan hukum-Nya dan menyatakan benar setiap orang yang percaya kepada Yesus. Jadi, perbuatan apakah yang dapat kita banggakan untuk memperoleh pembebasan itu? Tidak ada suatu apa pun yang dapat kita banggakan. Apa sebabnya? Sebab pembebasan kita bukan berdasarkan perbuatan baik kita, melainkan berdasarkan karya Kristus dan iman kita kepada-Nya. Demikianlah kita diselamatkan oleh iman kepada Kristus dan bukan oleh perbuatan baik yang kita lakukan.

Roma 3:9-28 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Jadi, bagaimana sekarang? Apakah kita, orang Yahudi lebih baik daripada orang lain? Sama sekali tidak. Seperti yang sudah kami katakan sebelumnya bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, semuanya di bawah kuasa dosa. Seperti yang dikatakan Kitab Suci: “Tidak ada orang yang berbuat apa yang benar, satu orang pun tidak!. Tidak ada orang yang mengerti, tidak ada orang yang mau mengikuti Allah. Semua orang sudah berbalik dari Dia, mereka semua sudah menjadi tidak berguna. Tidak ada orang yang berbuat baik, satu orang pun tidak. Perkataan mereka sungguh bahaya seperti kuburan yang menganga. Mereka menggunakan mulutnya untuk berdusta. Perkataan mereka seperti racun ular. Mulut mereka penuh dengan kutukan dan kepahitan. Mereka selalu siap untuk membunuh. Ke mana saja mereka pergi mereka selalu membuat kesusahan dan kehancuran. Mereka tidak tahu bagaimana hidup dalam kedamaian. Mereka tidak punya rasa takut atau hormat kepada Allah.” Kita tahu sekarang bahwa apa yang dikatakan hukum Taurat adalah untuk mereka yang diberikan hukum Taurat. Ini berarti semua orang, Yahudi atau bukan Yahudi tidak punya alasan untuk apa yang sudah mereka perbuat. Jadi, seluruh dunia harus bertanggung-jawab kepada Allah. Mengapa? Karena mengikuti hukum Taurat tidak membuat seseorang dibenarkan di hadapan Allah. Kenyataannya, justru hukum Tauratlah yang menunjukkan kepada kita dosa kita. Tetapi sekarang Allah telah menunjukkan betapa baik dan setianya Dia. Cara Ia melakukan ini tidak ada hubungannya dengan hukum Taurat, meskipun Kitab-kitab Taurat dan Kitab-kitab para Nabi mengatakan tentang ini. Kebaikan dan kesetiaan Allah telah dinyatakan melalui iman kepada Yesus Kristus untuk semua yang percaya kepada Kristus. Aku katakan semua orang karena bagi Allah semua orang adalah sama. Sebab semua orang telah berdosa dan gagal mencapai tujuan untuk mengambil bagian dalam kebesaran Allah. Tetapi Allah memutuskan agar semua orang dibebaskan dari dosa. Dan anugerah yang diberikan secara cuma-cuma kepada kita terjadi karena apa yang Yesus Kristus lakukan untuk bebaskan kita. Allah memberikan Yesus sebagai jalan untuk mengampuni dosa manusia. Ia bisa melakukan ini sebab Yesus setia sampai akhir melalui kematian-Nya di atas kayu salib untuk setiap orang. Ini menunjukkan betapa baik dan setianya Allah memenuhi janji-Nya. Ia setia pada masa lalu ketika Ia demikian sabar dan tidak menghukum orang-orang karena dosa mereka. Dan pada masa kita sendiri Ia terus setia akan apa yang dijanjikan. Melalui persembahan Yesus, Allah bisa melakukan apa yang benar dan juga tetap membenarkan orang yang beriman kepada Yesus. Jadi, apakah kita orang Yahudi masih bisa membanggakan diri? Tidak ada. Kita bukan menjadi benar dengan Allah karena perbuatan kita tapi karena iman! Maksudku, orang dibenarkan dengan Allah karena iman, bukan karena apa yang mereka lakukan untuk menaati Hukum.

Roma 3:9-28 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: ”Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu.” Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Roma 3:9-28 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Nah, apakah kedudukan kita sebagai orang Yahudi lebih baik daripada kedudukan bangsa lain? Sekali-kali tidak! Sudah saya kemukakan bahwa baik orang Yahudi maupun bangsa lain, semuanya sudah dikuasai dosa. Seperti yang tertulis dalam Alkitab, “Tidak seorang pun yang benar, tidak seorang pun yang mengerti dan tidak seorang pun yang menyembah Allah. Semua orang sudah menjauhkan diri dari Allah; semuanya telah sesat. Tidak seorang pun berbuat yang benar; seorang pun tidak! Tenggorokan mereka bagaikan kuburan yang terbuka. Tipu daya mengalir dari lidah mereka, dan bibir mereka menyemburkan fitnah, seperti bisa ular. Mulut mereka penuh dengan kutuk dan kecaman. Langkah mereka cepat kalau hendak menyiksa dan membunuh orang. Kehancuran dan kesusahan, ditabur mereka di mana-mana. Mereka buta terhadap jalan kesejahteraan, dan tidak menghormati Allah.” Sekarang kita tahu bahwa semua yang tertulis dalam hukum agama Yahudi, adalah untuk orang-orang yang berada di bawah pemerintahan hukum itu. Dengan demikian tidak seorang pun dapat memberikan alasan apa-apa lagi dan seluruh dunia dapat dituntut oleh Allah. Sebab tidak seorang pun dimungkinkan berbaik dengan Allah oleh karena orang itu melakukan hal-hal yang terdapat dalam hukum agama. Sebaliknya hukum itu cuma menunjukkan kepada manusia bahwa manusia berdosa. Tetapi sekarang Allah sudah menunjukkan jalan bagaimana manusia berbaik dengan Dia; dan caranya itu tidak ada sangkut pautnya dengan hukum agama Yahudi. Buku-buku Musa dan buku-buku nabi-nabi justru menyatakan hal itu, bahwa Allah memungkinkan manusia berbaik dengan Dia, hanya kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. Allah berbuat ini untuk semua orang yang percaya kepada Kristus; sebab tidak ada perbedaannya: Semua orang sudah berdosa dan jauh dari Allah yang hendak menyelamatkan mereka. Hanya karena rahmat Allah saja yang diberikan dengan cuma-cuma, hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali; caranya ialah: manusia dibebaskan oleh Kristus Yesus. Allah mengurbankan Kristus Yesus supaya dengan kematian-Nya itu manusia dinyatakan bebas dari kesalahan kalau mereka percaya kepada-Nya. Allah berbuat begitu untuk menunjukkan keadilan-Nya. Sebab pada masa yang lampau Allah sudah berlaku sabar terhadap dosa-dosa manusia, sehingga Ia tidak menghukum mereka. Tetapi sekarang Ia bertindak terhadap dosa untuk membuktikan keadilan-Nya. Dengan cara itu Ia menunjukkan bahwa diri-Nya benar; dan setiap orang yang percaya kepada Yesus, dinyatakan-Nya sebagai orang yang sudah berbaik kembali dengan Allah. Oleh karena itu tidak ada lagi alasan bagi kita untuk berbangga-bangga. Mengapa demikian? Apakah karena kita melakukan yang tercantum dalam hukum agama Yahudi? Bukan. Tetapi karena kita percaya. Sebab kesimpulannya adalah begini: Orang dinyatakan berbaik kembali dengan Allah, bukan karena ia melakukan apa yang tercantum dalam hukum agama Yahudi, melainkan karena ia percaya kepada Yesus Kristus.